Dari: Meghan
Perihal: Los Angeles
Untuk: Alexander
Aku sudah tiba, kenapa Los Angeles panas sekali? Apa kau tidak berniat kembali ke Indonesia?Al mengalihkan perhatiannya sejenak dari pekerjaannya karena email yang masuk kedalam ponselnya, segera ia bangkit dari kursinya dan menuju ruang Frans seraya membalas email Meghan.
Dari: Alexander
Perihal: Kalimat tanya retoris
Untuk: Meghan
On the way. Stay in there!Di masukkannya ponsel itu, lalu ia menghampiri Frans yang terlihat frustasi di depan laptopnya. Ruangan yang hanya berjarak beberapa langkah membuatnya lebih dahulu ijin kepada Frans, dan mungkin sedikit melimpahkan pekerjaanya pada sahabatnya itu.
"Gue mau jemput Meghan, lo oke kan?" tanyanya berdiri didepan meja Frans.
Wajah bule yang kental itu terangkat, menatap Al dengan seringai.
"I'm fine. Kalau lo ajak gue juga." ujarnya.
Al memutar bola matanya, "Frans, kalau malem gapapa lo ikutin gue kemana pun. But, ini masih jam kerja"
"Lah? Lo juga jam kerja, kenapa kabur?" sergah Frans dengan tatapan menyindir.
"Gue ga kabur, hari ini gue ijin." Balas Al yang langsung meninggalkan Frans karena males berdebat dengan pria yang tak mau kalah itu.
Mobilnya melaju menuju bandara, alunan lagu Adam Levine berjudul Locked Away menemaninya selama perjalanan, bahkan ia sampai menghayati lagu tersebut yang jarang ia lakukan jika memutar lagu.
Dilepasnya sabuk pengaman setelah memarkirkan mobil, kakinya melangkah menuju ruang tunggu. Mata cokelat bening yang bergerak ke segala arah mencari seseorang itu terlihat tajam, beruntung sebuah kacamata hitam yang ia temukan di dashboard bisa menutupinya.
"Alexander!" panggilan itu terasa tidak asing di telinganya, namun bukan suara Meghan yang biasanya terdengar cempreng. Ia berbalik badan, disana sosok wanita cantik bertubuh langsing berlari ke arahnya, rambut ikal itu bergoyang mengikuti gerak kepala wanita itu.
Nafasnya tercekat, ia kembali terhipnotis oleh pesona wanita itu jika ia tidak mengingat siapa orang yang disampingnya.
"Al! Astaga, benar dugaanku." Ujarnya lagi, lalu ia melepaskan kacamatanya mencoba menatap wanita itu dengan jelas.
"Sandra?" desisnya tak percaya, lalu membalas pelukan wanita itu.
"Ayah, I miss you." lagi terdengar suara bocah yang begitu ia rindukan berada dalam gendongan seseorang.
"Zac! Miss you too." ujar Al mengambil Zac, ia memeluk putranya itu dengan erat.
Zac tetap berada digendongan Al, mereka memilih duduk di sebuah cafe yang berada tidak jauh dari tempat mereka bertemu. Sebelumnya pun Al sudah memberi kabar ke Meghan jika ia menunggu di cafe.
"Dia mantan pacarku, ayahnya Zacharry." ujar Sandra memakai bahasa Jerman dengan suaminya.
Al mengenal pria yang kini menjadi suami Sandra, karena suami Sandra salah satu jendral di negeranya dan Al tahu itu karena ia pernah melihat Ruodrik bertugas sebagai pengawal kenegaraan yang Al hadiri.
Ruodrik tersenyum padanya, begitu pula ia membalas senyuman itu. Kini Sandra yang berniat mengajaknya bicara, ia melihat betapa bahagianya Sandra sekarang bersama Ruodrik dibandingkan dengannya dahulu.
"Bagaimana Kelvin? Kamu bawa dia?" tanya Sandra seperti antusias.
"No. Dia bersama Irina." jawabnya enggan menjelaskan secara detail keadaannya yang menyedihkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Mine
Romance[[ Hutama Family-season 3 ]] SQUEL REIS Setelah tiga tahun meninggalkan Indonesia, akhirnya Irina kembali bersama putra satu-satunya yang ia cintai. Mencoba melupakan luka dan masa lalu yang pernah terjadi ketika menginjakkan kakinya, melupakan Al y...