Chapter 23

5K 285 2
                                        

"PRILLY!!!!!!!!!!!!!"

----------

Author POV

"Aku dimana?" Kata seorang perempuan yang baru sadar dari tidurnya. "Tempat apa ini?" Lanjutnya.

Ya. Perempuan itu adalah Prilly Latuconsina. Seorang perempuan yang telah mengorbankan segalanya demi orang yang dicintainya

Saat ini, dia berada di suatu rumah yang sudah dijanjikan oleh 'Hantu Mimpi' nya. Sebut saja seperti itu.

"Ya... Ini nyata. Sekarang aku sudah berada disini... Lho?" Katanya mengambil suatu barang yang ada disampingnya berbaring. "Ini kan doraemon pemberian Ali. Kenapa bisa disini bersamaku? Benda benda disini semuanya bukan punyaku, kecuali ini.." Katanya memeluk boneka itu dan beranjak dari tempat tidurnya.

"Lhoo?? Kok ini juga ada disini?" Katanya yang mengambil suatu foto di atas nakas. Foto itu adalah "Little Love" nya Prilly. Ia melihat foto itu dan menangis.

"Zidan... Aku tau kamu pasti melihatku saat ini. Aku ingin memberitahumu suatu hal. Aku sudah mengorbankan nyawaku demi orang yang kucintai. Sama sepertimu bukan? Terimakasih untuk pengorbananmu dulu. Aku jadinya tau bahwa mengorbankan suatu hal demi orang yang dicintai itu, lebih membawa kebahagiaan daripada tidak sama sekali. Terimakasih Zidan.. Kamu tetap menjadi bagian terpenting di cerita hidupku. Engkau tetap menjadi cinta sejati pertamaku" kata Prilly lirih agak berbisik.

Prilly menyeka air matanya dan menaruh kembali fotonya. Ia berniat untuk melihat lihat rumah itu. Ia sudah lelah untuk menangis. Buat apa terus menerus menangis karena masalah yang sama? Pasrah adalah hal yang hanya bisa ia lakukan sekarang.

Prilly mulai untuk menjelajahi kamarnya yang akan ia tempati selama 2 bulan yang mungkin akan jadi akhir hidupnya.

Ia membuka lemari pakaian sebelah kiri tempat tidurnya yang didalamnya terdapat pakaian untuknya.

"Baju siapa ini? Sepertinya baru..." Katanya tak peduli yang menutup lemari dan beralih melihat dinding kamarnya. Dinding kamar yang bercat pink dan terdapat gambar bunga sebagai pelengkap yang mempercantik ruangan.

Di sebelah kanan tempat tidurnya terdapat sofa yang masih baru menghadap tempat tidur, dan terdapat meja belajar untuknya. Tentang ranjangnya, ranjangnya berukuran besar yang mampu membuatnya nyaman. Tapi bagi Prilly, tempat untuk tidur paling nyaman hanya kamarnya. Dan... Pelukan Ali..

"Oiya.. Bagaimana ya keadaan Ali sekarang? Apakah dia baik baik saja? Dia kan sudah melupakanku. Apakah dia akan mengenalku jika saat ini cerita hidupku berganti?" Katanya lirih

Hidup ini seperti panggung sandiwara. Kita semua adalah tokohnya. Kita harus mengikuti skenario yang dibuat Tuhan. Tapi jika ada tokoh lain yang mengganti skenarionya kembali, apa kita harus diam saja atau melakukan sesuatu? Entahlah.

Prilly beranjak kelur kamar dan melihat ruang tamu. Rumahnya sangat sederhana tapi elegant.

"Hmm... Aku yakin. Hantu Mimpi ku itu adalah orang yang sukses. Tapi hidupnya hancur oleh karena CINTA..." Katanya pelan.

Prilly mengelilingi rumah itu dan melihat keindahannya. Dia berjalan melewati pintu kaca menuju kolam renang cukup besar yang disampingnya terdapat tempat gym dan tempat untuk Yoga. Banyak tanaman yang mengelilingi kolam itu.

All For You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang