Chapter 24: It's time to get you

4.4K 292 22
                                    


I was wondering if after all these years
You'd like to meet, to go over everything.

It's time to get you in my arms.
Again...

**

Flashback

Irina POV.

Perasaanku campur aduk, hari pernikahanku semakin dekat. Gelisah semakin menyelimuti hatiku. Semua membuatku ragu, dari Meghan hingga Al yang tiba-tiba menghilang setelah Kelvin memanggilnya papi beberapa waktu yang lalu.

Aku memandang wajah Kelvin yang sedang tertidur, sejak Al meninggalkan Kelvin kondisi Kelvin memburuk. Kelvin menjadi jarang makan, bahkan sekarang tubuhnya jadi turun dua kilo tak hanya itu saja Kelvin sering mengigau memanggil Al hingga kadang membuatku memeluk Kelvin hingga pagi.

Beruntung malam ini Kelvin tidak mengigau dan suhu tubuhnya menurun -yang sebelumnya Kelvin demam tinggi-, tanganku bergerak mengelus rambut cokelat miliknya dengan pelan melihat wajah Kelvin membuat perasaanya sedikit tenang.

"Ya masuk." ujarku saat mendengar ketukan pintu kamar.

Mommy muncul bersamaan dengan terbukannya pintu, dia menatap khawatir kearah Kelvin. Tangannya pun menuju dahi untuk merasakan demam.

"Gimana kondisi Kelvin?" tanya Mommya, aku memandang Kelvin sejenak.

"Sudah mendingan Mom."

Mommy menarik tanganku menjauh dari tempat tidur, ia mengajakku menikmati udara malam yang di hiasi bintang -seperti namanya- . Wajahnya cantik, pantas jika daddy begitu mencintainya bahkan tutur kata yang lembut -terkadang menyakitkan- akan selalu indah jika ia yang berkata.

Setelah itu Mommy kembali mengajakku kedalam, entah apa yang sedang ia rencanakan namun dari raut wajahnya aku bisa melihat kesedihan dan entahlah aku tidak bisa menjabarkannya.

"Mommy harap kamu tidak menyesal dengan pilihan kamu ini." ujarnya pelan, bahkan suaranya seperti terbawa angin.

Aku tidak mengerti ucapan Mommy, bukan karena aku bodoh ya. Tapi aku merasa seperti Mommy kurang merestui hubunganku dengan Mario. Tapi kenapa aku baru menyadarinya malam ini?

*

Hari ini aku berniat kerumahnya tante Luna, sekedar mengikuti permintaan Kelvin yang katanya merindukan neneknya itu, namun setelah tiba dan kata penjaga keamanan kalau Luna sedang tidak di rumah sejak lusa.

Aku memandang Kelvin yang tengah bermain bersama keluarga Zhifa, Sean yang lebih tua dari Kelvin seringkali menggodanya namun tidak membuat Kelvin benci bahkan tidak jarang Kelvin membalas Sean dengan kejahilannya.

Suasana rumah Zhifa yang begitu sejuk dipenuhi pohon rindang membuat mereka semakin betah bermain di halaman belakang, sedangkan Aku hanya mengawasi di sebuah gazebo yang berada di pojok halaman.

Zhifa datang dengan membawa baki berisi minuman, dia terlihat bahagia karena baru saja merayakan hari jadi pernikahannya dengan Bara. Lemon tea sesuai pesananku kini berada digenggaman, Zhifa juga menyeruput orange juice seraya memandang anaknya.

"Seharusnya kamu sedang sibuk mempersiapkan pernikahanmu, Ir." ujar Zhifa.

Mata hitam itu begitu lembut memandangku, bahkan wajahnya yang cantik alami kadang membuatku iri.

"Semua sudah diurus kok, Zhif. Karena semua sudah selesai, aku ngajak Kelvin ke rumah mama kamu tapi tidak ada." ujarku.

"Iya kebetulan mama sama papa lagi ke Bogor, biasa kalau udah tua butuh yang seger-seger." canda Zhifa.

Forever Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang