Chapter 22: Meet again

3.3K 270 27
                                    

Tiga tahun kemudian....

Perawakan tinggi dengan gagah memasuki sebuah gedung perkantoran yang cukup terkenal, senyum ramah itu siap membuat kaum hawa terpesona. Wajah asia yang begitu kental dengan warna kulit cukup menjadi favorit orang putih membuatnya begitu menarik perhatian.

"Morning, Sir" sapaan dari sekretarisnya yang terdengar menggoda ia balas dengan senyuman. Ia memasuki ruang kerjanya.

Seorang pria yang tak kalah tampan sudah duduk didalam ruangan, mereka dua donjuan yang begitu memikat. Hanya saja rekannya itu telah menikah.

"Ada apa lo senyum-senyum?" tanyanya sinis, bahkan hanya melihat sekilas rekan kerjanya.

"Weh, dude. Nanti malam, gue butuh yang anget-anget nih." ujarnya menghampiri rekannya dengan mengelus punggung rekannya.

"Nanti malemkan? bukan sekarang? jadi angkat tangan lo dari bahu gue!" ujarnya tegas.

"Slow dong." balasnya dengan terkekeh.

Ia mulai membuka laptopnya, memulai hari dengan bekerja. salah satu aktivitas yang ia lakukan setiap hari.

"Al? Udah hampir tiga tahun, lo enggak kangen anak lo?"

Mereka adalah Al dan Nathan. Al terdiam mendengar akhir uucapan Nathan dan jawabannya pasti ia merindukan dua putranya namun lebih merindukan lagi Kelvin yang sama sekali tidak ia ketahui.

"Gue denger, Zac sekarang bakal sekolah pasti sama kaya Kelvin dong?" lagi Nathan bertanya. Bisakah mulut Nathan berhenti karena ia tidak tahu sama sekali tentang kedua putranya.

"They'll be fine, like me." jawab Al pelan.

Karena pertanyaan Nathan tadi, Al jadi memilih keluar ruangan mencari udara segar. Setelah sekian lama dan hari ini ia baru memikirkan Kelvin lagi, tapi untuk apa? sekarang kedua putranya telah memiliki ayah baru dan mungkin menyayangi mereka.

Pertemuannya kembali dengan Nathan berawal saat ia melihat seorang wanita di pasar swalayan,kebetulan saat itu Al tengah membeli bahan makanan untuk restoran ke duanya di Seoul. Disana istri dari sahabatnya terlihat panik serta deretan ucapan dari pembeli lain begitu memaksanya.

Kate lupa membawa dompet saat ia belanja. Bukan ingin menjadi pahlawan di siang bolong terlebih kepada istri sahabatnya, akhirnya ia menghampiri Kate dan tanpa menunggu lama ia langsung membayar belanjaan Kate juga miliknya sebelum segerombolan ibu-ibu menyerbu Kate. Setelah obrolan itu, Kate mengajak Al ke tempat Nathan bekerja setelah keluar dari restoran milik Al Nathan menghilang.

Ternyata setelah menikah dengan Kate, Nathan mendapat kepercayaan untuk mengelola perusahaan media massa milik keluarga Kate yang berada di Seoul. Jadi Nathan mengajak Al untuk ikut bekerja di perusahaan Kate menjadi salah satu jajaran direktur disana.

BRUGGGGGH!

Tanpa sadar Al menabrak seseorang. Ia menabrak seorang wanita yang memakai topi, mungkin karena cuaca di Seoul yang saat ini tengah turun salju.

Saat wanita itu terbangun, mata Al melebar. Ia merasa waktu terhenti dan tak ada apapun di sekelilingnya. Kesialan itu berbuah pahit, semua seperti sudah direncakan. .

*

"Apa ada yang luka?" tanya Al dengan khawatir, wanita didepannya cukup membuat otaknya seketika blank.

"Uh- tidak ada. Hanya kacamata aku aja yang pecah." ujarnya pelan seraya menunjuk kacamata cokelat keluaran brand terkenal.

Al mengangguk pekan, suasana begitu canggung diantara mereka. Setelah sekian lama tak bertemu dan sekarang harus dipertemukan kembali, membuatnya mendesah panjang. Usaha move on yang hampir seratus persen berhasil seketika hancur.

Forever Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang