PART 2

12.4K 529 3
                                    

Nara berangkat sekolah diantar oleh Abi nya, karena memang Ia tak diizinkan membawa kendaraan roda empat ataupun roda dua oleh Abi nya, kecuali sepeda. Mobil avanza hitam milik Abi nya melintas diatas jalan Udayana yang penuh sesak oleh kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Didalam mobil, Nara sibuk dengan ponselnya karena sedang chattingan dengan Dita.

"Ra, tolongiiiiinnnn aku."

Nara membalas dengan cepet BBM dari Dita. "Kamu kenapa???"

"Gawattt Raaa,,, Gawatttt....!!!"

"Gawat kenapa si?? Kucing kamu lagi bertelur?"

"Naraa....Mana ada kucing bertelur."

"Ya terus, apanya yang gawat?"

"Aku lagi mabukkkk...."

"Hah? Mabuk? Kok gak ngajak-ngajak?"

"iya.... Gue lagi mabuk cinta....Arghhhh. Aduh lope lope deh gue."

Nara mengeryitkan dahi membaca balasan Dita. Ia jadi teringat seseorang. Belum sempat Ia membalas, BBM Dita masuk terlebih dulu.

"Ntar deh aku ceritain disekolah. Aku mau berangkat dulu. Jangan kangen ya!" *emot kiss.

Nara menghela napas pendek dan tak membalas BBM Dita lagi. Nara mematikan ponselnya dan mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil. Matanya terpaku melihat pemandangan di lapangan pinggir jalan. Pemandangan yang tidak asing lagi dimatanya. Ia tidak habis pikir mengapa sebagian besar cowok sangat suka melakukannya. Karena jalanan sedikit macet jadi Nara terus memperhatikan adegan demi adegan yang tersaji di lapangan sana. Dan tanpa sengaja matanya menangkap seseorang yang Ia kenal. Walau dari kejauhan tapi Nara masih bisa mengenali salah satu dari mereka. Dia adalah orang yang sudah lancang membaca diary nya dan juga merupakan teman sekelasnya satu tahun kedepan.

"Ck ck...Anak zaman sekarang nyelesaiin masalah selalu dengan kekerasan." Komentar Abi-nya melihat Nara yang memperhatikan adegan perkelahian itu.

Nara menoleh dan bertanya,"Emang zaman Abi sekolah, gak ada tawuran kayak gini?"

"Ada sih tapi gak sebrutal zaman sekarang."

"Apa Abi pernah berkelahi juga?"

"Pernah sekali, itupun karena Ummi mu."

"Hah? Ummi? Kenapa ummi?" Tanya Nara menuntut penjelasan dari Abinya.

"Kalau abi cerita, gak bakalan cukup 7 hari 7 malam!" sambil terkekeh karena melihat wajah kekesalan putri bungsunya.

"Rrrr...Abiii lebay." Nara mendengus kesal. Ia memperhatikan jalanan dan sepertinya Ia akan segera sampai di sekolah. Mobil terus melaju dan tak terasa Nara telah sampai di depan gedung sekolahnya.

"Nara suruh kakak kamu yang jemput ya. Soalnya Abi ada rapat jadi gak bisa jemput Nara." Abi nya Nara merupakan salah satu dosen di Universitas Mataram.

"Ohh...oke Bi." Jawab Nara sambil membuka seatbell-nya. Kemudian Ia menyalami dan mengecup pipi Abinya.

"Ya udah Nara sekolah dulu. Assalamu'alaikum." Nara keluar dari mobil dan berjalan memasuki gedung sekolah.

Keadaan yang paling menyebalkan bagi anak-anak SMA adalah keadaan dimana jam pertama harus diisi oleh guru killer seantero dan sejagad raya. Jadi harus siap-siap sarapan pakek omelannya deh. Yuppss...Jam pertama kelas XI Ipa 3 adalah mata pelajaran Fisika, yang gurunya killer abisss...udah pelajarnnya bikin pucing tujuh keliling ditambah lagi dengan gurunya yang begitu. Oke fix...Sarapan pakek rumus-rumus yang ribetnya minta mampus. Alhasil, keadaan didalam kelas saat ini ; sepi, sunyi kayak gak ada kehidupan, yang kedengaran cuma suara Bu Isni yang sedang menjelaskan materi Kinematika gerak. Mereka sok ngangguk-ngangguk biar keliatannya ngerti, tapi nyatanya tuh pelajaran masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Okelah mereka pada diam tapi Gak tau aja apa yang mereka kerjakan! Oke... Deretan bangku pertama; Bangku ini biasanya di isi oleh anak-anak yang rajinnya kelewatan batas. Jadi bangku pertama masih memperhatikan dengan baik. Bangku deretan kedua; Okelah. Siswa masih memperhatikan, tapi gak tahu deh tuh pelajaran masuk apa kagak –Jiwa masih disini tapi gak tau deh pikiran melayang kemana--. Bangku deretan ketiga; Pada sibuk sama buku biar keliahatannya rajin nyatet. Ehhh tau-tau nya lagi pada sibuk sms an pakek buku sama teman sebelah. Bangku paling belakang; Pegang buku paket, terus nunduk seolah-olah lagi baca buku. Widihhh...rajin amat ni anak. Tapi kudu di cek tuh, matanya masih melek kagak??? Jangan-jangan mimpinya udah nyampe langit ke tujuh!!! #AnakSMABangettzzz.

CINTA TAK BERNAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang