3 Months Later.
Sekarang musim dingin. Dan hal – hal yang berbau musim dingin sangatlah indah. Salju, Natal, kado, cokelat panas, dan banyak lagi. Semua orang menyukai musim dingin. Kebanyakan menunggu Natal tiba menyanyikan lagu Merry Christmast, lalu membuka kado dibawah Pohon Natal, dan menggantung kaus kaki hangat diatas perapian.
Tapi Justin tidak pernah menyukai musim dingin.
Menurutnya, musim dingin adalah musim kesedihan. Padahal, semua orang terlihat bahagia ketika musim dingin. Anak – anak bermain ice skate di danau yang membeku. Membuat boneka salju, perang bola salju. Tidak ada dari satupun anak – anak yang menunjukan wajah muram durja.
Mungkin hanya Justin seorang. Yang bersedih menatap salju – salju yang turun melewati jendela dan membekukan balkonnya. Justin membuang nafas lewat mulut membuat ilusi kalau bibirnya mengeluarkan asap. Lelaki itu menjilat bibirnya yang hampir memutih, lalu dia kembali menatap semua orang dibawah sana yang sedang perang bola salju.
Halaman rumahkeluarga Bieber sangat ramai. Bieber Crew (Alfredo, Alison, Scooter, Kenny, dan Usher) sedang menggoda Leona yang bermain dengan adik – adik Brooklyn Beckham. Alfredo meneriaki tentang kakak ipar membuat gadis pirang itu bersemu merah. Letty dan Lily sedang mengakrabkan diri, mengobrol sambil sesekali tersenyum atau tertawa. Kristen menghibur Shawn yang cemberut menyadari kalau dia kalah saing dengan cowok berusia lima belas tahun. Annelise, Brian, dan Dolyn mengobrol entah apa dengan Pattie. Mungkin Pattie ingin tahu tentang bisnis mereka.
Justin terkekeh ketika melihat Leona menimpuk bola salju besar pada Alfredo, dan konyolnya mengenai wajah lelaki itu. Dan seketika terjadi perang bola saju dan mereka terbagi menjadi dua kelompok. Kristen, Shawn, Leona, Brian, Dolyn, dan Letty menyerang Fredo, Usher, Scooter, Kenny, dan Brooklyn. Pattie dan Lily bersama Beckham bersaudara yang imut – imut itu hanya cekikian sambil berkomentar seperti komentator dengan handycam ditangannya.
Justin tidak bisa menahan tawa ketika Kenny menggunakan tubuh besarnya untuk melindungi timnya. Lelaki massive body itu memunggungi tim lawan lalu memeluk semua anggota timnya. Leona langsung dengan heboh mengambil skop pengeruk salju lalu menggunakan alat itu menumpahkan salju kepunggung Kenny yang lebar. Leona berlagak seperti tukang gali kubur.
Justin menggeleng – gelengkan kepalanya, merasa luar biasa bahagia melihat semua dunianya berkumpul dibawah sana. Bieber Crew akhirnya memutuskan mengizinkan Justin vakum dua tahun untuk berlibur dan relaksasi setelah kejadian Lightwood. Dan Justin berjanji tidak akan menceburkan dirinya kedalam masalah lagi.
Dia sudah tidak tahan lagi. Dan akhirnya dalam balutan sweater biru dan sarung tangan hitam, dia melangkah turun melewati tangga melingkar dirumah dan berlari merangsek pintu depan dan membukanya dengan gaduh.
"LIHAT SIAPA YANG KEMBALI!" Justin berteriak membuat seluruh orang yang sedang perang bola salju mengangkat alis menyatakan ekspresi –penting-banget-gitu-?- Justin meringis.
"Jadi aku masuk tim mana?"
"Kemarilah, dude! Kita kekurangan awak kapal." Fredo berteriak dari balik punggung Kenny membuat lelaki itu mengangkat alis lalu berlari lucu menghampiri tim Fredo.
"Aduh punggungku." Kenny meringis merasakan ngilu pada punggungnya yang sudah basah oleh salju. "Leona benar – benar sinting."
"Come on. Perang salju itu membosankan." Scooter berkoar dibalik punggung Kenny. Lalu dia memisahkan diri dan berjalan menhampiri Leona si tukang gali kubur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fast And Furious of Justin Bieber
Fiksi PenggemarJustin Bieber. Siapakah orang dungu yang tak kenal dengan pria tampan nan macho ini? Bukankah Justin Bieber mempunyai miliaran fans yang tersebar dimana saja? Dengan wajahnya yang tampan, kharismanya yang luar biasa, serta suaranya yang bagai desau...