17

538 50 2
                                        






18+ content.maaf banget ini kalo yang gabisa baca jangan dulu soalnya takut gmn gmn gitu mau gue ubah cuman emang karakter sm jalan ceritanya disini gitu nanti ga nyambung.maaf bgt ya!


***





Tidak banyak,kalau boleh jujur ini hari yang melelah kan.Aku hanya bisa merebahkan tubuh ringkih ini diatas sofa kulit kesayangan Mom bukan begitu sebenarnya sofa ini adalah benda kesayangan keluarga kami dari dulu sampai sekarang mengingat hal itu aku seakan terbayang kembali masa kecil ku dimana keluarga kami masih dalam masa yang sangat hangat, seakan ruak sesak di dada ku mulai menyebar namun aku segera mencegahnya dengan mengambil sebuah remote tv yang terletak di atas meja.Jemari ku dengan lincah menekan nekan tombol angka disana berusaha mencari sebuah acara tv yang menghibur namun berujung pada hasil nihil.Tiba tiba saja suara pintu ruang tamu berbunyi aku pun mengalihkan pandangan ku ke arah sana dan mendapati Jo dengan dua buah kertas belanjaan di tangannya.

"Jonathan,dari mana saja kau?"

Tanya ku sembari melompati sofa menuju kearahnya.

"seperti biasa aku kuliah dan datang terlambat karena membeli beberapa makanan agar kita bisa makan malam."

dia pun berjalan ke arah dapur untuk mengambil mangkuk yang terletak di atas lemari,menurunkannya kemudian menyajikan makanan yang berada di dalam kertas belanjaan tersebut dengan kesadaran aku pun membantunya membawa peralatan makan ke meja makan untuk makan bersama sama.

"sejak kapan kau menyukai chinesefood?"

tanya ku sambil menarik bangku di hadapannya kemudian mengambil posisi duduk.

"aku hanya ingin mencobanya megs"

dia pun duduk kemudian mulai mengaduk ngaduk makanannya agar semua bumbu tercampur didalamnya aku pun melakukan hal yang sama dengan Jonathan,menyuapi mulut ku dengan beberapa sumpitan dan melakukannya berulang sampai mulut ku lelah untuk mengunyah kembali.Menyadari bahwa situasi makan malam kami sangat sunyi aku berusaha membuka obrolan dengan Jonathan.

"jo,apakah pertandingan balap mu berjalan lancar?"

tanya ku sembari menyumpit makanan ku,saat menyadari pertanyaan itu dia memalingkan wajahnya heran terhadap ku kemudian membersihkan tenggorokannya.

"kenapa kau bertanya seperti itu?"

tanyanya kembali tanpa menjawab pertanyaan ku terlebih dahulu.Sebenarnya aku ingin tertawa dalam hati karena tahu pasti jawaban yang akan dia jawab sebisa mungkin aku akan menyembunyikan perasaan mengejek ku terhadapnya,ku tebak dia pasti bergengsi tinggi untuk mengakui kekalahannya oleh Cameron.

"Jelas aku memenangkan pertandingan itu."

Dugaan ku seratus persen sangat akurat Jo pasti tidak akan mau kalah apa lagi dengan seseorang seperti Cameron atau teman teman yang usianya jauh dibawah.

"sudah lah jangan membahas itu aku kan janji akan menepatinya"

ia pun memalingkan pandangan ke arah makanannya sekarang dan enggan menatap diri ku sama sekali,batin ku tertawa meledek terhadapnya sekarang ya memang sangat klise namun ini hal yang konyol.

beberapa menit kemudian makanan kami sudah habis ini adalah giliran ku untuk mencuci piring dan perkakas makan lainnya dengan tepat aku mengambil handuk putih bersih milik Cameron di saku celana tidur ku agar tidak menganggu saat aku mencuci piring namun malang nasib ku tidak semulus dengan rencana ku tiba tiba saja tangan Jo dengan sigap mengambil handuk putih tersebut,kali ini jantung ku berdetak cepat karena rasa takut jika Jo mengetahui bau serta parfum Cameron yang sangat familiar disana.

Broken wings//Cameron dallasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang