PART 5

7.7K 417 6
                                    

Bel berbunyi. Koridor sekolah yang tadinya sepi kini menjadi penuh sesak oleh para siswa yang meninggalkan aula untuk kembali ke kelas mereka masing-masing. Karena hari ini adalah hari jum'at dimana para siswa yang beragama muslim diharuskan mengaji di aula sekolah.

Saat berjalan menuju kelasnya, Nara asyik berbincang-bincang dengan Aini –teman sebangkunya—seputar perhelatan kejuaran dunia bulu tangkis yang tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah. Kemudian Nara tiba-tiba berhenti begitu temannya yang berjalan didepan juga berhenti.

"Ada apaan sih?" Tanya Nara bingung dan ikut menoleh kearah pandangan teman sekelasnya itu. Di lapangan, Nara melihat Reza dan juga genk-nya sedang dihukum lari mengelilingi lapangan. Alasannya dihukum, ya sudah pasti karena datang terlambat. Emang kebiasaan itu anak, selalu telat setiap hari jum'at. Daripada telat mulu mending tiduran dirumah, iya gak? Tapi emang dasar ini bocah-bocah, pada suka nyari perhatian aja, makanya kayak gini. Dan disaat dihukum pun mereka tetap bertingkah.

Bukannya malu, Tapi sekarang mereka –kecuali Reza—malah melambaikan tangannya, bertingkah seolah-olah mereka adalah boyband yang sedang di elu-elukan oleh fans. Mereka udah pada Berasa jadi EXO tuh! EXO versi dangdut, tepatnya! Bahkan sekarang, bayu yang tidak tahu malu dengan pede-nya melemparkan kecupan-kecupan jauh untuk para siswi. Dihukum bukannya jera tapi malah berasa jadi artis! Celutuk beberapa siswa-siswi yang masih berada di koridor memandang mereka sambil geleng-geleng kepala. Dan ada lagi sebagian dari mereka yang tertawa geli melihat tingkah laku konyol mereka.

Para siswa yang berada di koridor segera bergegas menuju kelas masing-masing begitu ditegur oleh guru mereka. begitu pun dengan nara dan juga teman-teman sekelasnya. Mereka segera kembali ke kelas untuk mengganti seragam dengan pakaian olahraga.

***

"Pak Haris tidak masuk, jadi hari ini bebas, pada olahraga sendiri!" Jelas Rian begitu kembali dari ruang guru.

'Horeeee' 'Yess!' 'Yeee' dan ucapan syukur ala-ala anak SMA yang lainnya terdengar menggema saat Rian menyampaikan berita terhangat, terbaru dan teraktual hari ini. Pak Haris—guru Olahraga mereka tidak masuk!!! Surga duniawi bangettt !!!

Alhasil para siswa mulai berpencar mencari kesibukkan masing-masing. Yang cewek mulai mencari tempat ternyaman untuk bercerita yaitu dibawah pohon yang ada di pinggir lapangan. Ada pula yang lebih memilih pergi kekantin dan juga toilet.

Sedangkan yang cowok lebih memilih untuk bermain futsal dan juga voly, dan ada satu cabang olahraga yang paling menyedot perhatian para siswi yaitu basket. Pertandingan antara Tim Reza dan Tim Rian baru saja dimulai. Para siswi mulai berteriak dipinggir lapangan menyemangati masing-masing Tim yang mereka dukung.

Rian. Cowok ini bukan hanya berprestasi dalam hal akademik, namun Ia juga tak bisa dipandang sebelah mata dibidang olahraga. Entah itu basket ataupun futsal. Tetapi jika dibandingkan dengan kemampuan Reza, kemahiran Rian dibidang non akademik tak ada apa-apanya.

Reza. Tak ada yang meragukan kemampuan cowok ini jika dibidang Non akademik khususnya dibidang Basket, Karenanya Reza dijuluki sebagai 'The king of three-pointers'.

"Go Reza... Go reza... Go...!!! Terdengar teriakan histeris dari kelas XII Ips 1 yang sepertinya ada jam kosong dikelas mereka. Mereka teriak –khususnya Erin begitu melihat aksi Reza dilapangan. Cowok itu men-drible bola basket dari daerah pertahanannya menuju daerah lawan. Dengan cekatan yang seolah-olah bola menempel ditangannya, Reza melewati setiap musuh yang berusaha mencegatnya. Dia memutur badan dan lolos dari penjagaan Rian. Dari luar daerah three point, cowok itu melompat dan melempar bola dengan cermat. Bola itu menggelinding di sekitar ring keranjang selama beberapa detik, hingga akhirnya berhasil lolos masuk ke net dan memantul beberapa kali diatas semen.

CINTA TAK BERNAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang