PART 19

7.7K 426 66
                                        

Hari ini anak basket SMAN 1 Mataram sedang melakukan latihan dalam rangka persiapan turnaman DBL yang tidak lama lagi akan dilaksanakan. Tim putra sudah terbentuk berbukan-bulan yang lalu. Sementara tim putri sepertinya mengalami sedikit perubahan dikarenakan seorang siswi mengundurkan diri karena faktor kesehatan. Akhirnya terpilihlah Dinda untuk mengisi kekosongan itu. Hal ini ditinjau dari riwayat hidup Dinda yang sejak SMP telah mengikuti berbagai macam perlombaan. Sehingga menurut Pak Haris selaku pelatih basket Adinda cocok untuk dimasukkan ke dalam tim basketnya.

"Adinda selamat bergabung dengan tim basket putri SMAN 1 Mataram."

"Iya, terimakasih telah menerima saya, Pak. Saya akan memberikan yang terbaik yang saya bisa."

Tim basket putra ataupun putri menyambut kedatangan Dinda dengan baik, dibuktikan dengan tepuk tangan meriah saat dinda selesai memperkenalkan diri. Usai perkenalan singkat, latihan pun dimulai dengan pemanasan seperti biasa.

Adapaun materi untuk latihan hari ini adalah pematangan teknik dan skill, mulai dari lay up, rebound, press, blocking, passing, shooting, dan teknik lainnya. Hingga latihan ditutup dengan simulasi pertandingan.

"Pritt....pritt... Oke baiklah, semuanya kumpul." Perintah Pak Haris dan tanpa harus mengulang perintah, anak anak basket telah berkumpul. "Latihan kita hari ini selesai. Kita tutup dengan do'a, semoga Allah selalu mempermudah langkah kita. Berdo'a menurut kepercayaan masing-masing."

Dalam sekejap semua menundukkan kepala untuk berdo'a.

***

"Oh ya Reza, tolong kamu masukin bola ke gedung."

"Baik, Pak." Cowok itu mengangguk dengan patuh.

Siswa-siswi perlahan mulai meninggalkan sekolah, bukan hanya dari ekskul basket tetapi dari ekskul lainnya. Dalam beberapa menit sekolah terlihat sepi, tapi berbeda dengan pemandangan di dekat gudang sekolah. Disana, ada Bayu yang sedang mendendangkan sebuah lagu, Bagas sedang asyik makan sambil main kartu dengan Angga, dan Arya menyesap sebatang rokok.

"Masih nongkrong aja, kalian nggak pada pulang?" Reza datang dan menghentikan aktivitas teman-temannya.

"Masih PW nih bro." jawab Bayu.

"PW apaan, Yu?" Bagas mengerutkan keningnya yang berlemak.

"Posisi Weeenakk. Lo gitu aja nggak tahu. Malu-maluin rombongan aja!"

"Eh Za, gue denger-denger tadi malam lo pergi ngapel ke rumah Nara?" celetuk Angga.

"Ngapel apaan? Yang ada gue di usir sama abby nya kalau nggak beralasan belajar."

"Haaha... Sadis banget nasib lo. Nggak pernah PDKT, tapi sekali PDKT langsung begini," Ledek Bayu.

"Itu namanya perjuangan bro!"

"Berjuang sepenuh hati, tapi tak dihargai. Mungkin udah saatnya lo berhenti." Ucap Arya dengan bijaksana.

Reza terlihat berpikir dan mengernyitkan dahi ketika Bayu menyanyikan sebuah lagu yang terdengar seperti mengejek dirinya.

Kupasrahkan hatiku

Takdirkan menjawabnya

Jika aku bukan jalanmu

Kuberhenti mengharapkanmu

Jika aku memang tercipta untukmu

Ku kan memiliki mu

Jodoh pasti bertemu.

"Takdirkan menjawabnya." Lirih Reza dan kemudian tersenyum ke teman-temannya, "Ya udah gue ke depan dulu ya." Pamit cowok itu.

CINTA TAK BERNAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang