"Apa ada sesuatu yang ingin kau tanyakan?" tanya Stefan lembut sambil menatap Yuki disampingnya. Yuki sendiri memang sejak tadi menatap Stefan bingung. Ada sesuatu yang mengganjal dipikirannya sejak tadi.
"Kemana kau mau membawaku pergi?" tanya Yuki dengan nada penasaran yang jelas terdengar Alis gadis itu terangkat sebelah, membuatnya terlihat sangat lucu.
"Ehmm... aku hanya ingin mengajakmu menjalankan tugas yang selama ini sudah kita lupakan." jawab Stefan sambil tersenyum simpul. Wajah lelaki ini penuh teka-teki. Namun Yuki dapat melihat jelas, jika suaminya itu sedang dalam suasana hati yang baik.
" Tugas? tugas apa? apa aku punya sebuah tugas?" tanya Yuki bertubi-tubi. Tapi Stefan tetap tak peduli. Ia menatap lurus kedepan. Berjalan sambil sebelah tangannya tetap menggenggam tangan Yuki pasti.
"Sepertinya ada seseorang yang melupakan tugasnya. Apa dia harus dihukum?" tanya Stefan sambil tersenyum lebar. Ia menghentikan langkahnnya. Membalikan tubuhnya menghadap Yuki. Gadis itu sendiri mengerutkan keningnya bingung.
"Apa raja Zafasura ini yang harus menghukummu, karena kau yang melupakan tugasmu sebagai seorang ratu?"
Yuki terpaku. Ratu Zafasura? benar kata Stefan, ia adalah Ratu Zafasura, ibu bagi semua rakyat Zafasura Wanita yang memegang pegangan penting. Dan lihatlah sekarang, ia bahkan lupa semua itu. Ia terlalu sibuk mementingkan masalahnya hingga melupakan tugasnnya sendiri. Diam-diam ada sedikit rasa kecewa pada dirinya sendiri. Oh Tuhan, Yuki merasa menjadi seorang ratu Zafasura terburuk sepanjang masa.
Stefan tersenyum, ia tahu kegelisahan Yuki sekarang. Ia tahu apa yang gadis itu pikirkan dan yang gadis itu khawatirkan. Semuanya terlihat jelas. Yuki seperti subuah buku yang mudah sekali untuk dibaca, Gadis itu terlalu transparan. Bahkan Stefan sangat yakin Yuki tak pernah melakukan kebohongan selain yang dinamakan dengan kebohongan putih.
Hati gadis itu terlalu indah, sama seperti wajahnya. Bahkan tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Semua perasaan Yuki tergambar jelas dimatanya. Dan Stefan, ia tak bisa mengelak, bahwa betapa ia menikmati semua itu.
"Jangan pernah berpikiran bahwa kau melakukan sesuatu yang buruk." ucap Stefan lembut, tangannya terulur pada pipi Yuki, menyentuh disana dengan lembut. Tapi Stefan tau, Yuki mempunyai sesuatu yang sama dengan Nina. Mereka tipe gadis pemaksa dan sedikit keras kepala. Namun jelas ada perbedaan disana, Nina menuntut segala hal namun Yuki, gadis itu akan menuntut pada sesuatu yang dianggapnya sangat penting. Dan sekali lagi, Stefan menikmati hal itu.
"Jangan mencoba menenangkanku Stefan, aku buruk. Aku bahkan sama sekali tak peduli apa yang sedang di alami Zafasura. Aku sudah mengecewakan mereka." ucapYuki pelan.
"Kau tak pernah mengecewakan kami semua Yuki. Kau tak pernah mengecewakan mereka, kau tak pernah mengecewakan aku. Kau adalah ratu dan istri terbaik yang pernah ada."
Wajah Yuki memerah. Dan ia merasa dirinya konyol sekarang. Merona hanya karena pujian kecil dari Stefan. Dan yang benar saja, semua pujian Stefan tadi bahkan belum tentu benar. Yuki... ayolah, berhenti membuatmu merasa hebat.
"Stefan, berhenti memujiku." ucap Yuki dengan nada yang terdengar sedikit manja.
Stefan sedikit terkejut. Stefan, tahan dirimu, jika tak ingin terlihat konyol mencium Yuki sekarang. Gadis ini terlalu menggemaskan. Dan betapa beruntungnya stefan karena hanya dia yang bisa melihat betapa menggemaskannya yuki ketika merengek.
Stefan menggerakan tangannya yang satu, mengikuti jejak tangan sebelumnya yang masih melekat indah pada pipi Yuki. Perlahan Stefan menghapus jarak mereka. Membuat Yuki sedikit gugup, tapi gadis itu kini sudah mulai terbiasa. Terbiasa ketika tubuh mereka bersentuhan, terbiasa ketika pandangan mereka saling bertautan, dan terbiasa merasakan debaran dijantung mereka masing-masing. Seperti sekarang ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss or Death
Fanfiction"A dan Mora. Kau adalah A, orang yang membutuhkan, dan Yuki adalah Mora orang yang dibutuhkan. Karena kau di hidupkan dengan darah Yuki, kau akan selalu bergantung padanya. Dalam dirimu ada darahnya, dan itu akan berlaku untuk selamanya" membutuhkan...