Ucapan Dinda benar adanya. Ia berstatus sebagai Pacar Rian. Tapi ternyata, dimana Rian tinggal pun tak diketahuinya. Dita merenggut dan mulai mempertanyakan status itu.
"Sebenarnya kamu menganggap aku ini siapa, Rian? Aku merasa bodoh karena nggak tahu apa-apa tentang kamu."
"Udahlah. Kamu gak usah dengar apa kata Dinda. Kamu lebih percaya sama dia ketimbang aku?"
"Bagaimana aku mau percaya, jika kamu saja tidak mempercayaiku sebagai teman bercerita. Kamu selalu diam saat aku bertanya. Aku merasa Dinda yang baru saja muncul lebih mengenalmu dibandingkan aku yang kamu anggap pacar!"
Dita menatap Rian dengan wajah tertekuk sebelum berlalu meninggalkan Rian. Sementara itu, Rian hanya mampu menghela napas melihat punggung ceweknya yang kian menjauh. Ini bukan sinetron dimana si tokoh cowok akan memanggil dan mengejar si cewek. Rian tak mengejar karena ia pun butuh ruang untuk sendiri.
--------------------------------
Hollaaa. Ada yang nunggu cerita ini???
Di atas preview untuk part 21. Maafkan, aku belum bisa lanjut karena kemarin ada musibah. dan sekarang lagi UAS. Saat mau nulis, ternyata ada sesuatu yang mengganjal. Bikin gue stuck nulis kelanjutan cerita ini. Yappsss, gue mulai kepikiran dengan cerita baru dan kalau gak ditulis gue bakalan resah sepanjang hari. Wkwkwk. Jadilah gue publish cerita baru tentang Kai & Kei. Coba cek di profile gue ya, kali aja suka :)
Gue gak maksa loh. kalau mau monggo, kalau nggak ya terserah lo. Hwuhahaha.
Gue juga mau nanyak, nih cerita mau happy or sad ending??? Dilema antara Reza-Dinda-Nara atau mungkin Rian?
Oke. See U next part, setelah ujian gue selesai. Wish me luck :)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAK BERNAMA
SpiritualAisyah Ayudia Inara. Seorang gadis berumur 16 tahun yang dalam kesehariannya selalu menggunakan jilbab. Berbeda dengan sebagian besar gadis seumurannya yang selalu mendambakan seorang pacar, Nara justru sama sekali tidak pernah pacaran. Bukannya tid...