Kristen, Joe, dan Brian, dan Dolyn kini sedang berada di mansion Annelise. Sementara Shawn sedang menemani Leona berbelanja. Bah, dasar cinta monyet. Kini mereka sedang duduk santai ditepi kolam renang, mencelupkan kaki mereka kedalam kolam, ditemani wine dan rokok.
"Jadi bagaimana dengan misi Reeny Jhonson?" Joe berujar ketika Annelise tiba sambil membawa beberapa kue kering untuk teman – temannya.
"Kupikir kita sudah mendapatkannya," ucap Annelise membuat semuanya menatapnya heran. "Justin dan Letty? Mereka bisa diandalkan," Annelise mengangkat bahunya membuat rahang Kristen menegang.
"Justin dan pacarnya tidak akan ikut dalam misi ini. Tidak." Kristen meneguk wine-nya kasar. "Aku tidak akan membiarkannya,"
"Kau tahu benar tipikal Justin seperti apa Kris, dia keras kepala. Dia akan melakukan apapun yang dia inginkan, bahkan jika itu harus melawanmu." Brian berujar membuat Kristen menjilat bibirnya. Gadis itu menghisap rokoknya dan asaplah yang mengakhiri pembicaraan.
"Justin sudah besar Kris, dia berhak melakukan apapun yang dia inginkan, dia sudah 20 tahun." Kini Dolyn ikut menimpal membuat Kristen terkekeh sinis.
"Kalian tidak akan mengerti alasannya," Kristen menyahut menatap langit malam yang tanpa bintang. Hanya ada hitam, dan kegelapan.
"Kristen," Joe menyentuh pundak gadisnya lembut, tapi Kristen tidak menoleh. "Aku berjanji tidak akan ada yang melukainya, aku janji." Ucapan Joe membuat Kristen menoleh, gadis itu memandang mata Joe yang cokelat kehitaman. Dia menghela nafasnya lalu mengalihkan pandangnya pada air kolam yang beriak.
"I'm not going to give you sorry if he hurts," Kristen berujar menatap Joe membuat yang lain tertawa. Jadi karena itu, Kristen hanya takut Justin terluka. Geez.
"Kris, dia sudah 20 tahun, kurasa dia pasti bisa bisa menjaga dirinya sendiri." Ucap Dolyn membuat yang lain mengangguk. "Dan sejak kapan Kristen Bieber berubah menjadi kakak perempuan yang tidak ingin adik kecilnya terluka.." Dolyn mencolek dagu Kristen membuat Kristen tertawa kecil.
"Jadi Justin dan Letty masuk tim?" Brian meneguk wine-nya lalu menatap Kristen.
"Ya." Dolyn dan Annelise melakukan tos karena berhasil membujuk Kristen, "Tapi hanya untuk kali ini." Kristen menatap tajam satu persatu temannya. "Dan aku tidak akan segan – segan menggunduli kalian jika dia mengalami hal buruk."
"Let's talk about the plan then," semuanya mulai menyimak perkataan Brian dengan seksama. "Kita akan melatih Justin dan Letty beberapa hari, setelahnya, baru kita bawa mereka pada Reeny." Brian meneguk wine lalu berkata lagi, "Latihan akan dimulai lusa?"
"Tidak bisa. Taylor Swift mengundangku dan Justin keacara pertunangannya lusa," Brian memutar bola matanya mengejek membuat Kristen mendengus tak suka.
"Baiklah, tiga hari dari sekarang."
"Tapi dimana kita akan melatih mereka?" tanya Annelise membuat semuanya menatap Brian menuntut jawaban. Laki – laki itu terdiam, berpikir.
"Pearl Avenue?"
***
Play: Taylor Swift - Red
Lusa.
Pukul 7 pagi kedua pasangan yang sedang mabuk – mabuknya dalam asmara masih terlelap sambil memeluk satu sama lain. Leona yang melihatnya hanya memutar bola matanya. Leona mengeluarkan kantung belanjaan yang sudah disiapkannya beberapa hari lalu. Lalu tersenyum begitu tangannya membentangkan gaun biru muda yang begitu anggun. Gadis itu terkikik senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fast And Furious of Justin Bieber
FanfictionJustin Bieber. Siapakah orang dungu yang tak kenal dengan pria tampan nan macho ini? Bukankah Justin Bieber mempunyai miliaran fans yang tersebar dimana saja? Dengan wajahnya yang tampan, kharismanya yang luar biasa, serta suaranya yang bagai desau...