Play: Taylor Swift – I Knew You Were Trouble.
Kristen Bieber sedang merokok didepan salah satu apertemen kumuh dengan penerangan lampu redup yang berkelap – kelip setiap sepuluh detik sekali. Suasana itu cukup horror jika dirasakan oleh orang biasa, tapi untuk seorang Kristen? Tidak. Itu hanya lampu konyol yang sekarat.
Perhatian Kristen tak sepenuhnya tertuju pada lampu kuning itu, pandangannya tertuju pada parkiran yang tampak lengggang. Tentu saja karena ini jam tiga pagi. Siapa yang akan keluar dari apertemen pukul tiga pagi? Orang itu adalah orang sinting, orang lapar, atau orang yang terobsesi membunuh Letty Fillard bernama Isabelle Lightwood.
Kristen menajamkan matanya ketika melihat bayangan dua orang bergerak dari barat apertemen. Gadis itu menundukan kepala, menjaga – jaga kalau seandainya orang itu, Isabelle atau Davin, bisa saja mereka mengenalinya kan? Meskipun Kristen mengenakan kupluk hitam dan kacamata, tapi dilihat dari kondisi mata Isabelle yang seperti elang, bukan tidak mungkin dia tidak melihat Kristen.
Kristen menyentuh tombol on pada microphone disebelah bibirnya. "Dia meninggalkan parkiran." Kristen menajamkan pandangannya. "Annelise kuulangi, dia meninggalkan parkiran, membawa dua BMW."
"Diterima." Kristen menghembuskan nafasnya lalu dia memutar mobilnya, melakukan drift seperti huruf L dan melesat bagai angin.
"Kristen." Suara Brian terdengar. "Temui Shawn."
***
DOM memang tidak sebodoh yang orang – orang kira. Mereka genius, cerdas bagai ilmuwan. Bagaimana tidak? Tidakkah kau berpikir bagaimana mereka bisa mengetahui posisi letak apertemen Isabelle dan Davin? Annelise telah menancapkan kamera tersembunyi di kancing kemeja Davin, beruntung kamera itu tidak tertinju atau rusak ketika Dolyn dan Davin berkelahi. Kamera itu jugalah yang membuat mereka mengetahui dimana posisi Davin Cyrus dan Isabelle Lightwood sekarang.
Justin dan Letty sudah siap didalam Skyline Justin. Brian dan Dolyn sudah siap juga di Range Rover Brian, sedang Kristen dan Shawn dalam Ferarri pria itu. Annelise, dia berada distudio bersama Bieber Crew, mengutak – ngatik laptop memberi instruksi pada teman – temannya. Justin, Brian, Shawn berada dibalik kemudi sementara para cewek memegang senapan laras panjang tipe Sniper Rifle yang memang dirancang untuk menembak target dari jarak jauh.
Isabelle dan Davin mungkin hanya berdua, tapi mereka seperti cheetah. Gesit, cepat, cerdik, tapi jika sudah ditembak. Bangkh. Mereka lumpuh.
Di titik 1, Justin melirik Letty yang sedang mengisi peluru pada senapan itu. Diam – diam, lelaki itu bergidik melihat Letty sedang bermain – main dengan senjata. Dahinya mengernyit serius, sementara matanya jelalatan memeriksa senjata itu mencoba mencari siapa tahu ada kesalahan yang menyempil diantara keagungan Sniper Rifle.
"Kau tidak akan kehilangan Lightwood lagi dengan ini." Letty menodongkan moncong senapan itu pada Justin, membuat lelaki itu menarik senyum tipis lalu mengacak – acak rambut Letty. "Kau mau aku menembak Isabelle dimana?" Gadis itu menelengkan kepalanya.
Justin menarik seringai, dia memutar kunci dan menghidupkan mesin mobil. "Dikepalanya."
***
Play: Chris Brown – Yeah Yeah Yeah
Di titik 2, Shawn sedang membuka bungkus Chitatto rasa sapi panggang. Tangannya yang besar bahkan hampir menjebol bungkus Chitatto itu, Shawn meraup penuh keripik kentang dalam genggamannya lalu memasukan kentang – kentang itu pada mulutnya. Dengan sekali gerakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fast And Furious of Justin Bieber
FanfictionJustin Bieber. Siapakah orang dungu yang tak kenal dengan pria tampan nan macho ini? Bukankah Justin Bieber mempunyai miliaran fans yang tersebar dimana saja? Dengan wajahnya yang tampan, kharismanya yang luar biasa, serta suaranya yang bagai desau...