Chapter 20 'She's Dead'

764 89 14
                                    

"What will you feel when they say 'She's dead'"?

----- S e c r e t -----

Calum masih terdiam di mobilnya, ini sudah setengah jam setelah gadis itu meninggalkannya dan ia masih menunggu gadis itu kembali. Ponselnya yang berada di dashboard terus bergetar, Luke sedari tadi menelfonnya, menanyakan apakah ia bersama Clary, tapi ia tidak pernah menjawabnya.

Ia berusaha menghilangkan rasa khawatirnya pada gadis itu, tapi tetap saja ia masih merasakan bahwa sesuatu yang hilang, dan tidak akan pernah kembali lagi. Ia pun akhirnya menyerah, ia mengambil ponselnya yang bergetar dan memasukkannya ke dalam saku celananya, bukan menjawabnya.

Ia keluar dari mobil dan mulai berjalan ke dalam hutan, hutan itu begitu gelap. Ia sempat mengumpat dibawah nafasnya karena tidak menggambar rune penglihatan malam padanya sebelum pergi, karena ia sama sekali tidak bisa melihat. Ia akhirnya mengeluarkan ponselnya dan menjadikannya sebagai senter.

Semakin ia jauh kedalam hutan, ia semakin khawatir. Ia takut, bahwa gadis itu tidak akan kembali, karena ia tahu apa yang direncanakan Jane, dan ia tahu apa yang akan Clary lakukan. Ia akan melakukan apapun agar menjamin keselamatan Luke.

Kakinya masih membawanya masih kedalam sampai ia bisa melihat tempat dimana gadis itu harusnya berada, tapi disana tidak siapa-siapa. Semuanya terlihat normal, seperti gadis itu tidak pernah kesini. Ia melangkah maju, dan ia menyadari sesuatu. Ada bekas jejakan sepatu gadis itu, ia bisa merasakan nafasnya tersekat saat melihatnya.

Berarti ia benar-benar kesini, tapi dimana dia?

Calum mengikuti jalan setapak itu dan itu mengarah ke tepi tebing, berhenti, tepat disana. Calum berusaha mencari kemana arah jejak sepatu itu mengarah setelah dari tepi tebing, tapi jejak sepatu itu benar-benar berhenti, disana. Ia berusaha berfikir, bahwa mungkin gadis itu melepaskan sepatunya, membuangnya dan berlari pergi, tapi bila itu benar-benar terjadi pasti kakinya akan meninggalkan bekas bukan? tapi ia tidak menemukan satu pun jejak kaki.

Mulai berjalan ke arah tepi tebing, sesampai disana ia menundukan kepalanya, melihat kebawah. Begitu melihatnya ia bisa merasakan jantungnya yang baru saja akan keluar dari tenggorakkan, ia berbisik.

Tidak, ini tidak mungkin.

Sebuah tubuh tergeletak disana, memakai baju yang sama dengan gadis itu sebelum ia meninggalkan mobil, dengan rambut merah yang sama, dengan ponsel Clary ditanganya. Mukanya sudah tidak ada bentuknya, seluruh badannya terluka, ia terlihat sangat mengerikan.

Nafasnya memburu, ia ingin menangis, tapi ia tidak bisa hanya menangis dan tidak melakukan apapun. Ia mengambil ponsel dari saku celananya dan mulai menelfon nomor yang menelfonya sedari tadi.

Tak lama sang pemilik ponsel itu menjawabnya, dengan nafas terengah-engah.

"ASTAGA KAU BARU MENELFONKU SEKARANG?! DARI MANA SAJA KAU?!!"

"Luke dengar ada yang harus kuberitahu padamu, Clary ia-"

"Cal tolong bilang padaku kalau ia sedang bersamamu, iya kan?"

"Maafkan aku Luke"

"Lalu dimana dia? ia tadi berlari, aku tidak bisa mengejarkan. Ia pergi begitu saja, melepaskan cincin pertunangan kami, dan semua ini salahku" suaranya begitu lirih, seperti ia baru saja menangis. "Tolong beri tahu aku dimana dia Cal, aku ingin minta maaf padanya. Oh yatuhan, aku sangat bodoh, dengan mudahnya aku melepaskan sesuatu yang kucinta dengan begitu saja"

"Kalau kau bertanya dimana dia? ia sangat dekat dengan ku sekarang"

"Dimana kau sekarang? aku akan segera kesana" Calum bisa mendengar bahwa Luke sedang mengambil kunci mobil dan memanggil Mike dan Leish.

The Secret || Luke Hemmings (Book 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang