"Ali..."
Suara yang begitu Ali kenal itu membangunkannya dari lamunan yang pasti tidak akan ada habisnya.
Ali : "Bie?? kamu gak apa apa kan?? ada yang sakit?? mana yang sakit? sebelah sini? atau yang mana?" *sambil memegang badan prilly yang menurut Ali sakit*
Prilly : "Hihihihihi..." *sambil tersenyum lepas*
Ali : "Kamu kenapa ketawa? emang ada yang lucu ya??" *sambil menatap prilly dengan tatapan polosnya*
Prilly : "Kamu lucu bgt sih.. lagian aku gak apa apa kamu malah panik nanya ini itu sampe sampe aku gak bisa jawab karena kamu nyerocos mulu sama kayak kakakku... hihihihi" *sambil menyubit pipi Ali*
Ali : "Yaudah sih.. kan aku cuman nanyain doang.." *memanyunkan bibirnya*
Prilly : "Yaudah maafin aku ya sayangku, ALI.." *dengan menekankan kata ALI*
Ali : "Yaudah. Ayo kita pulang..."
Prilly : "Lhoo?? sebentar.."
Ali : "Kenapa?"
Prilly : "Kan belum jam pulang sekolah?"
Ali : "Tenang, tadi aku udah ijinin kamu buat pulang kok..."
Prilly : "Tapi aku gk mau pulang li.."
Ali : "Kamu bandel ya dibilang!!! muka kamu tu pucat, trus kamu mau lanjutin sekolah, gitu?! dengerin kata aku sekali aja bisa gak sih??!!"
Prilly : "Iya deh... Maaf ya li.." *menundukkan kepalanya*
Prilly sangat takut ketika melihat Ali marah padanya. Prilly tak mampu untuk melawan itu semua. Ia takut karena jika melawan, Ia akan kehilangan orang yang Prilly sayangi. Dan ketika Prilly melihat mata Ali yang tajam saat Ali marah, disitu hati Prilly menjadi luluh
Ali memegang dagu Prilly dan mengarahkan wajah Prilly agar melihatnya...
Ali : "Iya gpp sayang" *Sambil tersenyum*
Ali langsung membantu Prilly untuk berdiri dan membawanya ke mobil untuk pulang.
Di depan Rumah.
Prilly : "Makasih ya kamu udah nganterin aku pulang dan udah bantuin aku tadi"
Ali : "Itu sudah kewajibanku untuk berbuat seperti itu sayang"
Pipi Prilly menjadi merah seperti kepitung rebus saat Ali mengatakan hal itu. Prilly sangat bahagia karena ada orang yang begitu sayang padanya dan Prilly juga sangat menyayangi orang tersebut.
Memang... Pasangan yang bisa membuat orang lain menjadi iri untuk melihatnya. 'Pasangan Bahagia' itulah mereka.
Skip
Prilly POV
Aku terdiam di dalam kamar karena memikirkan, ada apa denganku? Apa yang terjadi?? Aku tidak bisa membuang pikiran pikiran negatif yang selalu berputar di otakku.
Karena aku begitu penasaran, aku langsung pergi ke salah satu Rumah Sakit yang terbilang mewah yang ada di dekat rumahku. Untung saja tidak ada orang di rumah, Jadi aku bisa ke Rumah Sakit tanpa harus ditanya ini itu oleh orangtuaku.
Sesampai di Rumah Sakit...
Suster Nina : "Silahkan masuk mba.."
"Iya.. tapi aku tidak usah dipanggil mba, panggil saja aku Prilly. Lebih akrab" Kataku yang tidak suka dipanggil dengan panggilan 'mba'
Suster Nina : "Baiklah mba.. ehh.. Prilly"
Aku langsung masuk untuk mengetahui apa penyakitku. Sebelumnya aku sudah diperiksa oleh Dokter ini yang bernama Dr.Lydia. Dia sangat cantik. Mukanya tidak kalah cantik lahh dariku. Hihihihi....
Dr. Lydia : "Silahkan duduk Prilly"
"Bagaimana dok? apa aku baik baik saja?" Tanyaku ketika aku sudah duduk berhadapan dengan Dokter cantik ini.
Dr. Lydia : "Kamu mengalami gagal ginjal..."
"Apa?!?! Gak mungkin dok.. hahaha gak mungkin.. Dokter pinter banget ngelawak.."
Dr. Lydia : "Saya beneran.. Tapi hanya salah satu dari ginjalmu. Bukan keduanya"
Aku yang mendengarnya langsung kaku tidak bisa sama sekali menggerakkan tubuhku. Sangat lemas. Lidahku kelu untuk berkata. Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan pada orang yang aku cintai nanti??
"Apa yang harus aku lakukan dok, agar aku bisa sembuh?! bagaimanapun caranya akan aku lakukan dan berapapun harganya akan aku bayar semua dok..." Kataku sambil menitihkan air mata.
Dr. Lydia : "Kamu harus menemukan pendonor ginjal dengan segera! Kalau tidak..."
"Kalau tidak, apa dok???!!!"
Dr. Lydia : "Kalau tidak, kamu setiap hari harus mengalami mimisan, kamu sering terjatuh tanpa sebab, kamu akan lemas melakukan apapun, kamu akan mengalami pusing yang sangat hebat, dan kamu akan sering pingsan karena salah satu ginjal kamu tidak berfungsi. Yang paling penting! Jika terlambat, mungkin kamu bisa tidak terselamatkan"
"HAHH?!! Ini gak mungkin!!!! Gak mungkin!!!"
Aku menjabak rambutku kesal... Aku benci diriku sendiri! Mengapa harus aku?!
Aku tidak peduli. Aku tetap terus mengeluarkan air mata kesedihan karena nasibku sekarang. Aku begitu takut. Bagaimana dengan masa depanku yang sudah kurancang bertahun tahun lamanya??
Bertahun tahun aku merancang masa depanku yang begitu indah, tapi dengan satu jam, impianku semua hancur dan aku hanya bisa bermimpi. Itu semua sekarang hanyalah khayalan belaka.
Semua yang ada di dalam dongeng itu ternyata tidak ada!!! Tidak ada yang mendapatkan akhir yang bahagia! Termasuk diriku!
Tetapi kalau aku mendapatkan pendonor itu, aku bisa selamat! sangat jarang sekali ada pendonor. Bagaimana cara aku mendapatkannya??
"Tapi dok, tolong. Jangan beritahu ini kepada siapapun. Aku tidak ingin ada satu orangpun yang terluka karenaku"
Dr. Lydia : "Hmmm... Baiklah. Kamu harus meminun obat yang saya berikan ini. Jangan sampai lupa. Itu akan mengurangi rasa sakit ketika kamu tiba tiba kambuh"
"Baik dok"
Aku menunduk dan terus saja menangis. Hatiku begitu sakit. Apa yang telah aku perbuat sampai sampai aku menjadi seperti ini??
"Ya Tuhan, hati ini begitu sakit.. Banyak impianku yang belum terkabul. Banyak orang yang aku cintai di dunia ini. Bagaimana mungkin aku menyakitinya dengan keadaanku sekarang? Kuatkanlah aku, Tuhan. Aku masih ingin hidup di dunia ini lebih lama dan menikmati masa mudaku dengan bahagia. Apa aku salah untuk bahagia, Tuhan? Apa aku salah memintanya?????!!!!! Hanya satu yang kuminta. Tolong, Tuhan.. Cukup aku saja yang mengalami rasa sakit ini. Aku tidak ingin orang yang aku cintai mengalami apa yang aku rasakan sekarang. Mereka begitu berharga bagiku. Aku tak sanggup melihat mereka yang pasti akan selalu menangisiku karena penyakit ini. Tolong Tuhan. Jika aku boleh minta satu lagi. Aku ingin selalu terlihat bahagia di depan semua orang. Tolong agar aku bisa menyembunyikan rasa sakit ini. Karena, Senyuman merekalah hal satu satunya yang menjadi sumber kebahagiaan di dalam hidupku untuk sekarang sampai akhirnya aku menutup mataku dan beristirahat dalam jangka waktu yang cukup lama" ---Prilly---
Aku begitu terhanyut dalam pikiranku yang tak ada hentinya berfikir tentang keadaanku sekarang. Tiba tiba ada yang memegang pundakku, dan berkata...
"Janganlah menangis, sayang...."
~~~~~All For You~~~~~
Hai! author kembali lg nihh.. masih pada nunggu cerita aku gk? Oiya! Chapter ini feelnya dapet gk? tolong sarannya yaa..
Makasih banyak ya untuk pembacaku untuk 1k readers nya!! Luff ya alll!!!
#PelukciumdariPenulis:*

KAMU SEDANG MEMBACA
All For You (COMPLETED)
RomanceSama seperti judulnya "All For You". Artinya "Semua untuk Kamu". Pasti kita akan mengorbankan semuanya dan segalanya hanya untuk orang yang kita cintai, bukan?? Semuanya dimulai dari Seseorang yang mengorbankan dirinya untuk Prilly sampai akhirnya...