Hujan turun dengan derasnya seakan mengundang badai, ramai dengan suara guruh di balik gumpalan awan hitam. Suram sekali hari ini, tiada mentari yang menghangatkan pagi. Hanya milyaran tetes air yang berbondong-bondong turun ke bumi didampingi hawa dingin yang sangat menyengat. Ini waktu yang cocok untuk bermalas-malasan di senin pagi. Reza sedang berbaring santai di tempat tidur dengan selimut membungkus dirinya sambil asyik mengobrol dengan teman-temannya disebuah group chat di Line.
Ananda Reza : Hoammm...Dingin...Tidur lagi ahhh.
Arya K : Kampret lo Za. Enak-enakkan tidur. Lah Kita disini habis kena hujan air liur-nya pak Sep!!!
Bagas : Kita? Lo aja kali gue nggak!
BaDut (Bayu Dangdut) : Bangun tidur. Tidur lagi. Banggggunnnnnnn......Tidur lagi!
Arya K : Busetttt dahh. Pagi-pagi udah ngedangdut aja lo Dut!
Ananda Reza : Angga mana, Angga mana, dimana....
Bagas : Dihatimu! :D
BaDut (Bayu Dangdut) : Nih disamping gue. Dia lagi sibuk NGUPIL!!!
Arya K : Anjrittt...jijik banget gue!
Badut : Upil-nya udah se-ember nih, lo pada mau kagak? Gratisss tis tis....
Ananda Reza : Asem loo Bayu, Jijikkkkkkk....
Bagas : Huekkkk...
Arya K : Woiii Gajah!!! kalau mau muntah jangan ke gue!
Bagas : Siapa suruh duduk di sebelah gue?
Ananda Reza : Kalian berdua kalau mau berantam jangan didunia maya, langsung aja saling tonjok. Biar di skors kayak gue! Hahahaa.
Badut : Emang sarap lo Reza. Di skors malah senang.
Ananda Reza : Iyalah. Gue bisa bobok cantik di rumah. Duh nyamannya.
Arya K : Duh dinginnn ya, minta dipeluk Nara ah!!! Asyikkk
Ananda Reza : Woiii Arya jangan macam-macam lo ya sama Ai.
Badut : Suka suka dipeluk sama Nara *ceritanyalaginyanyi
Bagas : Kelas jadi sepi gara-gara gak ada lo Za!!! Sepi mimit kayak kuburan!
Ananda Reza : Cieeee.... si gajah kangen guee. Suit suit.
Arya K : Yang ada satu sekolahan sujud syukur gara-gara lo gak masuk Za!!!
Ckleek...
Reza menoleh ke pintu dan menemukan seorang wanita muncul dengan membawa baki berisi makanan yang sangat menggugah selera.
*Ananda Reza left the group*
Reza mendengus kesal sambil melempar ponselnya asal ke arah tumpukan bantal. Ia Mendadak bad mood karena kehadiran wanita itu.
"Ini sarapannya, Za!" Ucap wanita itu sambil meletakkan baki yang berisi semangkok bubur ayam dan segelas teh hangat diatas meja. Senyum ramah terlukis ditengah wajahnya yang masih terlihat muda walau dia sudah cukup berumur, sekitar 36 tahunan.
Reza menatap wanita itu dengan malas dan turun dari kasur, Membuka pintu kamar. Ia memejamkan mata sambil menghembuskan napas kasar.
"Keluar! Bawa makanan itu bersamamu!" Perintah Reza dengan dingin.
"Mama akan keluar setelah kamu makan!" Wanita itu tidak takut sama sekali, Ia justru duduk di sofa depan kasur.
Reza berjalan mendekati wanita itu dan meraih baki yang ada diatas meja. "Gue gak sudi makan masakan dari pembunuh kayak lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAK BERNAMA
EspiritualAisyah Ayudia Inara. Seorang gadis berumur 16 tahun yang dalam kesehariannya selalu menggunakan jilbab. Berbeda dengan sebagian besar gadis seumurannya yang selalu mendambakan seorang pacar, Nara justru sama sekali tidak pernah pacaran. Bukannya tid...