"Hello Kate." Ucap Tania yang memasukki ruangan dimana Kate di sekap. Kate hanya mendongakkan kepalanya dan menatap Tania tidak suka.
"Aku memiliki sebuah kabar gembira untukmu." Ucap Tania seraya menyeringai.
'Gembira untukumu dan buruk untukku.' Ucap Kate dalam hati.
"Kenapa aku bilang ini kabar gembira, karena besok adalah hari terakhirmu berada di sini, atau lebih tepatnya berada di kota ini. Dan kau tidak akan pernah bertemu dengan Harry lagi."
"Jangan membuat dia takut dengan ucapanmu itu Tania." Ucap Eric yang secara tiba-tiba muncul dan mulai memasukki ruangan itu juga.
Kate hanya menatap bingung kearah mereka berdua.
"Katakanlah kepadanya dengan baik, jangan seperti tadi." Ucap Eric yang membuat Tania memutar matanya seraya menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Sebenarnya apa yang kalian bicarakan?" Tanya Kate bingung.
"Kau yakin ingin tau?"
"Sudah katakan saja Eric, jangan membuatnya semakin penasaran."
"Ucapkanlah selamat tinggal, karena kita akan pergi ke Berlin." Ucap Eric yang sukses membuat Kate membulatkan matanya.
"Bukan kita, tapi kau dan Eric." Ucap Tania yang mengoreksi perkataan Eric. Kate masih saja memasang ekspresi kagetnya, karena ucapan mereka berdua itu.
"Jadi Kate, siapkan mentalmu untuk besok, ok?" Ucap Eric yang disertai dengan seringaiannya itu.
"Selamat tinggal Kate, dan Harry akan segera menjadi milikku lagi. Hahaha...." ucap Tania yang diakhiri dengan tawa jahatnya. Dan mereka pun mulai keluar dari ruangan itu, meninggalkan Kate sendirian dengan perasaan kagetnya itu.
'Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan? Harry dimana kau? Kenapa kau belum datang menolongku?' Ucap Kate dalam hatinya yang penuh dengan kecemasan.
**
pagi pun menjelang dan hari ini adalah hari dimana Kate akan pergi ke Berlin, atau lebih tepatnya dibawa pergi.
Kate terbangun dari tidurnya karena mendengar suara pintu yang terbuka.
"Bagunlah. Hari ini adalah hari keberangkatan kita." Ucap Eric seraya berjalan mendekat kearah Kate dan dia mulai berjongkok untuk melepaskan tali yang mengikat tangan serta kaki Kate.
"Aku ingin kau membersihkan tubuh dan wajahmu itu. Aku tidak ingin kita berangkat dengan melihat wajah mu yang penuh dengan bekas air mata." Ucap Eric seraya menarik tubuh Kate untuk berdiri.
"Tapi jangan pikir kau bisa lari karena aku melakukan hal ini kepadamu." Ucap Eric dengan penuh penekanan kepada Kate.
Eric pun menggiring Kate keluar dari ruang bawah tanah dan membawa Kate memasukki rumah itu.
"Bersihkan tubuhmu dan setelah itu ganti bajumu dengan yang baru." Ucap Eric dan mulai meninggalkan Kate di salah satu kamar, dan tidak lupa Eric juga mengunci pintu kamar itu.
Setelah Eric pergi, Kate berusaha untuk mencari celah di ruangan itu agar dia bisa pergi melarikan diri. Tapi hasilnya nihil, dia tidak menemukan satu celah pun agar dia bisa malirikan diri.
'Mungkin ini sudah menjadi takdirku.' Ucapnya dalam hati, dan sudah merasa pasrah dengan apa yang akan terjadi pada dirinya nanti.
Dan dengan sedikit ragu, Kate mulai memasukki kamar mandi yang ada di kamar itu. Kate pun melihat pantulan dirinya di cermin.
Melihat mukanya yang kelihatan penuh dengan bekas air mata dan ada sedikit lebam karena dia mendapat beberapa kali tamparan yang cukup keras di pipinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat
FanfictionMaddlyn Kate Anderson, atau yang biasa disapa Kate, selalu merasakan suatu hal yang aneh semenjak dia bertemu dengan seorang pria yang selalu menatapnya dingin. Dia selalu merasakan detak jantungnya yang berdetak tidak karuan setiap kali dia sedang...