Beberapa hari belakangan, Al tak pernah absen bermain dengan Kelvin. Setiap hari selalu menyempatkan mampir atau mengajaknya dan Kelvin berlibur, tapi Al terlihat lebih ‘biasa’ saja setiap bertemu Irina atau bahkan terlihat dingin. Tentu saja Irina bersyukur, mungkin memang ini jawaban terbaik untuk mereka. Fokus membesarkan dan memberikan kasih sayang pada Kelvin tanpa perlu status menikah. Al tetap memberikannya senyuman dengan tatapan teduh, namun Irina tahu, di dalam mata cokelat bening tak ada lagi tatapan mengemis dan kesedihan di dalamnya. Apa sekarang Al merelakannya?
“Ya ampun... ganteng banget anak mami,” puji Irina setelah merapikan pakaian Kelvin, hari ini mereka memiliki jadwal untuk menghadiri ulang tahun Sean. Irina sendiri tidak tahu jika Zhifa juga memiliki anak yang seumuran dengan Kelvin.
“My gift, Mami!” seru Kelvin menunjuk sebuah kotak besar yang sudah Irina siapkan sebelumnya sebagai hadiah untuk Sean.
Irina menyunggingkan senyuman, ia tidak akan membiarkan putranya membawa hadiah yang besarnya setengah dari tubuh Kelvin. “Mami aja yang bawa ya?”
Kelvin dengan patuh mengangguk.
Mobil Mario telah terparkir di depan rumah, ia menyempatkan untuk mengantar Kelvin dan Irina untuk menghadiri ulang tahun Sean namun ia tidak bisa hadir dalam acara tersebut karena ada urusan dengan kantornya. Kelvin dengan semangat berlari menghampiri Mario yang berdiri di samping mobilnya, dengan cekatan Mario langsung mengangkat tubuh Kelvin.
“Nanti kalau sudah selesai sms aku aja, biar aku jemput,” ujar Mario saat Irina berdiri di hadapannya.
“Enggak usah, biar aku sendiri aja,” jawabnya dengan mengelus rambut Kelvin.
“Tapi –”
“Yo, aku gapapa,” sela Irina sebelum mendengar ucapan Mario selanjutnya.
Tanpa menunggu lama mereka masuk ke dalam mobil, sedangkan Kelvin enggan berpindah ke pangkuan Irina.
*
Kini mereka memasuki rumah bercat putih, beberapa mobil telah terparkir dalam halaman luas serta suara yang begitu terdengar menyambut mereka yang baru saja tiba. Mario dan Irina keluar bersamaaan, begitu pula Kelvin yang kini berjalan di sisi Irina.
“Hallo El!” terdengar sapaan untuk Kelvin yang tidak asing bagi Irina.
“Om!” panggil Kelvin yang kini menghampiri Al dengan mengangkat kedua tangannya meminta digendong.
Al menyambut Kelvin dengan cepat, lalu ia melirik ke arah Irina yang terlihat cantik dengan celana span serta blazer bergliter mewah tak lupa rambutnya yang panjang dikucir kuda terlihat tidak seperti ibu beranak satu berdiri di samping Mario yang berpakaian casual seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Mine
Romance[[ Hutama Family-season 3 ]] SQUEL REIS Setelah tiga tahun meninggalkan Indonesia, akhirnya Irina kembali bersama putra satu-satunya yang ia cintai. Mencoba melupakan luka dan masa lalu yang pernah terjadi ketika menginjakkan kakinya, melupakan Al y...