Chapter 12 'She's Stay With Us'

511 72 7
                                    

"It's dark now and i'm very tired. I love you, always. Time is nothing"

----- S e c r e t -----

"Ash akan segera menjemput kita, kau lebih baik menunggu di lobby, aku akan memarkirkan mobil ini" Aleisha mengangguk menanggapi perintah Luke, ia segera membuka pintu, keluar dan menutup pintu sedangkan Luke yang akan segera memarkirkan mobilnya.

Luke mendapatkan parkirannya tidak jauh dari lobby. Setelah memastikan bahwa mobilnya mati ia keluar dan mulai berjalan ke arah lobby. Disana sudah ada Leish dan Ash yang sedang berbicara, Luke hanya tersenyum dan bertanya dimana letak kamar Clary sebelum ia mengijinkan dirinya pergi lebih dulu.

Ia berjalan melusuri lorong-lorong kosong di rumah sakit hingga ia menemukan sebuah lift. Ia memencet tombol keatas dan lift itu terbuka. Ia menekan tombol yang tertuliskan nomor 16 dan menunggu lift itu naik keatas.
Setelah sampai di lantai 16 pintu lift terbuka dan ia berjalan keluar.

Saat ia keluar ia melihat seorang dokter sedang membawa papan nama yang tertulis nama Clary disitu. Ia pun segera memacu langkahnya ke arah dokter itu.

"Kau dokter yang merawat Clary?" Dokter itu mengangguk, "Ya, ada apa?"

"Tidak, aku hanya ingin bertanya apa yang sebenarnya terjadi padanya" Dokter itu melihat kearah Luke dan kembali bertanya, "Kau keluarganya?" Luke menggeleng, "Bukan, aku tunangannya"

"Ah" kata dokter itu, "Ia tidak apa-apa, ia hanya kekurangan makan. Sepertinya ia belum makan kemarin itu yang menyebabkannya pingsan. Tidak ada hal yang kritis padanya dan sepertinya hari ini ia sudah bisa pulang"

Luke mengangguk dan berterimakasih pada dokter itu, lalu ia kembali berjalan.

Ia mencari pintu yang tertuliskan nomor 352 yang Ash bilang itu ada kamar Clary. Ia terus berjalan sampai bertemu pintu bercat krem yang bertuliskan nomor 352, ia baru saja akan membukanya tapi ia menghentikannya.

Ia bisa mendengar suara Clary dari sini, suara yang sama dengan yang ia rindukan.

"Mengapa aku selalu terancam mati? Apakah benar aku tidak pantas untuk lahir?"

Ia terancam mati? ada apa sebenarnya? apakah dia menyembunyikan sesuatu dariku?

"Clary jangan berbicara begitu, kau pantas untuk hidup"

Suara Calum yang kini terdengar.

"Aku selalu membahayakan hidup kalian, teman-temanku. Terutama Luke. Aku tidak mau ia tersakiti, ia tidak tau apa-apa. Ia tidak pantas untuk disakiti"

Apa yang kau bicarakan Clar? kalau kau tidak mau aku tersakiti mengapa kau melakukan ini padaku? apakah yang sebenarnya terjadi? bisakah kau bilang padaku? apa maksudmu kalau aku tidak tau apa-apa?

"Dengar Clary, Luke-"

Luke sudah mempersiapkan telinganya agar bisa mendengar apa yang akan dibicarakan Calum, tapi tangan Ash sudah memegang kenop pintu terlebih dahulu.

Sialan kau! aku baru saja akan mendengarnya!

Pintu terbuka lebar dan Luke bisa melihat Clary yang sedang duduk di atas kasurnya dan Cal dan Mike yang sedang berdiri menghap ke arahnya. Clary menatapnya dengan tatapan datar, seperti ia tidak menginginkannya disini.

"Bagaimana keadaanmu Clar?" tanya Luke mencoba tidak membuat keadaan canggung. "Seperti yang kau lihat" hanya itu jawabannya.
Walaupun begitu ia sudah senang bisa mendengar suara yang ia rindukan selama ini.

The Secret || Luke Hemmings (Book 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang