.Cameron pov
Aku melihatnya pergi dari hadapan ku,hati ku pun mencolos semua rasa bersalah ku benar benar memuncak.Diri ku sangat bodoh aku benar benar hanyut dalam permainan Harry ini sungguh menyiksa batin ku sendiri.
Bersih keras menyapu darah kering yang keluar dari pada bibir ku secara kasar.
"Bangun kau."
Ucap zayn sambil menarik kerah kemeja ku,kalau bukan karena Megan dan rasa bersalah ku dia mungkin sudah ku habisi.
"Cih,apa apaan kau bocah sialan?sudah ku peringati jangan pernah campuri urusan main mu ke jenjang pribadi."
"Kau ini bodoh atau apa!?"
Zayn mendorong ku kasar kearah meja kayu di belakang,bajingan.
"JAWAB AKU!"
Ia menendang perut kasar,namun aku bersih keras untuk menahan diri.Namun ia terus melakukan kegiatan itu dan membuat kesabaran ku habis.
Aku menahan kakinya kemudian melayangkan kepalan tangan ku kearah perutnya,ia pun terduduk dihadapan ku.
"Habis kau."
Ia menatap ku tajam,kemudian berdiri dan mengambil ancang ancang untuk menghajar ku.
"Hentikan,kalian ini seperti anak kecil"
Suara kebencian itu terngiang di telinga ku,Harry tiba tiba saja berdiri dari arah garasi milik Zayn.Ia pun jalan mendekat kearah kami.
"Zayn,zayn.sudah lah kau ini kenapa?"
Ucap Harry sambil memegang bahunya perlahan agar amarahnya turun,dasar penjilat.
Megan pov
Kali ini aku sama sekali tidak bersemangat untuk pergi kesekolah,sedari tadi aku hanya tidur diatas kasur walaupun sudah rapih.
"Megan,cepat berangkat!"
Teriak Jonathan dari bawah,dengan malas aku beranjak berdiri dan memakai boomer jacket ku.
"Hm."
Jawab ku singkat sambil melihatnya secara dengki,aku benar benar tidak habis fikir dengan semua perlakuannya tadi malam.
"Mulai sekarang,semua kegiatan sekolah mu akan ku pantau.dan ya satu lagi aku sudah mempunyai semua daftar siswa di sekolah mu nona."
Jelasnya panjang lebar tanpa menatap ku,disini aku sedang berkecamuk batin mendengar kata kata entengnya itu.
"Kau masih mau melihat kawan mu tetap bersekolah disitu kan?aku dengan baik hati masih belum menyentuhnya karena kau.Satu kali lagi kau mengulang kejadian ini akan ku habisi dia."
Peringat Jo dengan tegas,aku pun meledak.Satu langkah aku menutup jarak dari antara kami lalu menariknya kasar.
"JONATHAN!BISA KAH KAU BERHENTI MENJADI SEORANG PARANOID!?"
Teriak ku di depan wajahnya,kali ini aku kalap dan gelap fikiran.
"AKU-"
Dia mencengkram tangan ku kuat kemudian menatap ku dengan amarah.
"Bisakah kau mendengarkan ku!?jangan menjadi seorang gadis pecundang seperti kakak mu!kebodohan ku tidak akan terulang kembali!"
"Kau tidak mengenal Cameron!aku benar benar mengenal Cameron.berhenti lah bersikap bodoh megan!"
Ia mengakhiri pembicaraan di antara kami dengan membuang pandangan dari pada ku,merasa tidak karuan aku pun melonggarkan jarak.Melepas cengkramannya kemudian pergi dari hadapan ku.
"Bersiap,atau kita akan terlambat."
Ucapnya tanpa mengubris ku sama sekali,aku sedikit menghapus mata ku yang berkaca kaca karena beberapa butir air sempat menetes di pipi ku.
.
Berjalan menyusuri koridor,hari ini keliatannya tidak begitu ramai aku pun berfikir bahwa aku terlambat namun aku harus memastikannya terlebih dahulu pada arloji ku.
"Aneh,aku tidak terlambat"
Bisik ku binggung sambil menatapi arloji ini,aku pun memutuskan untuk mengedarkan pandangan ku depan sesuatu yang ganjil pun terlihat.
Hampir seluruh siswa berkumpul di depan ruang kepala sekolah,aku yang penasaran pun segera berlari kesana.
"Ada apa ini?"
Tanya ku kepada salah satu siswi yang berdiri di depan sejak tadi.
"Pemberian sanksi,sepertinya scorsing untuk tiga siswa pembuat masalah kemarin."
"Pembuat masalah?"
Tanya ku heran,namun ia malah mengangguk.
"Mereka mem-bully salah satu siswi namun namanya di rahasiakan oleh pihak bersangkutan."
Mendengar kata kata gadis ini,batin merasa gusar,kenapa semua ini terjadi tanpa ada informasi terhadap ku.Tiba tiba saja pintu ruang kepala sekolah terbuka,gadis gadis itu berjalan melewati ku sembari menatap ku layaknya sampah beberapa detik muncul lah Twan dan disusul oleh Cameron dan Kylie.
Perasaan ku sedikit mencolos saat melihat Cameron pandangan ku benar benar fokus pada satu pihak yaitu Cam,ia menatap ku dengan tatapan penuh arti namun aku mencoba untuk membatasi diri dengannya.
Aku pun mengalihkan pandangan ku kearah lain dan berat hati berjalan meninggalkan ruang kepala sekolah.
"Megan."
Benar saja suara berat itu memanggil ku,seluruh syaraf ku benar benar mati.Aku tak tahu harus bagaimana.
^^^
Ya kira2 kyk gitu lah (mulmed) Cameron sm Megan,makanya cewenya baper.

KAMU SEDANG MEMBACA
Broken wings//Cameron dallas
Fiksi PenggemarMegan adalah gadis pemalu dengan segudang masalah di dalam pikirannya,ia sangat enggan bercerita tentang masalahnya terhadap orang lain maupun keluarganya.Sampai pada suatu ketika dia bertemu dengan laki laki bernama Cameron dan dia pun berhasil me...