Chapter 39 'The Ashes of Our Mothers'

185 26 3
                                    

"There's a day when everything fell apart, and maybe that's the best, maybe that's the way it is."

----- S e c r e t -----

Clary sedang menunggu di dalam mobil, sendiri. Karena Luke dan Calum sedang berbicara dengan Liz di ruang tamu, atau setidaknya itulah yang Clary lihat dari kaca mobil Luke. Saat mereka masih di apartement Luke disela pembicaraan mereka, Liz tiba-tiba menelfon dan menyuruh Luke segera pulang tanpa pemberikan alasan apapun dibalik perbuatannya.

Mata gadis itu melihat wanita yang Luke panggil ibu itu mengusap air matanya perlahan, Luke memeluknya sesekali, Calum mengusap belakang wanita itu berusaha membuatnya tenang.

Apa yang terjadi? apa hal yang tidak ku ketahui?

Ingin rasanya gadis itu membuka pintu mobil dan berlari masuk, menanyakan apa yang membuat wanita yang sudah tidak bisa dibilang muda itu menangis. Ada rasa iba di hati gadis itu, ia ingin mengetahui, hal-hal yang tidak dia ketahui. Apakah Luke akan memberitahunya?

Setelah beberapa saat Clary menunggu akhirnya Luke dan Calum keluar dari rumah itu dengan wajah kusut, Clary semakin khawatir dan ingin cepat bertanya tentang apa yang telah Liz sampaikan. Baru saja Luke membuka pintu gadis itu segara melontarkan pertanyaan dan Luke hanya bisa menatap gadis itu dengan tatapan sedih.

"Kau harus menemuinya Clar, kau bisa kehabisan waktu."

"Apa maksudmu dengan berkata begitu? apa yang Liz katakan padamu?"

Luke menundukkan dan menggelengkan kepalanya lalu segera menjalankan mobil. Kini gadis itu menatap pria disamping bangku pengemudi.

"Cal? ada yang perlu kau katakan padaku?"

"Biarkan dirimu saja yang mengetahuinya sendiri nanti." balas Calum dengan nada balasan yang sama dengan Luke. Simpati.

Luke membawa mereka ke sebuah rumah sakit, tak jauh dari rumah Liz. Mobil Luke berhenti tepat di pintu lobby dan di depan sudah ada Will dan kakak Clary, Niall. Clary menengok ke arah Luke, Niall belum tahu tentang keberadaannya sekarang bagaimana ia bisa keluar. 

"Keluarlah Clary, waktu mu tidak banyak" ucap Luke, yang sama sekali tidak membantu. 

"Tapi-" Calum memutus kalimat Clary dengan cepat. 

"Masuklah dan kau akan mengetahuinya, jangan sampai kau menyesal."

Clary kesal dengan mereka berdua, sama sekali tidak membantu dengan posisi dirinya yang linglung dan mereka membuat gadis itu khawatir akan sesuatu, sesuatu yang bahkan tidak ia ketahui.

Gadis itu pun akhrinya keluar dan membanting pintu dibelakangnya, dirinya sudah mempersiapkan diri untuk berlari tapi sebuah tangan mencegah gerakannya. Clary menengok ke arah kirinya dan melihat sang kakak yang sudah di depan wajahnya. 

"Niall ..?"

"Ayo Clary waktumu tidak banyak, ikutlah bersama ku."

Niall mengajaknya berlari menulusuri lorong rumah sakit yang sepi dan sampai di depan sebuah lift, mereka pun masuk dan Niall membawa mereka ke lantai 2. Begitu lift terbuka, mereka berlari lagi  dan Clary merasa bahwa dirinya di dalam sebuah film aksi, tapi bukan itu kenyataannya sesampai kaki Niall berhenti di depan sebuah kamar kaki Clary pun ikut berhenti. 

Kenapa diriku selalu berakhir di sebuah kamar rumah sakit? 

"Persiapkan dirimu, adik kecil mungkin kau akan sedikit kaget melihatnya."

The Secret || Luke Hemmings (Book 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang