Berjalan keluar dari kelas kami, aku, Valerie, dan Casandra segera melangkah untuk menuju kafetaria sambil menunggu kelas kami yang selanjutnya.
Baru berjalan beberapa langkah dari kelas kami, aku merasakan perutku yang terasa sedikit sakit. Aku pun mulai memegang bagian perutku yang terasa sakit, dan berusaha untuk menahan rasa sakit itu.
"Kate? Kau baik-baik saja?" Tanya Valerie seraya menoleh kearahku, begitupun dengan Casandra.
"Hmm...ya, baik-baik saja." Balasku, seraya sedikit mengulas senyum kearah mereka.
Sedikit mengangguk kearahku, kami pun terus berjalan untuk menuju kafetaria.
Sesampainya di sana, kami langsung menuju ke tempat penjualan makanan, dan setelah itu mulai menempati tempat yang kosong.
"Kate, kenapa kau tidak memesan apapun?" Tanya Casandra kepadaku.
"Tidak, aku punya sandwich di tasku. Jadi aku akan makan itu." Balasku. Dan aku pun mulai mengeluarkan bungkusan sandwich yang tadi Harry pesankan untukku.
Melihat bentuk sandwich yang sudah sedikit hancur, membuatku menatapnya sedikit jijik dan menjadi tidak nafsu untuk memakannya. Jadi kuurungkan niatku untuk dan memilih untuk membuangnya.
"Hey, Kate, kenapa kau malah membuangnya?" Tanya Casandra, ketika aku sudah kembali duduk setelah membuang sandwich tadi.
"Melihat bentuknya, aku jadi tidak nafsu untuk memakannya." Ucapku sambil mengidikkan bahuku.
"Kau ingin aku pesankan yang baru?"
"Tidak perlu."
"Kau yakin?"
"Iya Casandra...tapi, kalau boleh, bisakah kau pesanankan aku hot chocolate?"
"Ok, akan segera aku pesankan untukmu." Ucap Casandra kemudian bangkit dari dudukknya dan berjalan menjauh dari meja kami.
Merasakan rasa sakit di perutku, yang terasa semakin tidak enak, membuatku kembali memegang bagian perutku. Dan kembali berusaha untuk menahan rasa sakit itu.
"Kate? Kau baik-baik saja? Kau seperti sedang menahan rasa sakit." Tanya Valerei sambil mengerutkan dahinya.
"Aku baik-baik saja."
"Kau yaikn? Dan wajahmu juga mulai kelihatan pucat." Ucap Valerie sambil memandanhku khawatir.
"Tenang Valerie, aku baik-baik saja." Ucapku sambil berusaha untuk memberikan senyuman meyakinkan kepadanya. Walaupun sebenarnya, rasa sakit di perutku ini sungguh sangat menganggu.
Dan tak lama kemudian Casandra pun datang.
"Ini hot chocolate untukmu Kate." Ucap Casandra sambil memberikanku segelas hot chocolate.
"Thanks." Ucapku sambil tersenyum kearahnya.
"Kate? Kenapa wajahmu berubah pucat?" Tanya Casandra dengan sedikit bingung.
"Tenang Casandra, aku baik-baik saja." Ucapku untuk meyakinkannya.
"Kau bilang kau baik-baik saja, tapi wajahmu pucat seperti itu." Ucap Casandra dengan wajah yang penuh dengan kekhawatiran.
"Iya Kate, wajahmu pucat. Kau merasa tidak enak badan?" Ucap Valerie dengan ekspresi muka yang sama khawatirnya dengan Casandra.
"Kalian ini terlalu berlebihan, aku baik-baik saja."
"Kau yakin?"
"Iyaaa."
"Jika kau merasakan sesuatu yang tidak enak dengan tubuhmu, bilang kepada kami, ok?"
"Ok." Ucapku seraya tersenyum kearah mereka berdua.
**
Saat ini aku, Casandra, dan Valerie sedang berjalan di koridor menuju kelas kami yang selanjutnya. Aku pun mulai merasakan rasa sakit di perutku yang semakin menjadi-jadi dan kepalaku juga mulai terasa pusing.
Valerie dan Casandra terlihat sedang asik mengobrol, dan sesekali tertawa. Aku tidak tau apa yang mereka bicarakan, karena aku sedang merasakan rasa sakit yang sangat hebat saat ini.
Tiba-tiba aku merasakan rasa pusing dikepalaku semakin hebat, sampai-sampai aku hampir terjatuh. Untungnya aku memegang tangan Casandra yang ada di sampingku.
"Kate, kau tidak apa-apa? Wajahmu semakin pucat." Ucap Casandra dengan nada khawatir.
"Aku tidak apa-apa Casandra, aku hanya merasa sedikit pusing." Ucapku sambil memegang kepalaku yang terasa pusing.
"Kau yakin Kate? Sebaiknya kita ke rumah sakit sekarang." Ucap Valerie yang terlihat sama khawatirnya dengan Casandra.
"Aku baik-baik saja, aku tidak perlu ke rumah sakit. Sebaiknya kita segera ke kelas sekarang, ayo." Ucapku sambil menarik tangan mereka berdua.
Tapi tiba-tiba, rasa pusing di kepalaku semakin kuat, begitupun dengan rasa sakit diperutku. Kakiku sudah terasa lemas, sampai akhirnya aku terjatuh.
Pandanganku sudah mulai kabur dan sama-samar aku mendengar suara Casandra dan Valerie yang memanggil-manggil namaku. Dan kemudian aku merasakan ada seseorang yang mengangkat tubuhku.
Aku tidak tau siapa orang itu, karena tubuhku sudah semakin lemas dan aku sudah tidak kuat lagi untuk membuka mataku, dan seketika semuanya menjadi gelap.
***
Sorry for the typo, and dont forget to vomment :);)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat
FanfictionMaddlyn Kate Anderson, atau yang biasa disapa Kate, selalu merasakan suatu hal yang aneh semenjak dia bertemu dengan seorang pria yang selalu menatapnya dingin. Dia selalu merasakan detak jantungnya yang berdetak tidak karuan setiap kali dia sedang...