“Besok akan diadakan prosesinya dan aku rasa aku akan menikmatinya.”
Kata-kata Stefan kembali terniang ditelinga yuki.
Prosesi pernikahan? apa maksud semua itu?Yuki hidup ditengah hutan yang hanya dikelilingi oleh ramalan dan ramuan aneh kakaknya. Jelas ia tak tau apa-apa tentang semua itu.
Selama ini, ia hanya tau ia berdarah Zafasura, dan ia pikir hal lain tidaklah penting. Dan sekarang, saat hal lain itu datang, ia bahkan tak dapat mengerti semua itu.
Prosesi pernikahan? dalam beberapa jam saja ia akan melihat prosesi pernikahan kerajaan.
Ralat, bukan hanya melihat, ia bahkan terlibat didalamnya. lebih tepatnya ia yang mengikuti prosesi itu, lalu apa yang harus ia lakukan sekarang.“Kau panik?”
Yuki berbalik, mendapati Nina sedang berbaring santai pada ranjang mereka. Tapi otaknya mungkin tak membutuhkan itu. gadis itu bahkan masih sibuk membaca buku besarnya, matanya bahkan tak berpindah dari buku itu saat bertanya pada yuki.
“Apakah terlihat sejelas itu?” tanya Yuki dengan helaan nafas panjang.
“Apa yang kau takutkan yuki, bukankah stefan sudah mengatur semuanya dan tidak membuatmu dalam masalah.”
Yuki mengangguk menyetujui perkataan Nina. dengan lembut, ia membaringkan tubuhnya disamping Nina.
“Aku tau, dan jujur itulah yang membuat aku takut. Aku bahkan tak tau semuanya. Aku tak tau apa yang stefan atur, bahkan dari masalah apa ia melindungiku.”
Kali ini Nina yang mengangguk setuju. Ia setuju dengan perkataan Yuki. Jika ini terjadi padanya, mungkin ia bahkan sampai detik ini tak bisa memutuskan apa yang harus ia lakukan. Semuanya terlampau tiba-tiba, dan menurutnya Yuki adalah orang yang hebat, karena dapat mengambil keputusan sulit dalam situasi yang bahkan sama sekali tidak dimengerti.
Menjadi ratu Zafasura. mungkin memang keinginan setiap kaum hawa dinegeri ini. tapi jika cara itu diambil dengan langkah yang tidak jelas, mungkin mereka akan berpikir dua kali untuk itu.
“Apa kau percaya pada Stefan?”
Yuki membelalakan matanya terkejut, Kenapa kata-kata itu bisa keluar dari mulut Nina. Kata-kata yang selama ini jawabannya masih samar dihati Yuki. menentukan rasa percaya pada seorang Stefan, mungkin butuh waktu yang lama untuk menentukannya.
“Aku tak tau, semuanya terlalu samar untuk dipercaya.”
Nina tersenyum kecil. Terlalu sulit memang mempercayai orang yang membuatmu terjebak dalam masalah seperti ini.
“Ada beberapa didunia ini yang membutuhkan waktu. Dan kakak rasa ini adalah salah satu diantaranya.”
Nina menengangkan Yuki, sambil mengelus pundak adiknya lembut. Ia tau saat ini yang dibutuhkan Yuki bukanlah nasihat yang merecoki pikiran gadis itu, melainkan waktu agar Yuki dapat memikirkan segalanya.
“Jadi apa sekarang, aku harus memanggilmu dengan sebutan ratu?”
Yuki mengembungkan pipinya kesal pada Nina. melihat itu, membuat Nina mengeluarkan cengiran jahilnya.
“Jangan harap kau bisa memanggilku dengan sebutan konyol itu, selama kau masih menjadi kakak ku.”
“Tentu saja, aku tak sebodoh itu memanggil peramal bodoh sepertimu dengan sebutan ratu.”
Yuki mendelik kesal, membuat Nina mengeluarkan tawa puasnya. Yuki memang tak bisa menang melawan lidah jahil Nina, gadis itu memang berbakat mengeluarkan sejuta olokan yang berhasil membuatmu gigit lidah.
![](https://img.wattpad.com/cover/48805987-288-k1926.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss or Death
Fanfiction"A dan Mora. Kau adalah A, orang yang membutuhkan, dan Yuki adalah Mora orang yang dibutuhkan. Karena kau di hidupkan dengan darah Yuki, kau akan selalu bergantung padanya. Dalam dirimu ada darahnya, dan itu akan berlaku untuk selamanya" membutuhkan...