Chapter 18 'Before I Say Goodbye'

678 74 10
                                    

"The problem with love is: You can love whoever you want..
but so can they"

----- S e c r e t -----

Mata Clary terbuka paksa karena mendengar suara ketukan pintu tepat di pintu kamarnya, cahaya matahari mulai memasuki kamarnya dari sela-sela gordennya. Hari sudah pagi, batinnya. Ketukan itu mulai terdengar lagi, ia mengoceh sembari melepaskan selimutnya yang tadinya melekat pada tubuhnya. Matanya masih sayup-sayup berjalan, dirinya masih berusaha mengumpulkan nyawanya yang belum sepenuhnya terkumpul.

Tanpa melihat ia memutar kenop pintu dan membukanya. "Apakah kau tidak melihat betapa lelahnya aku? mengapa kau membangunkanku? ini kan hari minggu"

Orang yang di depannya tertawa melihat kelakuan Clary, Clary yang baru saja menyadari siapa orang didepannya segera membuka matanya lebar-lebar.

"Luke?! Astaga, maafkan aku, aku kira kau Calum" gadis itu merasa malu, ia tidak mengira bahwa Luke yang akan membangunkannya.

"Mengapa harus Calum? kau begitu dekat ya dengannya?" ada suara kekecewaan dibalik suara Luke, lebih tepatnya cemburu. Ia sepertinya tidak terlalu menyukai bila Clary menghabiskan waktunya lebih banyak bersama Calum, padahal dirinya sendiri sibuk dengan Leish.

"Tidak, hanya saja dia yang biasanya membangunkanku"

"Jadi ia tidak hanya dekat denganmu, tapi juga membangunkanmu setiap pagi?" kata Luke sambil menyilangkan tangannya di depan dadanya.

"Ya, tidak setiap pagi- tunggu, mengapa kita membicarakan hal ini?" ucap Clary mencoba mengubah topik pembicaraan.

Luke mengidikkan bahunya, "Kau yang memulai"

"Baiklah terserah, lupakan" kata gadis itu yang masih diujung pintu, "Jadi mengapa kau membangunkanku? ini hari minggu Luke"

"Aku hanya ingin bilang kau sarapan sudah siapa dan," ia memberhentikan kata-katany, ragu, apakah ia benar-benar harus mengatakan ini. "Aku ingin minta maaf sudah kejadian kemarin"

Ciuman itu, batin Clary. Ia masih bisa merasa bagaimana rasa bibir Luke saat bersentuhan dengan bibirnya. Tapi ia segera membuang pikiran itu.

"Tidak apa, lagi pula itu sudah lewat"

"Tapi itu ciuman pertamamu, PERTAMAMU"

Gadis itu mengangguk, "Aku tau"

"Dan kau tidak marah karena aku yang mengambilnya?"

Gadis itu tersenyum dan berkata, "Untuk apa? semua sudah berlalu dan tidak akan bisa diulang" Lagipula aku juga senang, karena mungkin itu akan menjadi ciuman pertama dan terakhirku, dan itu denganmu. Tapi ia tidak mengatakan itu.

----- S e c r e t -----

"Luke!" Itu yang Clary dengar saat mereka berjalan menuruni tangga, Luke sudah berada di lantai bawah karena ia jalan duluan. Leish menghampirinya memeluknya, bukankah itu hal yang tidak boleh dilakukan? berpelukan seperti pasangan di depan calon istrinya?

Clary tidak mengubris mereka sedikit pun, karena itu hanya bisa membuatnya sakit. Ia hanya berjalan ke arah dapur, Cal sedang duduk di atas konter dapur melihat Michael yang sedang memasak.

Michael memasak? yang benar saja.

Calum sepertinya menyadari kehadiran Clary, ia yang sedang mengintruksi Michael tentang bagaimana cara memasak telur mengalihkan perhatiannya ke arah Clary dengan senyuman yang membuat pipinya chubby.

The Secret || Luke Hemmings (Book 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang