20

4.7K 454 22
                                    

Author's POV

Tania masih saja memeluk Harry dan Kate juga masih mengalihkan pandangannya kearah lain. Dia masih tidak ingin melihat hal yang sedang terjadi di depannya saat ini.

Harry yang melihat Kate mengalihkan pandangannya mulai merasa bahwa dia harus menjauh dari Tania, seakan dia tau bahwa hal ini membuat Kate sakit, membuat Kate hancur.

"Harry, kau tidak merindukanku? Kenapa kau tidak membalas pelukanku?" Ucap Tania sambil mendongakkan kepalanya untuk menatap pria yang dia rindukan. Harry masih saja terus menatap kearah Kate.

"Harry ada apa?" Ucap Tania yang melihat Harry tidak memandang kearahnya. Tania pun mulai melepaskan pelukan yang sangat dia rindukan selama ini. Dan Tania mulai mengikuti arah dari pandangan mata Harry.

'Kenapa Harry menatap kearah Kate? Dan kenapa Kate mengalihkan pandangannya itu? Apa ada sesuatu yang terjadi diantara mereka?' Ucap Tania dalam hati dan dia mulai merasakan ada hal aneh yang terjadi diantara Kate dan Harry.

Tania pun mulai berpikir bahwa Harry sudah tidak menyukainya lagi dan terpikirlah olehnya untuk melakukan suatu hal.

"Kate." Panggil Tania, yang mana membuat Kate langsung mengarahkan pandangannya kearah Tania. Dan secara tiba-tiba Tania menarik tubuh Harry mendekat kearahnya, dan dia melakukan hal yang sama sekali tidak diduga oleh yang lain. Tania mencium Harry tepat dibibirnya.

Kate yang melihat hal itu langsung membulatkan matanya dan dadanya terasa semakin sesak, sekaligus hatinya terasa semakin hancur.

'Apa yang dia lakukan? Kenapa aku merasa semakin hancur? Aku harus segera pergi dari sini.' Ucap Kate dalam hati dan dia pun segara pergi meninggalkan kafetaria.

Melihat Kate yang berlari pergi, membuat Casandra memanggilnya. "Kate!" Ucap Casandra dan membuat Harry segera melepaskan ciumannya itu dari Tania.

Harry pun mulai mencari keberadaan Kate yang sudah tidak ada di tempatnya.

"Apa yang kau lakukan?" Ucap Harry seraya menatap serius kearah Tania.

"Aku merindukanmu Harry, aku sangat merindukanmu. Apa kau tidak merasakan hal yang sama denganku?" Ucap Tania seraya menatap kearah Harry dengan tatapan ingin menangis.

"Kita sudah berakhir Tania, hubungan kita sudah berakhir. Kau dan aku sudah tidak ada apa-apa lagi. Kau harus mengerti hal itu." Ucap Harry, dan segera beranjak meninggalkan kafetaria untuk mengejar Kate.

"Kenapa harus seperti itu? Kenapa? Kau masih mencintaiku bukan?" Ucap Tania seraya menahan Harry untuk pergi. Harry menatap Tania dan menghembuskan nafasnya berat.

"Tidak, aku sudah tidak menyukaimu lagi. Maaf, aku harus pergi." Balas Harry, seraya melepaskan tangannya dari genggaman Tania.

"Harry, kau mau kemana?" Ucap Tania dengan mata yang sudah mulai berair dan dia berusaha untuk menahan Harry, tapi terlambat. Tania terus menatap kearah Harry yang semakin manjauh dari pandangannya.

Semua orang yang ada di kafetaria saat itu termasuk Niall, Liam, Louis, Zayn, Casandra, dan Valerie terlihat bingung dengan hal yang baru saja terjadi di depan mata mereka. Mereka hanya menatap bingung satu sama lain.

**

'Kenapa aku merasa begitu hancur dan sakit? Apa memang aku menyukai Harry? Apa memang aku menyukainya?' Ucap Kate dalam hati, dia masih terus berjalan dan terus berjalan. Dia bingung harus kemana saat ini.

"Kenapa kau menangis Kate? Kau tidak perlu menangis karena hal ini, tenangkan dirimu. Menangis tidak akan menyelesaikan masalah." Ucap Kate kepada dirinya sendiri, seraya menghapus air matanya yang mulai mengalir.

Sementara itu Harry masih terus mencari keberadaan Kate, dia berlari seraya meneriaki nama Kate terus-menerus.

"Kate, dimana kau?" Ucap Harry yang berlari menyusuri setiap sudut koridor.

"Kate?" Ucapnya lagi, yang saat ini terlihat begitu cemas dan masih terus menyusuri setiap sudut koridor.

Seakan Harry mulai mengetahui dimana keberadaan Kate sekarang, dia langsung berlari dengan cepat. Sampai akhirnya dia tiba di halaman belakang kampus.

Harry pun mulai mengarahkan pandangannya ke segala penjuru, sampai Harry mulai melihat keberadaan orang yang sangat dia cemasi sejak tadi. Harry langsung berlari dengan cepat kearah Kate yang sedang duduk di salah satu bangku sambil menundukkan kepalanya.

"Kate?" Ucap Harry, dan Kate yang mendengar itu langsung mendongakkan kepalanya dan menoleh kearah sumber suara. Dan Kate pun buru-buru menghapus air matanya itu.

Harry terlihat begitu cemas ketika melihat Kate yang sedang menangis.

"Untuk apa kau kesini?" Ucap Kate yang berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya.

"Maafkan aku Kate." Ucap Harry yang secara tiba-tiba memeluk Kate. Dan Kate terlihat sangat kaget dengan hal itu.

"Maafkan aku, karena aku, kau menjadi seperti ini. Sekali lagi, aku mohon maafkan aku." Ucap Harry yang memeluk Kate dengan erat.

"Tidak usah kau ingat lagi tentang hal yang baru saja terjadi, buanglah ingatan itu dari pikiranmu."

"Untuk apa kau minta maaf? Lagi pula, aku tidak apa-apa. Aku hanya ingin mencari udara segar." Ucapnya, seraya berusaha untuk menahan air matanya, agar Harry tau kalau dia tidak apa-apa. Walaupun sebenarnya hal itu sangat sulit untuk dia lakukan.

"Aku tau apa yang kau rasakan saat ini, jadi sekali lagi maafkan aku. Jika kau ingin menangis, menangislah, menangislah sebanyak yang kau mau agar rasa yang kau rasakan saat ini menghilang bersama dengan air matamu itu." Ucap Harry, yang mana hal itu membuat Kate terdiam, perasaan yang masih dia rasakan membuat air matanya yang sudah susah payah dia tahan di depan Harry, akhirnya kembali mengalir.

Mendengar Kate yang menangis dipelukkannya, membuat Harry semakin mengeratkan pelukkannya itu. Dan secara perlahan dia mulai mengelus puncak kepala Kate dengan lembut, berharap dengan dia melakukan hal itu, bisa membuat Kate merasa lebih baik.

"Aku akan terus berada disini, aku akan terus berada di sisimu, sampai perasaanmu membaik." Ucap Harry yang masih terus mengelus kepala Kate dengan lembut.

**

Sudah hampir satu jam mereka berada di halaman belakang kampus dan Harry masih setia memeluk Kate untuk menenangkannya.

Kate pun lama-kelamaan mulai bisa menenangkan perasaannya itu dan tangisannya itu juga sudah mulai berhenti.

"Harry?" Ucap Kate dengan suara sehabis menangis.

"Hmm..."

"Terima kasih, sudah mau berada disini dan sudah membuatku merasa lebih baik."

"Apapun akan aku lakukan, agar aku tidak melihat kau menangis seperti tadi lagi." Ucap Harry yang masih dalam posisi memeluk Kate.

"Sekali lagi terima kasih."

"Iya Kate. Dan apa kau sudah merasa lebih baik?"

"Ya, aku sudah merasa lebih baik." Ucap Kate dan mulai melepaskan tubuhnya dari pelukkan Harry.

"Apa kau ingin pulang saja? Aku takut kau akan merasa--"

"Tidak Harry, aku sudah merasa lebih baik dan kau tidak perlu khawatir." Ucap Kate seraya terasenyum simpul.

"Lalu, sekarang kita akan kemana? Sedangkan kelas sudah dimulai sejak 45 menit yang lalu." Ucap Kate lagi, seraya melihat kearah jam yang ada ditangannya dan menoleh kearah Harry.

"Ya sudah, mau tidak mau kita harus menunggu disini sampai jam berikutnya." Ucap Harry, seraya menoleh kearah Kate.

"Hmm...ok." Balasnya, seraya mengalihkan pandangannya.

***

Sorry for the typo and dont forget to vomment.

See you in the next chapter :);)

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang