"Aku tau mungkin ini terlalu cepat untukmu, tapi aku tidak bisa menyembunyikannya lagi darimu, sekali lagi aku bilang aku menyukaimu...and will you be my girlfriend?" Ucap Harry yang lagi-lagi membuatku kaget. Dan degup jantungku semakin berdegup tidak karuan.
"Tapi Harry..."
"Kenapa?" Ucap Harry sambil menatapku dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Hanya saja...bagaimana dengan Tania?" Tanyaku, dan Harry langsung terdiam.
"Kau masih memiliki perasaan dengan Tania bukan?" Tanyaku lagi, dan Harry menundukkan kepalanya.
"Kau masih menyukainya bukan?" Tanyaku untuk kesekian kalinya, dan Harry masih saja diam.
"Tidak...aku tidak menyukainya lagi." Ucap Harry pada akhirnya, seraya kembali mendongakkan kepalanya.
"Aku tidak menyukai Tania lagi. Sekarang yang ada di hatiku itu adalah kau Kate, kau." Ucapnya lagi, dan aku tidak bisa berkata apapun.
"Tania adalah masa laluku. Tania dan aku sudah berakhir, jadi lupakanlah masa laluku dengan Tania." Ucapnya lagi. Aku hanya bisa diam sambil menundukkan kepalaku. Aku bingung harus mengatakan apa kepadanya, aku juga bingung dengan perasaanku ini.
"Harry..." ucapku seraya mendongakkan kepalaku untuk menatapnya. Aku melihat Harry yang kelihatan begitu cemas menunggu jawabanku. Aku pun menghembuskan nafasku.
"Harry, bisakah kau memberikanku waktu?" Lanjutku, dan dia terdiam sesaat sebelum akhirnya dia mengehembuskan nafasnya.
"Ya, it's ok. Aku akan memberikanmu waktu untuk berpikir." Ucap Harry dengan sedikit senyuman dibibirnya.
"Maafkan aku, aku tidak bisa memberikanmu jawabannya sekarang. But I promise, aku akan segera memberitahukan jawabanku kepadamu."
"Kau tidak perlu terburu-buru Kate. Aku akan menunggu sampai kau merasa bahwa hal itu sudah tepat untukmu."
"Thank you Harry." Ucapku kepadanya, seraya tersenyum dan Harry pun membalas senyumanku.
**
Semenjak kejadian kemarin malam, aku selalu memikirkan perasaanku ini yang sebenarnya.
Aku masih bingung dengan perasaanku yang sebenarnya kepada Harry. Apakah aku memang menyukainya? Apakah rasa yang aku rasakan itu merupakan perasaan suka? Atau mungkin itu hanya perasaan biasa yang datang lalu pergi?
"Kenapa hal seperti ini bisa membuatku bingung?" Ucapku seraya menundukkan kepalaku. Dan secara tidak sengaja aku menabrak seseorang, sampai dia terjatuh.
"Aw!"
"Oh, I'm so sorry." Ucapku seraya membatu orang yang tadi tidak sengaja aku tabrak, untuk berdiri.
"Maafkan aku. Karena aku, kau jadi terjatuh." Ucapku setelah berhasil membantunya untuk berdiri.
"It's ok, salahku juga yang berjalan sambil menunduk." Ucapnya seraya merapihkan sedikit pakaiannya dan mulai mendongakkan kepalanya.
"Apa kau mahasiswi baru? Sepertinya aku baru melihatmu?" Ucapku ketika melihat wajahnya yang tidak aku kenali.
"Ya, bisa dibilang begitu. Sebelumnya aku sudah kuliah disini, tapi kemudian aku pindah karena suatu hal." Ucapnya yang diakhiri dengan senyuman.
"Ohya, namaku Kate." Ucapku seraya mengulurkan tanganku.
"Tania."
Begitu mendengar namanya, aku langsung terdiam.
Dia Tania? Perempuan yang ada di hadapanku ini adalah Tania? Apa reaksi Harry nanti ketika melihatnya? Apa yang akan terjadi ketika Harry melihatnya?
"Kate?" Ucap seseorang dan aku langsung menoleh kearah orang yang memanggil namaku. Casandra dan Valerie.
"Sedang apa kau ada disini? Tunggu dulu, kau Tania, bukan?" Ucap Casandra yang kelihatan tidak percaya ketika melihat Tania yang ada di sebelahku. Begitupun dengan Valerie yang ada di sampingnya.
"Ya, ini aku Tania. Dan kalian, Casandra dan Valerie, bukan?" Ucap Tania. Casandra dan Valerie hanya tampak sedikit mengangguk dengan ekspresi mereka yang masih merasa tidak percaya.
"Tania, ini benar-benar kau?" Ucap Valerie yang kelihatan masih tidak percaya.
"Ya, Valerie, ini aku Tania. Kenapa? Kalian kaget melihat aku kembali lagi ke sini?" Ucap Tania seraya melihat kearah Casandra dan Valerie, bergantian.
"Tidak, hanya saja..."
"Bagaimana jika kita mengobrol di kafetaria saja? Tidak enak jika kita berada di sini terus dan aku juga merasa risih dengan beberapa tatapan mata yang mengarah kearah kita." Ucap Tania seraya menatap kearah aku, Casandra, dan Valerie bergantian.
"Ya, sebaiknya kita pergi ke kafetaria sekarang." Ucap Valerie dan kami pun segera berjalan menuju kafetaria
Aku masih tidak bisa membayangkan, apa yang akan terjadi ketika Harry dan yang lain melihat Tania kembali.
Ketika kami sampai di kafetaria, hampir semua mata tertuju kearah kami, atau lebih tepatnya tertuju kearah Tania. Terutama kelompoknya Harry yang terlihat sangat kaget ketika melihat kami, terkecuali Zayn yang tampak biasa saja. Dan kami pun mulai berjalan mendekati meja yang sedang mereka tempati.
"Tania?" Ucap Harry seraya bangkit dari duduknya dan menatap kearah Tania dengan tatapan tidak percaya.
"Hmm...hi, Harry dan hi semuanya." Ucap Tania kepada Harry, Liam, Niall, Louis, dan Zayn. Dan mereka semua masih saja menatap kearah Tania tidak percaya.
"Kau benar-benar Tania?" Ucap Harry lagi, yang masih menatap Tania dengan tatapan tidak percayanya itu.
"Iya, aku Tania." Ucap Tania, yang kemudian dia mulai berjalan kearah Harry, dan langsung memeluknya. Yang mana hal itu membuat Harry terlihat kaget dengan sikap tiba-tiba dari Tania.
Aku yang melihat hal itu di depan mataku, entah kenapa mulai merasakan suatu perasaan yang aneh.
"Harry, kau tau, aku sangat merindukanmu." Ucap Tania yang masih memeluk Harry, tapi Harry hanya tampak terdiam membeku, tanpa berniat untuk membalas pelukkan Tania kepadanya.
Merasa begitu sesak, aku pun mulai mengalihkan pandanganku kearah lain. Entah kenapa jika aku melihat hal itu terus-menerus membuat hatiku terasa begitu hancur. Rasanya aku ingin segera pergi dari sini, aku ingin pergi dari dunia ini.
***
Sorry for the typo and dont forget to vomment.
See you in the next chapter :);)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat
FanfictionMaddlyn Kate Anderson, atau yang biasa disapa Kate, selalu merasakan suatu hal yang aneh semenjak dia bertemu dengan seorang pria yang selalu menatapnya dingin. Dia selalu merasakan detak jantungnya yang berdetak tidak karuan setiap kali dia sedang...