Kristen dan teman – temannya baru saja sampai dimarkas mereka. Dolyn Owen langsung menggebrak pintu mobilnya keras. Dolyn memang yang paling emosian diantara mereka semua, Kristen yang melihat temannya kesal hanya mendengus, lalu mereka masuk ke markas dan membanting tubuh mereka disofa.
"Bisa – bisanya si jalang itu menuduh kita akan mencuri narkoba." Dolyn menggerutu, membuat yang lain menghela nafasnya jengah.
"Dolyn, mungkin Reeny Jhonson atau bedebahlah itu, belum mengenal kita. Dia kan dari Seattle, dan dia mungkin belum mengenal kita." Dolyn terdiam mendengar ucapan Annelise sementara yang lain menatap gadis itu khawatir. Takut – takut Dolyn meledak dan menghancurkan seluruh ruangan ini, oke ini terlalu hiperbolis.
"Bieber, ayo kita buat minuman." Tukas gadis itu melangkah menuju dapur. Kriten menoleh pada teman – temannya, lalu menggedikan bahunya.
Kristen menghampiri Dolyn yang sedang berkutat dengan dus – dus besar dibawah meja makan. Dapur markas DOM sangat minimalis, bukan karena mereka tidak bisa membangun markas yang lebih mewah. Hanya saja, mereka seringkali berpindah – pindah tempat persembunyian, tentu saja karena mereka buronan. Dan membangun markas permanen yang mewah sama saja membuang – buang uangmu.
Kristen membantu Dolyn yang terlihat kesulitan menarik kerdus besar berisi wine itu. Mereka menariknya bersama dan dus itu berhasil keluar dari kolong meja makan. Dolyn mengambil pisau tajam dan langsung membelah bagian atas kardus itu. Sementara Kristen, dia mengambil gelas tinggi, mengisinya dengan es batu.
"Kau tahu Kris, ternyata adikmu itu tampan juga." Dolyn berujar tiba – tiba membuat Kristen terkekeh. Dolyn menyeringai lalu menuangkan wine pada gelas – gelas tinggi itu. "Aku serius, Bieber"
"Lalu apa? Kau juga bagian gadis – gadis disana yang terobsesi pada adikku?"
"Still stupid moron," Dolyn memutar bola matanya jengan membuat Kristen tertawa lagi.
"Jangan salah, Owen. Dia sudah punya kekasih," Kristen menyelipkan rambut – rambutnya yang jatuh kebelakang telinga. Sementara Dolyn menatapnya serius. "Dia seperti kita, Justin mengenalnya dari balapan."
"Balapan?" Dolyn terkekeh mengejek. "Kupikir satu tahun yang lalu dia selalu kena tilang ketika mengemudi." Kristen memutar bola matanya dan bertukas sini.
"Itu sebelum aku mengajarinya drift, and look at him now, he is truly a baddas, and..hot, yea? Kau bahkan terpesona dengannya."
"Dang it, Bieber. Kau benar."Kristen yang tadinya berkutat pada gelas – gelas dan nampan spontan menoleh kearah Dolyn.
"Akan kuadukan kau pada Brian," Gadis itu meraih dua gelas wine lalu berlari keruang depan tempat yang lainnya berkumpul, meninggalkan Dolyn yang mengumpat kecil.
"Bitch."
***
Justin Bieber baru saja membuka matanya dari tidur siangnya. Dia mengerjapkan kelopak matnya dan mengernyit aneh ketika Letty tidak ada disampingnya. Justru sebua note kecil tergelatk dibantal.
Aku pergi jalan – jalan dengan Leona, don't worry.
The hell?!! Leona? Pergi bersama Letty? Apalagi yang direncanakan gadis tengil ini? Astaga. Leona terlalu cerewet. Bagaimana jika Leona memberitahu semua aib Justin waktu mereka kecil, atau Leona menjelek – jelekkannya didepan Letty? Atau yang lebih parah lagi, Leona memberitahu tentang Daniella?! For God's shake!! Letty tidak aman bersama Leona, itu yang pertama. Dan rahasia Justin juga tidak aman, itu yang kedua. Dan Justin harus mencari mereka sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fast And Furious of Justin Bieber
Hayran KurguJustin Bieber. Siapakah orang dungu yang tak kenal dengan pria tampan nan macho ini? Bukankah Justin Bieber mempunyai miliaran fans yang tersebar dimana saja? Dengan wajahnya yang tampan, kharismanya yang luar biasa, serta suaranya yang bagai desau...