Jam dua malam, sehari sebelum pernikahannya, Letty masih terduduk diatas ranjang apertemennya dengan posisi membentuk lingkaran bersama Annelise, Kristen dan Dolyn. Mereka benar – benar menuntut penjelasan tentang Hector dan Leonardo sejelas mungkin. Dan mereka tidak tahu kalau sambil menceritakan masa lalunya itu, telak membuat Letty pusing, dipusingkan dengan setan yang berusaha mengambil alih tubuhnya.
"Jadi maksudmu, kau kabur dari Vegas karena Hector Dexter itu menyiksamu?" Annelise berucap ngeri memandang pada Letty yang memijit kepalanya.
"Ya," katanya. "Secara teknis, bukan dia yang menyiksaku. Tapi jiwanya yang gila. Dia itu psikopat. Hasrat membunuh sudah mendarah daging padanya."
"Dan kau mencoba memberitahu kami kalau dia masih terobsesi padamu?" Kristen memandang Letty dengan tidak percaya. Dan dia makin tidak percaya ketika Letty menganggukan kepalanya lesu. "Yang benar saja!"
"Aku tidak tahu kalau Vegas sekejam itu." Dolyn berdesis memandang Letty dengan simpati padanya.
"Aku tidak tahu apakah pernikahan ini sesuatu yang benar untuk dilakukan." Letty menarik napas, membuat bahunya terangkat dengan gerakan berat. "Aku takut Hector melukai Justin. Dan aku tidak akan memaafkan diriku jika hal itu terjadi."
"Dia pasti akan melukai Justin." Kristen langsung menyahut, memandang Letty lekat – lekat lalu menyentuh bahu gadis itu, dan meremasnya lembut. "Tapi kita tidak akan membiarkannya."
Letty mengeluarkan tawa sarkatik. "Dia berbeda, Kristen. Dia bukan bandar narkoba, atau sekelompok genk payah dengan pistol. Dia penguasa Las Vegas! Dia memegang kendali dikota itu." Letty kembali memijit pelipisnya dan menatap satu persatu wajah – wajah didepannya.
"Dia itu setengah gila setengah waras. Psikopat, dan memiliki obsesi berlebihan pada sesuatu...atau seseorang? Dan dia terobsesi padaku!" Letty berteriak, melebarkan tangan keudara. Muak. Dia mulai muak dengan Hector dan segala pretelannya.
"Slow down," Dolyn menyeringai. "Semuanya tidak sesulit itu."
"Semuanya benar – benar sesulit itu." Letty menatap Dolyn jengah. "Aku sudah hidup bersamanya empat tahun. Dan dia benar – benar manusia tidak waras."
"Aku punya ide." Annelise berdesis, menatap pada laptop hitam yang tergeletak ditengah – tengah mereka. "Kau pindah ke Vegas. Salah. Kita pindah ke Vegas."
"Kau bercanda." Letty kembali mengeluarkan dengusan sarkatiknya. Dia kembali memejamkan mata, memijit pelipis juga hidungnya yang berdenyut. Bahkan dalam kegelapan, kepalanya masih berputar.
"Aku serius, Letty." Annelise menyentuh pergelangan tangan Letty lalu menghentaknya, membuat gadis itu kembali membuka matanya. "Leonardo sudah mati, dan tidak ada yang mengawasimu lagi." Annelise berhenti sejenak, lalu mengulas senyum manis madu pada Letty. "Dan itu berarti Hector kehilangan mata padamu. Kau bisa ke Las Vegas."
"Apa kau menyuruhku untuk bunuh diri?"
Annelise terkekeh. "Bukan," Gadis dengan otak brilian itu menatap bergilir wajah Dolyn, Kristen, dan Letty. Lalu gadis itu mendengus melihat wajah bingung ketiganya. "Apakah tidak ada yang mengerti?"
Serempak, mereka menggeleng.
"Aku menyuruhmu ke Vegas, karena percayalah, jika hewan peliharaanmu kabur dari rumah, tempat yang terakhir kau cari adalah rumahmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fast And Furious of Justin Bieber
FanficJustin Bieber. Siapakah orang dungu yang tak kenal dengan pria tampan nan macho ini? Bukankah Justin Bieber mempunyai miliaran fans yang tersebar dimana saja? Dengan wajahnya yang tampan, kharismanya yang luar biasa, serta suaranya yang bagai desau...