Chapter 25

4.8K 263 3
                                        

HAI SEMUANYA! Kangen aku gak nihh?? Maaf ya aku gak bisa selalu nge post. Aku lagi sibuk banget nih:(

OKAY! ENJOY TE STORY!!!

~~~~~All For You~~~~~

Prilly POV

"Maaf dek.. Aduh.. Tante salah orang... Kamu siapa ya?? Katanya yang melepaskan pelukanku.

DEG!!!!!

"Ma? Mama gak kenal aku?" Kataku yang terlihat menahan rasa sakit.

"Eh.. Maaf dek. Tante gatau siapa kamu. Tante kira, kamu itu anak tante. Soalnya mirip sih.. Hehehe.. Ngomong ngomong, kamu kenapa nangis? Kamu ada lihat orang yang di poster ini, tidak?" Katanya yang membuatku sangat sakit. Menusuk sampai ke bagian terdalam hatiku.

"Maaf Tante. Aku gak lihat" kataku yang gemetaran menahan tangis dan berlari meninggalkan tempat ini.

----------

Aku sudah sampai di mall. Pertama yang kulakukan adalah ke spa. Menenangkan jiwa dan ragaku. Aku sudah terlalu lelah menghadapi semua ini.

Aku berjalan gontai. Menahan rasa sakit di sekujur tubuhku. Menahan rasa tangis yang tidak bisa keluar sedari tadi. Hanya terpendam dalam hati.

Aku tidak peduli banyak orang yang melihatku dengan tatapan aneh. Aku tidak peduli dengan apapun sekarang.

Aku sudah selesai dari spa. Saatnya aku belanja. Saat ini, mukaku terlihat cerah dan bahagia. Walaupun hatiku tidak.

Aku kembali ke rumah menggunakan mobilku. Berharap bahwa tidak akan terjadi apa apa nanti.

Saat sudah sampai di rumah aku yang masih belum turun dari mobil, tiba tiba merasakan kepalaku yang sangat pusing. Semuanya terlihat berputar. Darah segar kembali menetes menuju bajuku. Aku segera berlari ke rumah dengan keadaan gontai. Karena aku tidak kuat berjalan. Aku juga menahan darahku agar tidak banyak keluar. Tapi tidak bisa. Darah itu terus menetes hingga bajuku terlihat banyak tetes tetes merah.

Aku mencuci hidungku. Berharap bahwa darah itu tidak kembali menetes. Dan benar. Darah itu tidak menetes lagi.

Setelah sudah membaik, aku ke kamarku untuk mengganti bajuku. Bajuku sudah penuh dengan darah. Untung saja, di rumah ini hanya ada aku. Tidak ada yang bisa khawatir dengan keadaanku sekarang. Jika aku kambuh, tak ada lagi orang yang bisa membuatku harus menyembunyikan ini semua.

Berpura pura baik baik saja walaupun tidak baik baik saja itu, memang sangatlah sakit.

Aku menutup lemariku. Tiba tiba saja kepalaku kembali pusing. Semuanya terlihat berputar kembali. Aku terjatuh ke lantai kamarku. Bersender di dinding dan memegang kepalaku.

"ARGHHH!! Mengapa harus seperti in?!?!" Teriakku yang memegang kepalaku keras. Dan karena aku tak bisa menahan rasa sakit ini, aku tak sadarkan diri.

----------

Author POV

Ali dan Diana sudah sampai di kantin sekolah. Dengan muka bahagianya, Diana terlihat sedang memakan makanannya yang ia pesan. Tentu saja, dia duduk disamping Ali.

All For You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang