11

5K 517 27
                                    

"Kate?" Ucap Harry yang masih memfokuskan pandangannya kearah jalan.

Aku hanya diam tidak membalasnya, sambil mengarahkan pandanganku kearah jendela.

"Kate?"

Panggil Harry lagi, dan aku masih tetap diam.

"Kate, kau marah?"

"...."

"Kenapa kau marah? Apa karena aku?"

"Menurutmu?" Ucapku dengan nada sarkastik.

"Apa salahku sehingga kau menjadi seperti ini?"

"Kau mau tau apa kesalahanmu?" Ucapku sambil menoleh kearahnya, dan Harry pun juga menoleh kearahku, ketika mobil mulai berhenti di lampu merah.

"Apa?" Ucapnya dengan ekspresi muka datar.

"Kesalahanmu yang pertama adalah, kau main seenaknya menarikku pada saat di kampus tadi. Dan yang kedua, kau juga main seenaknya mengangkat tubuhku. Itu adalah semua kesalahanmu yang membuatku kesal hari ini." Ucapku, sambil menatapnya dengan tatapan penuh emosi. Harry masih terus menatapku dengan tatapannya itu.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanyaku yang mulai risih dengan tatapannya itu.

"Memangnya kenapa? Aku tidak boleh menatapmu?" Ucap Harry, yang kemudian kembali mengalihkan pandangannya kearah jalan, dan dia pun mulai melajukan kembali mobilnya. Dan aku pun kembali mengalihkan pandanganku kearah jendela.

"Apa tadi Eric mendekatimu lagi?" Tanya Harry dan aku langsung menoleh kearahnya.

"Tidak. Lagi pula kita ini satu kampus, satu jurusan, pasti kau akan langsung tau jika Eric mendekatiku."

"Hanya ingin memastikan."

"Boleh aku bertanya sesuatu?" Ucapku, dan Harry hanya meresponku dengan menoleh sebentar kearahku.

"Tapi kau harus menjawabnya?" Ucapku lagi

"What is it?"

"Hmm..."

Sebenarnya aku tidak yakin Harry akan menjawab pertanyaan yang akan aku tanyakan kepadanya.

"Just say it, Kate."

"Ok...ada masalah apa antara kau dan Eric?" Ucapku, dan Harry langsung menoleh kearahku sebentar, dan kembali memfokuskan pandangannya kearah jalan.

Harry hanya diam dan tidak menjawab pertanyaanku. Aku bisa lihat ekspresi muka Harry yang berubah, walaupun dari samping.

"Harry..."

"Untuk yang satu ini aku tidak bisa menjawabnya." Ucapnya dengan datar.

"Kenapa kau tidak bisa menjawab pertanyaanku ini?"

"Karena aku memiliki alasan tersendiri, kenapa aku tidak bisa menjawabnya." Ucap Harry, yang kemudian menoleh kearahku, setelah mobilnya berhenti tepat di depan rumahku.

"Dan besok, aku akan kembali menjemputmu." Ucapnya lagi, dan aku hanya menganggukan kepalaku.

"Terima kasih telah mengantarku." Ucapku seraya melepaskan sabuk pengaman, dan langsung turun dari mobilnya. Aku pun segera berjalan masuk ke dalam rumah.

Aku masih penasaran, apa masalah Harry dengan Eric. Spertinya aku harus bertanya ke teman-temannya soal hal ini.

**

Drrt...drrt...drrt...

"Halo."

"Kau sudah siap? Aku sudah sampai."

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang