2.

5.1K 373 3
                                    

Stefan tak tahan lagi, ia seperti kehabisan oksigen. Tanpa berpikir panjang lagi, ia segera menarik yuki kedalam pelukannya. Dengan cepat ia segera menautkan bibirnya dengan bibir yuki.

Yuki merontak, berusaha melepaskan ciuman yang menurutnya sangat tidak benar itu.

Tapi berbeda dengan stefan. Walaupun otaknya menolak ciuman itu, tapi tubuhnya berkata lain. Tubuhnya membutuhkan ciuman yuki.

Entah bagaimana kini stefan mulai merasa baik. Jantungnya tak lagi sakit, bahkan ia bisa bernafas dengan baik.

Merasa dirinya tak lagi kesakitan, dengan cepat stefan melepas ciuman itu. Lalu menjauhkan dirinya sejauh mungkin dari yuki.

“A… apa yang terjadi denganku?”

tanya Stefan gagap, ia menatap yuki meminta penjelasan. Tapi gadis itu malah menunduk sambil sesekali menarik nafas panjang.
Stefan tau kalau yuki sama seperti dirinya. Dengan cepat stefan menatap Nina. Ia yakin jika Nina bisa menjelaskan semua ini. Ia yakin jika Nina memiliki kaitan dengan semua ini.

“Jangan menatapku seperti itu.” elak Nina kesal karena mendapat tatapan mengerikan dari stefan.

Tapi lelaki itu tetap tak peduli, ia perlu penjelasan dan ia akan terus menuntutnya dari Nina.

“Kak sebenarnya apa yang terjadi?”

Nina berbalik, mendapati Yuki yang menatapnya bingung. Gadis itu masih kesulitan bernafas, mungkin efek karena ciuman panjang tadi.

“Sepertinya, aku melupakan sesuatu disini.” kata Nina sembari membuka kembali bukunya.

Stefan dan Yuki masih menunggu, membiarkan Nina membolak-balik kertas tua yang sudah usang itu.

“Ramuan yang aku buat bukan hanya untuk menghidupkan. Tapi… untuk mengikat orang yang menolong dan orang yang di tolong.”

Stefan mengerutkan keningnya bingung, ia tak mengerti penjelasan Nina tadi.

“Karena darahmu telah menyatu bersama Stefan saat ramuan ini telah dibuat, maka kalian berdua akan terus terikat.” kata Nina dengan suara pelan namun terkesan tegas.

Stefan menarik rambutnya frustasi. Sebenarnya apa yang terjadi? ia yang terluka dan diselamatkan oleh dua gadis aneh saja sudah membuatnya bingung. Dan kini ia harus mengikat diri dengan salah satu dari mereka. Bukankah itu termasuk hal gila dalam hidupnya?

“Ka… kalian menjebakku” teriak Stefan frustasi. Ia menatap Nina dan Yuki benci. tapi juga ada setitik rasa takut disana.

“Ka… kami tidak menjebakmu. Kami hanya berusaha menyelamatkanmu, kau hampir ma…”

“Tidak. apa ini yang dimaksud menolong. Membuat hidupku tergantung pada ciumanmu. sebenarnya kalian siapa?” tanya Stefan dengan mata memburu.

“Aku mungkin salah karena salah membuat ramuan. Tapi jangan pernah salahkan adikku yang sudah berbaik hati menolongmu. Kau, mungkin saja sudah mati jika adikku tidak menolongmu.”

Stefan terdiam. Tak bisa dipungkiri, kata-kata Nina memang semuanya benar. Ia tak tahu akan jadi apa dia jika Yuki tak menolongnya. Walaupun hal aneh terjadi padanya sekarang, setidaknya ia masih bisa hidup. walaupun harus bergantung pada ciuman seorang gadis.

“Lalu apa yang dapat aku lakukan sekarang?” suara Stefan mulai melemah.

Percuma ia mengeluarkan tenaganya sia-sia. Mungkin saja ia kembali mengalami sesak nafas yang membuat ia harus mencium Yuki lagi. Ia tak mau itu terjadi lagi.

A dan Mora. Kau adalah A, orang yang membutuhkan, dan Yuki adalah Mora orang yang dibutuhkan. Karena kau dihidupkan dengan darah Yuki, kau akan selalu bergantung padanya. Dalam dirimu ada darahnya, dan itu akan berlaku untuk selamanya.”

Kiss or DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang