“Seperti yang kau lihat.” ucap Stefan sambil tersenyum senang. Seperti seorang anak kecil yang baru saja mendapatkan hadiah dari orang tuanya, Vebby memekik senang ia memeluk Yuki sangat kuat. Bahkan Yuki dapat merasakan bahwa pasokan udara pada paru-parunya berkurang akibat pelukan Vebby yang sangat erat.
“Yuki… Yuki.. arhggghh.. kau beruntung sekali.” Vebby berteriak sambil memegang kedua pipi erat. Ia menyatukan kedua tangannya disana sehingga pipi yuki terlihat sedikit mengembung, ia jadi terlihat sangat lucu.
“Vebby, ini hanya hal biasa, berhenti berlebihan." ucap Yuki sambil menjauhkan tangan Vebby dari wajahnya. Vebby meringis, tapi bukan berarti ia menyetujui pernyataan Yuki tadi.
Tidak. Ia sangat menolak hal itu.Yuki bukan gadis biasa, ia sangat cantik dan memiliki sikap sebagai gadis Zafasura yang baik. Tak heran banyak lelaki yang tak segan saling bertarung hati untuk mendapatkan cinta Yuki.
Tapi gadis itu sama sekali tak bergeming. Vebby tau itu, Yuki bukannya membenci semua perhatian yang ia dapatkan, ia hanya tak suka dan menganggap itu berlebihan. Itulah yang membuat Yuki tak pernah dekat dengan sosok yang disebut sebagai kaum adam.Dan lihatlah sekarang, Yuki sahabatnya itu kembali dengan membawa seorang lelaki sangat tampan dengan pesona pangeran yang luar biasa. Dan dengan lantang lelaki itu mengatakan bahwa ia adalah suami Yuki. Menyatakan bahwa Yuki sudah menikah dan menjadi istrinya. Yang benar saja, jika itu tidak disebut sebagai sesuatu yang luar biasa.
“Haruskah kita merayakan ini?” ucap Vebby masih dengan semangat yang sama, ia menatap Yuki dan Stefan bergantian, mencoba meminta pendapat mereka tentang penawarannya.
“Vebby, tak ada yang perlu dirayakan. berhenti bertindak berlebihan.” ucap Yuki mencoba tegas, walau ia tahu jelas bahwa hal itu tak akan pernah mempan untuk sahabatnya yang satu ini.
“Tapi aku rasa, suamimu ini punya pendapat lain.” ucap Vebby sembari menatap Stefan penuh harap. Ia yakin Stefan tak akan mengecewakannya diperkenalan pertama mereka ini.
“Ya.. kurasa, sebuah perayaan kecil dapat membuatku mengetahui cerita tentang istriku dari sahabat baikknya." ucap Stefan sambil memberi penekanan pada kata ‘kecil’. Yuki menarik nafas panjang, ya sudahlah, semua argumen yang akan dia keluarkan nanti pun tak akan dapat melawan dua orang keras kepala dihadapannya ini.
***
“Ya mari kita lakukan pencarian mantra pengunci Amora.”
Nina membuka misi yang akan mereka lakukan. Mereka berdiri membuat lingkaran, seperti sedang melakukan rapat kecil yang terkesan misterius.
“Lemari buku yang aku miliki berjumlah tiga, dan tersebar di tiga sudut ruangan ini. seperti yang kalian lihat. Dan untuk memudahkan pencarian kita lebih baik, masing-masing dari kita mendapat satu lemari untuk mencarinya.” ucapan Nina mendapat anggukan dari Max, Rizky dan Nasya.
“Dan untuk Rizky, karena dia dapat membaca tulisan kuno Zafasura, dia yang membantu kita untuk menerjemahkan semua buku yang kita cari.”
“Ya, aku akan bergantian menghampiri kalian, untuk memudahkan pencarian ini.” ucap Rizky menambahkan.
“Kurasa tak perlu, aku bisa menerjemahkan buku itu sendiri, dan kurasa Nasya pun demikian.” ucap Max tenang, sambil menatap Nasya sekilas.
“Kalian bisa menerjemahkannya?” tanya Nina tak percaya.
“Ya, jangan remehkan seorang pengembara sepertiku, aku punya kemampuan berbahasa lebih dari kalian, dan untuk Nasya..”
“Aku berasal dari daerah yang sama dengan Rizky, sehingga aku dapat menerjemahkannya juga.” Nasya menambahkan dan mendapat anggukan kecil dari Nina dan Rizky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss or Death
Fanfiction"A dan Mora. Kau adalah A, orang yang membutuhkan, dan Yuki adalah Mora orang yang dibutuhkan. Karena kau di hidupkan dengan darah Yuki, kau akan selalu bergantung padanya. Dalam dirimu ada darahnya, dan itu akan berlaku untuk selamanya" membutuhkan...