Chapter 25: Try to get you back

4.6K 299 12
                                    

Irina segera menyiapkan sarapan, pagi ini dia harus segera berangkat ke kantor majalah High Cut untuk sesi terakhir pemotretan. Menu pagi ini ia membuat chicken fillet kesukaan Kelvin. Irina mulai memotong ayam secara perlahan, lalu ia masukkan ke dalam oven. Selagi menunggu ayam itu matang, ia memasang earphone dan mulai memutar lagu Hunter Hayes, salah satu penyanyi kesukaannya.

Tak jarang ia ikut bernyanyi mengikuti lirik lagu yang dinyanyikan penyanyi country asal AS itu, salah satu lagu favoritnya adalah wanted yang kini ia putar berkali-kali. Sesekali ia menggerakkan badannya, bahkan ia sangan menikmatinya hingga tidak sadar jika ada seseorang yang menatapnya.

"Eh?" ujarnya kaget saat melihat Al telah duduk menatapnya dengan memangku kepalanya.

Al menginap bersama Irina, karena semalam saat mereka pulang dari merayakan tahun baru tiba-tiba turun salju yang cukup kencang hingga mendapat berita jika tengah malam dikeramaian itu akan dilanda badai salju.

"Udah lama disitu?" tanya Irina seraya mengeluarkan ayamnya dari oven.

"Lumayan, dari kamu pakai earphone." jawab Al tenang.

Irina mengangguk. Ia kembali menyibukkan dengan sarapan yang akan ia siapkan, ia kembali teringat jika semalam Al menginap di kamar hotelnya karena tidak ada lagi kamar yang kosong akibat badai salju semalam. Al tidur di sofa ssedangkan ia dan Kelvin tidur dikamar. Sebelum pagi menjelang Irina menyempatkan untuk melihat keadaan Al, ia melihat Al tertidur dengan mendekap tubuhnya dengan kedua tangannya sehingga ia mengambil selimut dan menutupi tubuh Al.

Tak hanya itu, sejenak ia menatap Al yang tengah tertidur, menatap replika Kelvin dalam tenang. Tanpa sadar Irina mengelus wajah Al layaknya ia menelus Kelvin saat tidur.

"Apa benar ucapanmu semalam?" pertanyaan itu membuat Irina sadar dari ingatannya semalam.

Ah, betapa bodohnya jika ia melupakan itu. Semalam ia tanpa sengaja mengatakan cinta pada orang yang tengah tertidur, berharap orang itu tidak mendengar namun nyatanya pagi ini ia bertanya.

"Ucapan yang mana?" tanya Irina dengan gugup, ia memilih membuang muka dibandingkan ditatap intens oleh Al.

"Hanya itu saja usahamu untuk mendapatkanku lagi?" tanya Al dengan santai.

Irina menatap Al dengan tidak percaya, pria yang tengah memakan buah apel itu terlihat santai dengan ucapannya. Tidak menyadari jika berefek lumayan besar pada Irina yang sudah bersemu merah.

"Baiklah. Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu luluh padaku?" tanya Irina dengan menantang, bahkan salah satu tangannya berada di pinggang dengan tangan lainnya memegang pisau seakan menantang Al.

"Do what you want to do." jawab Al dengan mengerlingkan matanya.

*

Kelvin mengandeng tangan Al dengan erat, hari ini ia akan ikut papinya ke kantor sesuai dengan janji Al. Semua karyawan yang melihat itu cukup terkejut, karena sepengetahuan mereka salah satu direktur yang belum menikah hanya Al namun hari ini para karyawati harus menerima pahit karena Al membawa seorang anak laki yang begitu mirip dengannya.

Perlahan Al membuka pintu kantornya, ia terkekeh saat Kelvin bertanya sesuatu yang lucu. Hingga akhirnya ia memasuki ruangannya dan cukup terkejut.

"Mami?" ucap Kelvin kaget, karena seingat mereka Irina harus menyelesaikan sesi terakhir dnegan majalah High Cut namun tiba-tiba sudah di kantor Al.

"Good Morning, Sir." Ujar Irina seraya tersenyum manis menatap Al.

"Hallo baby K!" sapanya, panggilan sayangnya untuk Kelvin.

Forever Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang