30

3.9K 348 1
                                    

Setelah dari wahana bermain tadi, sebelum pulang Harry mengajakku untuk makan dahulu di salah satu restoran cepat saji.

Selesai memesan, kami mengambil tempat duduk yang dekat dengan jendela.

"Ini makananmu dan kau harus mengahabiskannya, tidak boleh ada yang tersisa." Ucap Harry dan aku memutar mataku.

"Iya Harry, aku tau, aku harus menghabiskannya."

"Good, thats my girl." Ucap Harry seraya mencubit pelan pipiku.

"Harry, kenapa kau mencubit pipiku?" Ucapku seraya mengelus pipiku yang tadi dicubit olehnya.

"Kau ini, aku hanya mencubit pelan pipimu. Memangnya aku tidak boleh melakukan hal ini kepadamu?" Ucap Harry yang lagi-lagi mencubit pipiku.

"Harry...." ucapku seraya mengelus lagi pipiku yang tadi dicubitnya.

"Kenapa Kate?" Ucap Harry seraya tersenyum jahil.

"Kenapa kau melakukan ini?" Ucapku seraya mencubit juga pipinya.

"Kate, kenapa kau juga mencubit pipiku?" Ucapnya, memprotes.

"Karena tadi kau juga melakukannya kepadaku, dan sekarang kita impas." Ucapku seraya tersenyum simpul.

"Kau ini..." ucap Harry dengan sedikit kekehan.

"Ya sudah, sebaiknya kita makan sekarang, kalau tidak makanannya akan segera dingin dan menjadi tidak enak." Ucap Harry lagi dan kami pun mulai memakan makanan kami masing-masing.

**

"Terima kasih untuk hari ini, Harry." Ucapku seraya tersenyum kearahnya.

"Anything for you, Kate."

"Ok, kalau begitu sampai ketemu lagi di kampus. Bye Harry." Ucapku, seraya mengecup pipinya singkat.

"Bye Kate, love you." Ucap Harry seraya tersenyum kearahku dan aku pun membalas senyumannya.

"Love you too, Harry. Bye." Ucapku dan mulai turun dari mobilnya.

Aku melambaikan tanganku kepada Harry dan tak lama pun mobil Harry mulai melaju menjauh dari hadapanku.

Aku pun mulai melangkahkan kakiku memasukki rumah dengan senyuman yang merekah dan perasaan yang sangat senang.

"Aku pulang." Ucapku ketika aku mulai memasukki rumah.

"Kenapa kau lama sekali? Kau tau, aku hampir mati kebosanan di sini." Ucap Tristan yang sedang duduk sambil menonton tv.

"Berlebihan. Lagi pula, bukannya tadi kau pergi untuk berjalan-jalan?" Tanyaku dan mulai duduk di sebelahnya.

"Tidak."

"Kenapa?"

"Semua teman lamaku tidak ada yang bisa dihubungi."

"Oh, poor you." Ucapku seraya memasang ekspresi sedih yang dibuat-buat.

"Kau ini...aku tau, kau hari ini sangat senang. Ya, aku tau kau bersenang-senang hari ini bersama pacarmu itu."

"Kau iri denganku, karena hari ini aku bersenang-senang sedangkan kau hanya berdiam diri di rumah? Iyakan, kau iri denganku kan?"

"Siapa bilang aku iri denganmu."

"Mengaku saja Tristan. Makanya carilah seorang perempuan, agar kau bisa bersanang-senang sepertiku."

"Terserah apa katamu Kate." Ucap Tristan dan aku sedikit tertawa.

Aku pun mulai mengalihkan pandanganku dari Tristan kearah tv. Merasakan tenggorokkanku kering, aku pun mulai bangkit dari dudukku dan segera berjalan ke dapur.

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang