8

969 90 4
                                        

.

Aku menjatuhkan tas yang ada di bahuku secara perlahan ke tanah,lutut ku terasa lemas sekarang ya bayangkan saja  Jo dan Justin sedang beradu cecok sekali kali mereka juga ingin memukul satu sama lain.ku lihat ada shevanka yang ikut serta membela justin ya pacar kurang ajarnya itu.

Tanpa berfikir lagi aku segera berlari kearah mereka berusaha merengangkan pertikaian diantara mereka.

"Jo,berhentilah apa apaan kau ini" ucap ku berusaha menahan tangan jo yang hampir menghajar justin.

"Diam lah meg,aku harus menghabisi dia sekarang" jo melepaskan tangan ku secara kasar dan dengan penuh emosi mendorong tubuh justin kearah dinding.

Jo pun melangkah maju lalu memegang kerah baju justin.

"Kurang ajar kau berani beraninya melakukan adegan kotor itu di depan muka ku,cih."

"Tenang dude,aku hanya bercanda dengan shevanka" candanya sambil tertawa ringan.

Orang gila ini masih sempat saja bercanda padahal keadaan sedang genting,dia tidak tahu ingin mati.

"Kurang ajar kau"

Jo pun langsung menghajar wajah justin berkali kali,ku lihat hidung justin mengeluarkan darah hingga tercecer ke lantai.

"Berhenti jonathan.kau ini tempramental sekali aku akan pergi dari rumah"teriak shevanka frustasi sambil menahan tangan jo yang akan memukul justin lagi.

"Kau-" jo menunjuk muka shevanka dengan penuh amarah sambil menarik tubuhnya menjauh dari justin.

"Jo jangan" peringat ku halus dari belakang ya aku sangat takut kalau jo sedang marah seperti ini.

"Shev,aku ini masih kakak mu setidaknya kau hormati sedikit.lagi pula aku tidak akan melarang untuk berbuat apa saja asal tau tempat" ucap jo terang terangan sambil mengacak rambutnya frustasi.

Suasana menjadi hening namun masih ada rasa tegang dalam diriku entah mengapa aku paling tidak suka keributan.

"Baiklah,aku tidak peduli dengan mu atau pun gadis sialan di samping mu itu.sekarang aku akan pergi dari rumah ini" shevanka pun mengotong justin untuk segera pergi dari hadapan kami,kulihat justin tertawa mengejek sambil mengelap cairan merah yang turun dari hidungnya itu.

Mereka pun segera menaiki mobil rangerover yang kuduga milik justin,terkadang aku merasa prihatin dengan kelakuan shevanka.padahal aku yakin dia begitu karena kurang perhatian dari mom dan dad.

"Kurang ajar persetan dengan mereka berdua" ucap jo frustasi sambil menonjok dinding rumah kami.

"Jo sudahlah-"

"Cukup meg cukup aku tidak butuh penjelasan dari siapa pun.aku butuh waktu sendiri"

Hati ku sedikit mencolos mendengar pernyataan jo yang frontal itu,ku lihat dia segera masuk kerumah dengan gontai.

Aku memutuskan untuk mengambil tas ransel ku lalu pergi ke kamar untuk merenung sekaligus menghabiskan waktu beristirahat.mood ku hancur berkeping keping karena kejadian ini.

.

Aku hanya bisa memainkan pulpen dan kertas,pagi ini adalah hari yang suntuk bagi ku karena masalah jo dan shevanka kemarin masih melekat di fikiranku.

tidak tahu kenapa aku sangat memikirkan bagaimana hubungan kami semua di keluarga akan berjalan baik atau tidak namun itu semua membuat ku jadi jauh lebih suntuk,aku pun memutuskan untuk pergi ke toilet.

Setelah izin keluar kelas tiba tiba saja pikiran ku yang tadi ingin pergi ke toilet terabaikan,sekarang aku malah berfikir untuk mencari cameron tidak tahu mengapa tapi hati dan fikiran ku sejalan.

Aku pun beranjak pergi ke arah lab biologi ya biasanya disini cameron dan teman temannya mengawali pelajaran pertama namun sayang saat aku sudah berada di depan lab tidak ada satu orang pun yang ada di tempat itu jadi harapan ku sirnah untuk bertemu atau pun sekedar curi pandang.

Sebelum kembali ke kelas aku ingin melihat lihat isi lab biologi dulu siapa tahu aku menemukan benda berharga yang bisa ku simpan,aku pun melangkahkan kaki masuk kedalam lab biologi.bisa ku hirup bau beberapa bahan kimia yang khas itu

Aku terus melihat lihat sampai pada saat aku menemukan beberapa percobaan tanaman hydrilla milik kelasnya cameron,ku akui percobaan milik cameron yang paling rapih diantara murid yang lain dan itu membuat ku tersenyum sendiri melihat kedisplinannya itu.

Melanjutkan langkah ku ke percobaan murid selanjutnya dan ternyata percobaan milik twan kuyper yaitu teman cameron lebih menarik,aku memberanikan diri untuk menyentuh gelas kimia twan yang menjadi wadah percobaan tanaman tersebut.Namun belum sempat ku sentuh suara berat laki laki di belakang ku mengurungkan niat ku.

"Permisi nona,sedang apa kau disini?" Tanya dia yang berada di belakang ku.astaga tubuh ku membeku di tempat karena tertangkap basah jadi aku putuskan untuk memutar tubuh ku kearahnya.

"Ah-em aku sedang mencari" aku pun memutuskan perkataan ku karena sedikit berfikir apa alasan ku selanjutnya.

"Ya?" Pria tinggi dan bertubuh atletis ini menaikan salah satu alisnya pada ku menunggu jawaban.

"Mencari,pinset ya pinset untuk membelah katak."dusta ku padanya

"Oh,haha.mau aku bantu mencarinya?kebetulan aku disini hanya mau melihat hasil percobaan ku" tawar pria ini sambil tersenyum simpul.sungguh manis dan menyita perhatian ku.

"Ah-emm,boleh saja jika tidak merepotkan" lagi lagi aku berdusta agar tidak tertangkap basah.

"Kenal kan nama ku twan kuyper,kau bisa menggil ku twan." Ucapnya sembari mengobrak abrik laci yang ada di samping ku.

Oh,jadi dia adalah twan ku akui dia sungguh mempesona dan manis

"Oh,hey nama mu megan bukan?"

Astaga bagaimana dia bisa tau kalau nama ku adalah megan,gadis dalam batin ku bertanya penasaran.

"Iya,bagaimana kau bisa tau?"tanya ku sambil menaikan salah satu alis ku bingung.

"Ya,aku tahu kau kan salah satu anggota chearleader di sekolah ini.aku salah satu footballer mereka"

"Eits,aku bukan anggota mereka twan aku saja baru seleksi kemarin"

"Tenang saja kau pasti terpilih megan jangan suka merendah" ucap twan percaya diri tentang hasil seleksi ku,entah mengapa aku merasa lega.

Ku lihat twan berhasil mendapatkan pinset yang ku cari.

"Ini pinset mu,ada lagi?" Tanyanya memastikan.

Aku pun berfikir sejenak dan tersadar karena perbincangan kami berlangsung selama beberapa menit.oh astaga.

"Tidak tidak twan.terimakasih" ucap ku seraya mengambil pinset dari tangannya.

Aku melangkahkan kaki ku kearah pintu namun belum sempat aku keluar twan memanggil ku.

"Megan,kau ada waktu makan siang?jika iya makanlah dengan ku.meja kita kan mulai sekarang digabung"

Menyadari pernyataan twan bahwa meja anak football dan cheers di gabung jika istirahat,jadi aku mengangguk dan ia tersenyum.walaupun aku belum resmi  ah lagi pula itu ajakannya mana mungkin ku tolak.

***

Thanks for vote and comments.keep reading yaaa kalo ada masukan comments aja di bawah.

Btw itu ada fotonya twan di mulmed;)

Broken wings//Cameron dallasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang