Aku mengerang sedikit, karena mendengar suara alarm yang berbunyi dari ponselku. Ku ambil ponselku, mematikannya, dan kembali terlelap. 'Sepertinya aku melupakan sesuatu, apa ya?'
"Ya tuhan! Kuliah!" Aku langsung bangun dari tempat tidurku dan segera berlari menuju kamar mandi. Aku mandi dengan singkat dan langsung keluar rumah tanpa sarapan terlebih dahulu.
Aku segera berlari dengan cepat menuju halte bus. Disaat kulihat busnya sudah mulai berjalan, aku semakin mempercepat lariku dan meneriaki bus itu, dan bus pun akhirnya berhenti. Aku berterimakasih pada sang sopir dan langsung duduk di salah satu bangku.
Aku menghembuskan nafasku lega, setelah ku lihat jam di tanganku, ternyata aku masih punya waktu satu jam.
Sesampainya di kampus, aku menyempatkan pergi ke kafetaria untuk sarapan terlebih dahulu. Aku memesan hot chocolate dan sandwich.
Ketika aku sedang melahap sandwich milikku, tiba-tiba datang dua orang perempuan yang langsung duduk di bangku yang kosong.
Mereka tersenyum lebar kearahku, sedangkan aku hanya menatap mereka berdua bingung.
"Hi, perkenalkan aku Casandra Mckenzie." Ucap seorang perempuan yang berambut brunette. "Dan aku Valerie Peterson." Ucap perempuan yang ada di sampingnya. Mereka berdua memperkenalkan diri kepadaku seraya tersenyum.
"Bagaimana dengan kau, siapa namamu?"
"Aku Maddlyn Kate Anderson."
"Oh, hi Maddlyn!" Ucap mereka secara bersamaan.
"Just call me Kate."
"Kenapa? Maddlyn nama yang bagus? Apa kau malu menggunakan nama Maddlyn?" Ucap yang kurasa dia adalah Casandra.
"Tidak, hanya saja agar lebih singkat." Ucapku dan mereka menganggukkan kepala mereka tanda mengerti.
"Kau mahasiswa baru? Pindahan dari mana?" Tanya Valerie sambil menopang dagunya dengan kedua tangannya.
"Aku pindahan dari Amerika."
"Bagaimana dengan jurusanmu, kau masuk jurusan apa?" Sekarang giliran Casandra yang bertanya.
"Sastra Prancis, kalian?"
"Same." Ucap mereka secara bersamaan.
Aku heran, kenapa mereka selalu menjawab secara bersamaan, dalam waktu yang tepat pula, padahal mereka bukan kembar.
"Kalau begitu, mari kita segera pergi ke kelas litelatur bersama." Ucap Casandra dengan semangat. "Ayo!" Sahut Valerie dengan bersemangat juga.
Mereka berdua pun bangkit dan menarik tanganku untuk bangkit dan ikut berasama dengan mereka.
**
Kelas literatur pertamaku berjalan dengan baik dan tidak terlalu buruk. Walaupun ada yang sedikit mengagetkanku, tadi pada saat aku sedang asik mengobrol dengan Valerie dan Casandra di kelas, tatapanku langsung terarah pada sesosok pria yang memasukki kelas dengan angkuhnya.
Aku baru menyadari bahwa dia adalah pria yang waktu kemarin aku lihat di starbucks. Setelah menatapnya cukup lama, tanpa sengaja mataku berhadapan langsung dengan tatapannya yang begitu lekat kearahku.
Karena aku merasa sedikit risih dengan tatapannya yang seperti mengintimidasiku itu, ku alihkan pandanganku kearah lain.
Apa ada yang ada yang salah dengan diriku tadi? Kenapa dia menatapku seperti itu?
"Kate... Kate..." Ucap Casandra yang duduk di sampinku sambil melambaikan tangannya di depan mukaku, aku pun langsung tersadar dari lamunanku.
"Hah... iya, ada apa?" Valerie yang duduk di hadapanku terkekeh. "Kau ini, dari tadi Casandra bertanya kepadamu."
"Oh, maaf Casandra, kau ingin bertanya apa?"
"Kau ingin pesan apa? Aku ingin memesan makanan."
"Aku pesan jus jeruk saja."
"Oh, ok." Ucap Casandra dan dia pun berjalan menjauh dari meja yang kami tempati di kafetaria saat ini.
"Kate, kau ini sedang memikirkan apa sih? Dari tadi aku melihatmu melamun terus. Sedang ada masalah?" Tanya Valerie yang terlihat penasaran dengan mengangkat sebelah alisnya.
Aku pun menggelengkan kepalku. "Tidak, aku tidak apa-apa." Valerie pun mengangguk mendengar jawabanku.
Tak lama waktu berselang, Casandra datang dengan membawa makanan dan minuman ditangannya.
"Ini jus jeruk untuk Kate, wafel dan green tea untuk valerie, dan lasagna serta hot chocolat untukku." Ucap Casandra sambil memberikan satu persatu makanan dan minuman untukku, Valerie, dan juga untuknya.
"Oh my god! Dia sedang melihat kearah sini sekarang!" Ucap Casandra yang terlihat sangat antusias, dan Valerie pun yang ada di hadapannya langsung menoleh ke belakang.
Valerie kembali menoleh kehadapan aku dan Casandra dengan ekspresinya yang berubah, dia terlihat sangat kaget, jika aku lihat dari ekspreris wajahnya.
Aku hanya menatap mereka berdua dengan tatapan bingung, hanya aku di sini yang tidak tau hal apa yang sedang terjadi. "Ada apa? Apakah ada sesuatu yang menarik?" Tanyaku penasaran kepada mereka berdua.
"Harry sedang menatap kearah kita!" Ucap valerie dengan ekspresi wajah yang masih sama.
"Harry?" Tanyaku bingung sambil mengangkat sebelah alisku.
"Iya--oh, kau belum mengenali siapa Harry itu ya? Kalau begitu biar kami memperkenalkannya kepadamu..." ucap Valerie dan aku hanya mengangguk.
"Kau lihat sekelompok pria yang duduk di sebelah sana?" Ucap Valerie sambil menolehkan kepalanya, aku pun mengikuti arah kepalanya.
"Ya." Ucapku seraya mengangguk.
"Mereka itu adalah geng paling populer di kampus ini... ok, yang pertama akan aku perkenalkan kepadamu adalah pangeranku, Niall Horan. Pria berambut blonde, bermata biru, memiliki senyuman yang manis, suara tawa yang khas, dan dia adalah kapten sepak bola di kampus ini. He is so handsome and perfect, he is my future husband. So, jangan berani-berani kau menyukainya, ok?"
"Tenang, aku tidak akan menyukainya."
"Bagus. Yang kedua, Liam Payne. Dia juga memiliki senyuman yang manis dan dia mempunyai sebutan tersendiri dalam geng itu, dia disebut sebagai 'daddy'." Aku mengangguk sambil mengangkat sebelah alisku.
"Casandra sekarang giliranmu untuk memperkenalkan mereka." Ucap Valerie sambil menghembuskan nafasnya.
"Ok, akan ku lanjutkan. Yang ketiga adalah Louis Tomlinson. Dia memiliki rambut yang agak gondrong, yang agak sedikit berantakan, dia juga memiliki senyuman yang sangat manis, dan dia adalah mantan kapten sepak bola. Dia adalah pria paling tampan, cool, and he look so perfect for me. Kau jangan berani-berani menyukainya ya." Ucap Casandra seraya menunjuk kearahku.
"Iya, iya."
"Ok, selanjutnya, yang terakhir Harry Styles. Dia yang berambut ikal panjang, memiliki mata yang berwana hijau emerald, dia adalah pria yang paling jarang senyum di geng itu, paling dingin, dan paling angkuh."
'Yang dingin itu namanya Harry rupanya.'
"Tapi, walaupun dia dingin dan angkuh, dia adalah pria yang paling dicari-cari di kampus ini."
"Seriously?"
"Ya, lihat saja wajahnya yang tampan sampai tingkat dewa itu." Ucap Casandra dan aku terkekeh. "Tampan dari mana, ekspresi mukanya aja datar begitu." Ucapku yang tidak percaya.
"Guys! Harry kembali menatap kearah kita." Ucap Casandra, Valerie dan aku pun langsung mengarahkan pandangan kearah sekelompok pria itu.
Lagi-lagi dia melihat kearah kami dengan tatapan yang dingin sedingin es.
"Untuk apa dia melihat kearah kita terus? Apakah kita memiliki masalah dengan dia?" Tanya Valerie penasaran.
"Entahlah, aku juga tidak tau." Ucap Casandra sambil mengangkat kedua bahunya.
***
Hi! I'm back!
Untuk kalian yang baca cerita ini, jangan lupa vomments yaa :)
![](https://img.wattpad.com/cover/45928401-288-k420816.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat
أدب الهواةMaddlyn Kate Anderson, atau yang biasa disapa Kate, selalu merasakan suatu hal yang aneh semenjak dia bertemu dengan seorang pria yang selalu menatapnya dingin. Dia selalu merasakan detak jantungnya yang berdetak tidak karuan setiap kali dia sedang...