23

251 24 2
                                    











***

Rintik hujan membasahi California,kami pun meninggalkan Beverly hills dengan tenang.Betapa leganya diri ku saat ini namun perasaan menganjal muncul
seketika saat mendengar ponsel Cameron yang berdering,reflek aku menoleh ke arahnya.

"Meg,sepertinya aku tidak bisa berlari lagi dari Jo."

Suara paraunya seketika menyadarkan ku untuk menatapnya dalam keseriusan itu.Batin ku terus bergejolak tidak tenang,air liur ku tertarik secara sempurna ke arah dalam.

"Tolonglah-"

"Aku memulainya aku juga yang akan menerima resikonya,aku akan menunjukan hubungan kita padanya."

Lengan kekarnya mengeras,aku bisa menerawangnya dari balutan kemeja kotaknya tersebut.

"Kumohon jangan bertingkah seperti itu,resiko ini terlalu berat bagi mu.aku sangat menyayangi mu."

Ponselnya pun terus berdering,bulu halus ku berdiri secara perlahan dalam ketegangan yang tak bisa ku pungkiri lagi.ia pun mengambil ponsel dan segera menjawabnya.

"Baiklah Jo,aku segera kesana."

"Tidak,aku sendirian.dia baik saja bersama ku disini."

Cameron mendelik ke arah ku sembari fokus ke arah jalanan,aku pun meremas jemarinya perlahan.Senyum simpul beban itu pun keluar dari bibirnya.

Namun seketika wajahnya berubah menjadi serius saat Jo berbicara dari seberang sana.

"Aku tidak bermaksud-"

"Halo!?"

Cameron pun tampak kalut kemudian melempar ponselnya ke bawah,aku lumayan terkejut melihat tingkah lakunya namun aku tetap bersih keras menenangkannya dengan menautkan jemariku.Ia pun memutar kemudinya kemudian melaju dengan cepat.

.


Mobil Cameron pun berhenti di sebuah rumah yang tak asing lagi bagi ku,rumah Zayn.

"Meg,tunggu aku sebentar dan jangan kemana mana."

Ucapnya sambil menatap kedua mata ku secara mendalam.

"Tidak!aku ikut dengan mu cam,kali ini aku memohon pada mu"

Perasaan ku sangat kacau ,aku benar benar harus berada disisinya karena aku tahu betul reaksi Jo jika benar benar marah.

"Ku mohon."

Aku terus menatapnya namun kali ini jemari ku mengambil tangan dari atas kemejanya pada bibir ku,ia pun menatap ku nanar kemudian membelai puncak kepala ku

Seketika ia pun mengangguk pertanda keputusannya sudah mantap.Aku pun keluar dari mobil untuk membuntuti Cameron dari belakang.

"Bocah kecil,disini kau rupanya."

Cegat Zayn saat kami telah masuk dalam kediamannya,cukup sepi kali ini ku lihat karena tak ada satu pun orang yang berlalu lalang.Rasa gelisah menyeruak lebar di dada ku sekarang aku tidak paham lagi harus berlaku apa kali ini.

Zayn tiba tiba terkekeh,lalu mendorong dada Cameron pelan ke arah belakang namun ia menghiraukannya.

"Lihat,bibir dan matanya.lihat!"

Zayn menghempit keras mulut Cameron dengan dua jemarinya lalu memutarkan kepalanya kasar pada ku,ia pun menggeram.

"Dasar bajingan."

Zayn menendang betis belakang milik Cameron,ia pun tersungkur di hadapan ku.Kali ini tak ada maaf bagi Zayn aku sudah sangat meledak melihat tingkah lakunya.

"Bisa kah kau-"

Ia memegang pundak ku keras dan menatap kedua mata ku secara intens untuk memastikan.

"Dengar,megan.bisa kah kau tidak keras kepala?Jonathan sudah frustasi dengan tingkah laku kalian!termasuk dengan kakak mu."

Mengerti apa yang di maksud oleh Zayn perasaan ku pun pecah karena emosi yang membeludak,mata ku pun sudah mulai berkaca kaca.Zayn pun merenggangkan cengkramannya.

"KAU TIDAK MENGERTI!"

Jerit ku sambil terisak lantas emosi ku sudah meledak ledak,aku pun memukul pelan dadanya namun ia berusaha untuk menahan ku.

"KAU JAHAT-"

Kata kata ku terhenti,gondokan dari dalam tenggorokan ku membulat sempurna seseorang menggendong ku agar menjauh dari Zayn.

"Megan,ini peringatan terakhir ku.kau terus melanggar larangan ku"

Jo pun menatap ku secara empat mata,menarik ku kasar ke depan wajah Cameron kemudian menunjuknya.

"Kau masih berteman dengan bajingan ini!?sudah cukup."

Jo pun menendang wajah Cameron kasar secara berkali kali,sekilas ku pandang darah segar menetes dari pada mulutnya.Rasa sakit ku bertambah.

"Jo,cukup ku mohon!"

Teriak ku sambil menahannya kasar kearah belakang.

"Brengsek,megan dia menyakiti mu.aku tidak mau tau kau harus menjauhinya!ayo kita pulang sekarang!"

Mata Jo membulat sempurna ke arah ku ia pun menarik ku kasar untuk ikut bersamanya kembali pulang.

Sempat ia menoleh kearah Cameron dan Zayn secara tidak langsung dengan tatapan dengki kemudian menunjuk ke arah Cameron dengan telunjuknya.

"Urusan mu,belum selesai."

Ia pun berbalik dan terus menyeret ku kasar,batin ku menangis tidak karuan aku benar benar membenci Jo.






.

Zayn squad ada di mulmed

Broken wings//Cameron dallasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang