Chapter 18

1.7K 95 0
                                    

Play: Justin Bieber – Mistletoe

Letty Fillard terbangun dari tidur siangnya, gadis itu mengerjapkan kelopak matanya dan mengernyit aneh ketika tidak mendapati Justin disebelahnya. Dia justru menemukan secarik kertas dengan tulisan ceker ayam dan bunga mawar yang bertuliskan meet me in Pedline Restaurent at 7.

Letty terkekeh membaca kertas itu. Baiklah, apalagi yang akan pria itu lakukan hari ini? Apa mereka akan kencan seperti ABG labil yang baru pubertas? Memikirkan kemungkinan konyol itu membuatnya tertawa lagi. Dia melirik jam dan mendengus ketika jam sudah menunjukan pukul enam sore. Dia hanya punya waktu satu jam untuk bersiap – siap.

Beranjak dari kemalasan, Letty melangkah menuju kamar mandi. Gadis itu baru membuka pintu kamar mandi dan langsung tercengang melihat sebuah gaun cantik bemotif bunga – bunga yang tegantung lembut. Gaun itu memiliki bentuk dan model yang biasa saja. Tapi..dimata Letty, gaun itu sangat cantik..dan elegant. Dengan renda khas tahun delapan puluhan dileher dan efek colorful disekujur gaun itu. Oh yaampun. This is so damn beautiful.

Baiklah, sepertinya Justin sudah merencanakan semuanya dengan sempurna. Maka, dia akan membuat semuanya sempurna juga.

Dia akan tampil seperti putri malam ini.

***

Sudah jam tujuh. Justin masih menatap balkon restaurant Pedline yang berada dilantai tiga ini. Dia sudah menyewa satu lantai untuk malam ini. Hanya untuknya dan Letty. Dia tersenyum – senyum sendiri ketika memikirkan reaksi Letty melihat segala yang sudah dipersiapkannya. Mulai dari makan malam romantis, permainan piano, dan gaun itu. Ah. Gaun. Apakah Letty akan mengenakan gaun pilihannya? Atau justru memilih mengenakan jaket kulit dan jeans kemari? Tidak. Memangnya Letty sejahat itu? Justin menertawakan dirinya sendiri memikirkan gagasan itu.

Tujuh lewat lima belas menit. Letty belum juga datang, apakah dia belum bangun karena lelah? Atau kertas dan bunga mawar Justin tertiup angin? Dan semuanya gagal? Crap. Justin menjambak rambutnya frustasi memikirkan kemungkinan – kemungkinan itu.

Demi Tuhan. Dia sudah siap dengan jas dan kemeja simple dan segala hal picisan yang hanya bisa dilihatnya di televisi dan sekarang Letty tidak datang? Tolong katakan dia bercanda.

"Justin." Suara lembut yang sangat akrab ditelinganya menghapus segala hal negatif dipikiran Justin. Pria itu menarik senyum lebar lalu memutar tubuhnya mendapati Letty yang sedang tersenyum salah tingkah dengan pipi merah.

Geez.

Dia terlihat sangat berbeda hari ini. Gaun itu melekat sempurna pada tubuhnya. Dan entah bagaimana, rambutnya yang digelung menjadi sebuah messy buny menampilkan kesan natural dan anggun. Justin berjalan perlahan menghampiri gadis itu. Membuat Letty tertawa kecil melihat gerak – geriknya.

"Your Majesty," Justin membukukkan badannya bertingkah seperti pengawal kerajaan yang menghadap Ratu-nya. Letty melebarkan senyum lalu mengulum bibir. Dugaannya tentang candle dinner ala ABG labil salah besar. Justin justru memperlakukannya seperti Ratu dengan jantan. Tonight would be the best day ever.

Letty menyambut uluran tangan Justin yang masih membungkukkan punggungnya dihadapannya kini. Justin menggenggam tangannya dengan lembut, lalu menggiring mereka ke meja besar bertaplak putih ditaburi bunga mawar cantik dan sebuah kotak musik ditengahnya. Melantunkan lagu jazz yang lembut menambah romantisnya suasana. Posisi meja yang berada dipinggir balkon membuatnya tidak memerlukan lampu atau lilin karena sudah diterangi oleh gemerlap Miami.

The Fast And Furious of Justin BieberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang