Sudah hampir tiga bulan Irina berusaha meluluhkan Al, jika kalian tanya hasilnya? Maka akan ia jawab, tidak ada progres yang signifikan. Al tetap bersikap biasa dan Irina hanya bisa menerima itu, terlebih sejak kehadiran perempuan yang Irina lihat waktu itu. Tak bisa ia pungkiri jika perempuan itu memiliki hubungan khusus, bahkan ia sudah dekat dengan Kelvin.Kedua tangannya menangkup wajahnya dengan gusar, ia memilih keluar dari kantor Nathan meskipun Kate sudah memohon untuk tetap bekerja disana namun Irina tidak tahan karena kehadiran perempuan itu. Hari ini ia berniat untuk mengatakan pada Al, namun dalam ruangan Al masih ada perempuan itu hingga akhirnya Irina memilih kekamar mandi.
Jika ia boleh jujur, ia sering menangis tiap malam jika mengingat perlakuan Al yang begitu berbeda. Jika dulu Al begitu perhatian bahkan tidak putus asa untuk kembali padanya kini berbeda seakan Al telah berdiri tegak dan tidak akan kembali.
Apa arti dari move on? Berdiri tegak tanpa perlu melihat kebelakang?.
Irina tak tau, ia sudah lelah di beri harapan yang tidak pasti. Terkadang Al bisa menjadi baik hingga ia merasa senang, namun kadang Al tak jarang pula Al menjatuhkan harapannya dengan bersikap baik bahkan lebih baik pada perempuan itu. Ia tidak bisa posesif, karena ia sadar jika Al bukan siapa-siapanya saat ini selain ayah untuk Kelvin.
Hal itu berlangsung hingga hari ini, rasa putus asa mulai menghampiri. Dimana usahanya mulai tidak dihargai lagi oleh seseorang. Bahkan ketulusannya dianggap angin, seakan hal itu tidak terlihat.
Ia kembali menuju ruangan Al, tidak peduli lagi dengan kehadiran perempuan itu. Ia ingin menyelesaikannya hari ini juga, sebelum ia kembali ke Los Angeles. Perlahan ia mengetuk pintu ruangan Al, hingga ia mendengar jawaban dari dalam jika di ijinkan untuk masuk.
Perempuan itu masih berada di ruang kerja Al, bahkan tengah bermain dengan Kelvin. Ia tersenyum melihat putranya, perlahan ia menghampiri Al yang tengah terduduk di kursi kerja.
"Ada apa?" tanya Al yang tidak mengalihkan pandanganya dari laptop.
"Aku keluar dari perusahaan ini" ujar Irina pelan, ia tidak ingin orang lain mendengar selain Al.
Al menutup laptopnya perlahan, kedua tangannya terkepal dijadikan penahan kepalanya.
"Aku bakal balik ke Los Angeles" lanjut Irina.
Al bersuara, namun tidak kepada Irina melainkan kearah perempuan yang berada diruang kerja Al dengan bahasa Korea. Tak lama perempuan itu pergi bersama Kelvin, entah apa yang diucapkan Al hingga membuat perempuan itu pergi.
Kini tinggal Irina dan Al yang berada dalam ruangan, beruntung pula Nathan tengah meeting. Al berjalan menghampiri Irina, ia bersender ke pinggir meja menatap Irina. Suasana begitu hening tak ada yang ingin memulai membuka suaranya.
"Kalau kamu tidak ijinkan Kelvin sama aku, baiklah. Tapi-"
"What happen?" tanya Al memotong ucappan Irina
"i just need 'me time'" desis Irina tanpa menatap Al.
"Are you sure?"
Irina tak menjawab, ponsel Al berdering kencang hingga ia memilih diam begitu pula Al. Dapat Irina rasakan tatapan intimidasi yang Al keluarkan, hingga ponsel Al berdering tiga kali dan Irina tidak juga membuka suara. Al pun memilih mengangkat ponselnya.
Al berjalan menuju kaca besar yang menunjukan kota Seoul,musim semi kini mulai ia rasakan namun tetap dingin. Sesekali ia melirik kearah Irina yang masih duduk di kursi kerjanya, seperti karyawan yang tengah menunggu keputusan atasan.
"Terima kasih atas semuanya" ujar Irina pelan, ia menyadari jika Al telah mengakhiri panggilannya dan sedang berdiri tak jauh darinya.
Al menghampirinya, memegang kedua bahu Irina secara pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Mine
Romance[[ Hutama Family-season 3 ]] SQUEL REIS Setelah tiga tahun meninggalkan Indonesia, akhirnya Irina kembali bersama putra satu-satunya yang ia cintai. Mencoba melupakan luka dan masa lalu yang pernah terjadi ketika menginjakkan kakinya, melupakan Al y...