Play: Justin Bieber – All That Matters
"You are truly a baddas"
Justin Bieber tengah berada di sebuah klub malam sambil meneguk margaritanya. Dipangkuannya, sudah ada seorang model celana dalam tengah menjilati leher dan garis rahang pria itu, tapi yang dilakukannya hanya mendesis sambil mengerang sesekali dan selebihnya menatap penuh kebosanan.
"Engh," Justin mendesah lagi, ketika model celana dalam itu menggigit lehernya. Desahan Justin membuat si model menyeringai lantas mengeratkan lilitan kakinya pada pinggang Justin.
"I know that you like it baby" ujar si model dengan tatapan mesum yang sangat kental.
"Yeah" Justin mengulas senyum tipis lalu membiarkan model itu melanjutkan aksinya. Justin memejamkan matanya, menikmati bagaimana wanita dipangkuannya membenamkan bibirnya pada leher pria itu. Tangannya tak tinggal diam, cowok itu memejamkan mata sambil meraih pinggang si model, meremasnya ketika gigi – gigi model itu bermain pada kulit lehernya.
"Ah Emily," pria itu menjalarkan tangannya nakal, yang tadinya berada di pinggang Emily, kini sudah berada tepat dibawah buah dada Emily yang berisi. Justin mengelus bagian bawah dada Emily, membuat gadis itu memajukan pinggulnya keenakan.
Justin menyeringai, senang. Hell yeah laki – laki mana yang tidak senang ketika seorang wanita seksi yang hanya mengenakan bra dan hotpants duduk dipangkuannya, menghisap lehernya, dengan tubuh menempel tanpa jarak sehingga Justin dapat merasakan dada Emily yang padat menempel dengan dada bidangnya. Mungkin Justin akan bersenang – senang lagi dengan Emily malam ini.
"Emily kita butuh kamar," Justin berucap membuat Emily menghentikan aktivitasnya, lalu menatap pada mata Justin yang menyala kelaparan.
"You are the boss tonight" Emily berujar lalu mencium bibir Justin membuat pria itu tersenyum. Justin perlahan bangkit dari duduknya dan berjalan keluar klub masih dengan Emily menggelayut didepannya sambil mencium bibirnya.
Justin tidak membalas ciuman Emily, dan Emily tahu kenapa, karena Justin ingin dipuaskan. Justin mendesis dan matanya terpejam sampai akhirnya pria itu tiba disebuah Skyline mewah.
"Justin Drew Bieber" Justin, maupun Emily, sama – sama tersentak ketika sebuah suara manis madu selembut kapas menelusup kedalam telinga mereka. Emily spontan turun dari gendongan Justin. Menatap pada sosok gadis berambut pirang tengah berdiri congkak dengan gaun malam yang sangat seksi.
"Damn" pria itu mendesis memejamkan mata. Lalu memutar badannya sendiri dan menghadap pada gadis pirang itu.
"What the hell are you doing with this slut?" si gadis menyembur Justin dengan tatapan mematikan yang ditujukan padanya, maupun pada Emily.
"Leona" Justin menatap monoton pada gadis yang dipanggil Leona itu. "Aku melakukan apa yang kusuka. Having fun" Justin menyeringai. Sedangkan Leona hanya memutar bola matanya.
"Aku adikmu dan aku akan mengirim pesan pada Mom kalau kakakku yang tampan sedang bersenang – senang di klub bersama model celana dalam dan mereka bercumbu dan berciuman dan-"
"Alright! Stop it, little sister" Justin menggeram mendengar ocehan adkinya. Dia mendengus lantas menatap Emily yang sekarang menjadi sangat dongkol akibat perbuatan Leona Bieber yang sekarang menyeringai penuh kemenangan padanya.
"What?" Emily menyahut ketus mendapat tatapan kesal Justin Bieber.
"Get in. I'll drive you home" Emily mendengus, lalu masuk kedalam Skyline merah Justin, mata hijaunya melirik Leona sekilas dan dibalas oleh gadis 16 tahun itu dengan senyum tipis yang mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fast And Furious of Justin Bieber
FanfictionJustin Bieber. Siapakah orang dungu yang tak kenal dengan pria tampan nan macho ini? Bukankah Justin Bieber mempunyai miliaran fans yang tersebar dimana saja? Dengan wajahnya yang tampan, kharismanya yang luar biasa, serta suaranya yang bagai desau...