Troye sivan - Youth.***
Aku hanya bisa mengetuk ngetuk piano di belakang ku,kemudian mengigit bibir bawah ini perlahan demi Tuhan aku gugup sekali dengan dia.
"hmm,jadi"
ucap Cameron mengatung tanpa jawaban.
ia melangkahkan kakinya selangkah lebih maju kedepan aku hanya bisa menarik nafas perlahan karena pacuan jantung ku semakin lama semakin cepat ditambah lagi matanya yang menatap ku seperti itu.
tangan ku dengan cepat menyentuh dada bidangnya.
"hey cukup.kau berhenti menjadi misterius seperti ini atau aku pergi dari sini"
di pun menyeringai ke arah ku.
"baiklah aku minta maaf,mau tidak mau kau harus terima ini apa pun resikonya"
ucapnya kemudian dia memberi undangan dari dalam amplop hitam tersebut,ya yang kulihat ini adalah sebuah acara pentas seni sekolah dan kami berperan penting di dalam acara ini.
"hah?yang benar saja. aku tidak bisa!"
gelak ku sambil melipat kedua tangan di depan dada.
"acaranya berlangsung musim panas nanti kau dan aku masih punya banyak waktu untuk latihan"
aku berdecak singkat berfikir apa keuntungan yang kudapat jika ikut andil di dalam drama musikal ini karena jujur saja akting ku sangat buruk.
"jika akumulasi nilai ku naik dan bagus di semester ini,ya aku setuju dengan mu."
tantang ku pada Cameron,ia pun mengangguk dan menyeringai lebar.
"pilihan yang bagus megs."
ia pun menggambil satu amplop putih di tangan kanannya kemudian menyodor kannya kearah ku sambil mengangkat kedua alis tebalnya itu kearah ku menandai bahwa aku harus membukanya.
aku pun dengan perlahan membuka sembari menarik seracik kertas putih di dalam amplop tersebut betapa terkejutnya setelah mendapati undangan kelas akselerasi yang bercantumkan nama lengkap ku di atas.
"astaga cam,aku belum sempat menjawab tawaran mu tempo lalu"
aku menutup mulut ku terkejut dan tidak berpaling dari ketas putih tersebut.
"meg,jadi bagaimana keputusan mu?"
tanya cameron memastikan namun aku hanya menggeleng.
"apa,kau tidak tahu?meg ujiannya di mulai 2 bulan lagi.waktu berjalan begitu cepat di kemudian hari kau sudah harus masuk pertengahan semester."
aku pun terpaku dan terus menggeleng,ia pun mengangkat dagu ku perlahan kembali menatap mata ku dalam.
"aku tidak tahu."
bisik ku perlahan.
"tapi aku berterimakasih pada mu karena telah mempercayai ku ini suatu kehormatan cam.aku akan mengambil kelas ini dan menempuh ujiannya."
aku menatapnnya kemudian memegang jemarinya perlahan.
"terimakasih cam."
aku pun tersenyum.
tiba tiba saja pintu ruang musik terbuka lebar seseorang mengintip keberadaan kami,karena reflek aku pun segera melepas jemari ku dari jarinya namun sayang ia malah menahan ku untuk menariknya kemudian dengan santai ia menoleh kearah pintu,Cam pun melambai seolah akrab.

KAMU SEDANG MEMBACA
Broken wings//Cameron dallas
FanfictionMegan adalah gadis pemalu dengan segudang masalah di dalam pikirannya,ia sangat enggan bercerita tentang masalahnya terhadap orang lain maupun keluarganya.Sampai pada suatu ketika dia bertemu dengan laki laki bernama Cameron dan dia pun berhasil me...