14

759 65 6
                                        


Att,mungkin di part ini dan selanjutnya sisi Cameron sama masa mendatangnya si Megan udah mulai di jelasin.ok happy reading!



***



Cameron Pov



Aku terus meremas pelan jemari ku sendiri berkutik binggung atas semua kenyataan ini,kata kata kylie terus meracuni fikiran ku sekarang.

Menengadah keatas  aku melihat kedua iris coklat dari bola mata kylie yang begitu tajam seolah membunuh ku dalam persekian detik.

Aku berusaha menghiraukan semua ucapannya sekarang,berharap aku menjadi tuli.

"Bisa kah kau diam?" tanya ku dalam mulut terkatup.

Jemari tangan ku dengan perlahan menepuk nepuk pelan dahi ini.

Ku lihat senyum licik terukir dari bibir manisnya.

"Lihat kebelakang,gadis mu terpaku disana.dia sudah masuk dalam perangkap mu"

Kylie pun terkekeh singkat.

Aku pun mengambil nafas perlahan kemudian sedikit menoleh kebelakang,benar saja ucapan kylie terbayar sudah dia benar benar masuk dalam perangkap kami ralat sebenarnya perangkap kylie.

Detik selanjutnya ia tampak kalut saat sadar aku memandangi dari jauh dia pun segera pergi dari pandangan ku.

"Go ahead" ucap kylie santai aku pun menoleh kearahnya kemudian menggelengkan kepala perlahan dia pun membalas dengan kekehan.

Megan Pov

Aku segera pergi meninggalkan mereka berfikir bahwa cameron dan kylie pasti membutuhkan sebuah privasi.

Kaki kecil ku terus berjalan kearah lapangan namun sayang seseorang menahan bahu ku untuk terus melangkah,satu tolehan kebelakang aku berhasil melihat wajah cameron.

"Oh,hai." Ucap ku sambil memutar badan ke arahnya.

"Megan.aku lupa akan sesuatu-"

dia berdiam diri menggaruk tengkuknya yang ku tebak tidak gatal.

Ku tatap kedua iris cokelat indahnya sangat begitu dalam dan tidak memiliki ujung.

"Begini,aku punya janji pada mu tempo lalu untuk pergi bersama jika menang kan?" Tanyanya sambil mengangkat satu alisnya keatas.

Aku pun mengangguk singkat,jantung ku bertempo lebih cepat kali ini.

"Malam ini aku tunggu kau di shabugimamashi sebuah restoran jepang"

Tawarnya sambil menyunggingkan senyum menggoda ke arah ku.

"Aku tahu kau suka makanan jepang" tebaknya sambil terkekeh.

"Siapa bilang!dasar tukang ramal"

Cameron pun terkekeh lagi.Tidak tahu kenapa aku merasa ribuan kupu kupu berterbangan di dalam perut ku saat ini,semburat merah pun timbul sempurna di pipi ku.

Aku hanya bisa membuang muka malu sambil berusaha menutupi wajah ini.

"Sudah kan?kalau begitu aku harus kembali" ujar ku sambil mengangkat kedua bahu.

Ia pun mengangguk seraya memberi izin.

"Oh iya megan,maaf untuk kali ini aku tidak bisa menjemput mu"

"Sudah ditepati saja aku bersyukur"

Bibir ku membentuk sebuah senyum simpul ia pun membalasnya.

Aku memutar tubuhku kembali kemudian berjalan santai ke lapangan untuk menjalani latihan.


.

Broken wings//Cameron dallasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang