Chapter 7: The Truth

7.9K 423 18
                                    

Dari semua informasi yang diceritakan sebelumnya, semua adalah salah. Karena di sinilah Al berada, satu pijakan, satu negara bahkan satu oksigen dengan dua orang paling berharga di hidupnya. Sebenarnya saat kejadian kecelakaan itu bukan mobil milik Al yang meledak, melainkan mobil truk yang tak jauh dari mobilnya. Namun sepintas ide konyol bahkan gila terlintas di kepala Al, ia melemparkan korek ke mobilnya agar ikut terbakar pula, lalu ia berpura-pura pingsan hingga bertemu seorang suster yang mau membantunya memalsukan dirinya hingga membuat berita tahu kalau Al mengalami luka bakar hingga meninggal.

Semua percaya atas kematian dan kecelakaan itu, hingga akhrinya Al memilih merubah penampilannya sedemikian rupa lalu ia terbang mengikuti Irina dan kelvin tinggal. Bahkan dia lebih terlihat seperti penguntit yang mengikuti ke mana Irina melangkah, dia sama sekali tidak memunculkan diri meskipun saat Irina di Belgia sangat menyedihkan, dia membiarkan hal itu agar Irina tidak curiga. Hingga akhirnya Irina kembali ke Indonesia, Al mulai sedikit demi sedikit mendekati Irina dengan memakai identitas baru sebagai Abri, nama yang diambil dari gABRIel.

Hingga akhirnya Al tidak bisa menahan diri lagi, dia menarik Irina dengan paksa ke rumahnya. Dan di hadapannya kini berdiri sosok wanita yang ia cintai memandangnya tanpa berkedip, bukan jenis tatapan haru atau bahagia melainkan tatapan kaget beserta tak percaya dapat Al lihat dari mata biru milik Irina.

“Apa kabar, Irina Dendrobium?” tanya Al dengan senyum mengembang di wajahnya, begitu tampan dan berciri khas.

Al tidak langsung mendengar jawaban Irina, ia menatap Irina yang menggendong seorang balita yang tertidur membuatnya ingin menghampiri dan mengganti sandaran balita tersebut. Namun sekuat tenaga ia menahan diri, ia tidak ingin lebih mengejutkan Irina dengan tindakannya.

“Elo masih hidup?” tanya Irina dengan bergetar, Al terkekeh mendengarnya lalu dengan memberanikan diri ia mendekati Irina dan memeluk wanita itu dengan erat.

I miss you so much,” bisik Al di samping telinga Irina. Merasa tidak ada respon dari Irina, Al menjauhkan tubuhnya dan menatap Irina yang tak bergeming, dicubitnya pipi Irina dengan gemas. “Ini nyata Rin, gue di sini. Di hadapan lo,” ujar Al.

Kelvin membalikkan tubuhnya dari gendongan Irina sehingga ia bisa menatap Al dengan jelas. Al pun semakin bahagia saat putranya menatapnya untuk pertama kali, wajah yang begitu mirip dengannya terukir jelas. Balita dalam gendongan Irina itu adalah putranya, anak kandungnya bersama Irina. Namun Al mengerutkan dahinya saat melihat warna mata yang berubah itu.

“Rin, matanya kenapa bisa begitu? Kelvin sakit? Ayo kita bawa ke rumah sakit!” ujar Al dengan khawatir, namun Irina tetap diam masih tidak percaya.

“Jadi Abri itu elo? Selama ini lo udah hadir di hidup gue, Al?” bukannya menjawab Irina malah balik bertanya dengan tatapan sinis.

“Gue bisa jelasin semua –“ jawab Al.

“Enggak ada yang perlu dibicarain lagi! Jangan pernah ganggu kita. Jangan pernah!” ujar Irina lalu berlari meninggalkan Al, alih-alih orang berbadan besar itu mencegah Irina, Al langsung melarang mereka, membiarkan Irina pergi. Bukan karena Al menyerah, namun memang bukan saat inilah ia muncul. Seperti perkiraan Edgar, dia tidak akan mendapatkan hasil yang memuaskan jika tidak sabar.

👨

Dia berlari meninggalkan kediaman Al, berlari tanpa tujuan karena berada di Jakarta tanpa adanya keluarga lain. Irina terkejut seraya memeluk Kelvin dengan erat saat sebuah mobil berhenti tepat didepannya, beruntung tidak sampai menabraknya.

“Kalian tidak apa-apa?” tanya pria yang keluar dari mobil dengan melepas kacamata hitamnya.

Irina membuka matanya lalu menatap Kelvin yang juga memeluknya erat, ia beralih pada suara yang tidak asing baginya. Sekali lagi Irina dibuat kaget dalam waktu singkat, karena di hadapannya, orang yang hampir menabraknya adalah Mario.  Tak jauh beda dengan Irina, Mario tak kalah kaget saat melihat wanita dengan menggendong balita ternyata Irina, cinta masa lalunya.

Forever Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang