Reeny berjalan dengan anggun nan dingin menghampiri mobil Brian. Ditangannya terdapat senapan laras panjang yang moncongnya terseret ditanah. Reeny berdesis begitu melihat tim Brian keluar dengan gaya tak kalah sok dari mobil mereka. Dan Reeny mencebik bibirnya melihat Joe Crowd dengan luka tembak dibahunya.
"Welcome to Seattle, DOM." Reeny tersenyum dibuat – buat, membuat Justin dan Letty yang baru pertama kali bertemu Reeny mengernyit aneh. "Aku hanya tidak ingin membuang waktuku. Jadi kuputuskan untuk langsung menemui kalian disini." Reeny mengangkat senapan laras panjangnya menunjuk Justin dan Letty bergantian, lalu menatap Brian dengan alis terangkat.
"Mereka berdua yang kau maksud, huh?" tanyanya membuat Brian mengangguk lalu menyandarkan punggungnya pada kap mobil.
"Jangan salah sangka, Jhonson." Brian melipat tangannya didada. "Superstar kita juga superstar dijalanan. Dan gadis itu adalah gadis Vegas." Brian tersenyum sombong membuat Reeny menyeringai.
"So what?" Reeny berujar mengejek. "Yang kutahu, Justin Bieber adalah selebriti baru puber yang seringkali terkena ilang oleh polisi – polisi itu. Dan yang kutahu juga, gadis Vegas hanya bisa mengemudi diranjang." Hening.
"Kau tidak akan berbicara seperti itu tentangku dan pacarku." Reeny menoleh mendengar suara Justin menyahut dingin. Dia menarik salah satu sudut bibirnya lalu menodongkan moncong senapannya tepat didada Justin. Tepat dijantung.
"Kau tidak akan berbicara seperti itu jika kau tahu siapa aku, Bieber." Justin menatap Reeny dingin dan datar. Lalu tangannya menepis senapan yang menempel didadanya sambil tertawa mengejek.
"Like I fucking care,"
"You got some serious balls, kid." Reeny menyeringai membuat Justin menjilat bibirnya kesal.
"Don't call me a kid."
"Why not?"
"I'm a man."
"Really?" Reeny mengangkat dagu Justin dengan kuku jari tengahnya yang lancip dan panjang membuat Justin mendongak dihadapannya. "Tapi kau terlihat baru saja puber kemarin sore." Reeny melempar wajah Justin kekiri. "Bocah."
"Bitch."
"Kau bilang apa?" Reeny menekan bibirnya kedalam.
"Aku bilang." Justin menyeringai. "BIT"-
"Justin!" Suara desisan Letty disebelahnya terdengar, berhasil membungkam Justin. Justin dan Reeny kini berpandang – pandangan, saling melontarkan tatapan dingin dengan percikan tantangan disana.
"Nah," ujar Renny mengangkat senapannya lalu menyandarkannya kebahu. "Better you keep your mouth shut, and let me see your skill, kid." Justin baru saja ingin membalas kata – kata Reeny dengan sarkatik tapi sentuhan Letty dilengannya lagi – lagi membuatnya bungkam. Reeny memutar bola matanya. "Love birds."
Setelah Reeny menghilang dari hadapannya, dia menyatukan alisnya tak suka pada Letty, menunduk menatap gadis yang sebahu lebih pendek darinya dengan pandangan jengkel.
"What?" tanya Letty mendapat tatapan seperti itu. Justin menunduk mengubur hidungnya pada rambut Letty yang tergerai membuat gadis itu terkekeh kegelian. Letty mendorong dada Justin menjauh membuat pria itu mendengus keras. "Kau baru saja membuat kesan buruk dengan Reeny."
Justin memutar bola matanya lalu menatap Letty dengan menelengkan kepalanya kesalah satu sisi. "She is nothing but dumb." Justin memajukan wajahnya membuat Letty terkekeh lalu menyentuhkan telapak tangannya pada pipi Justin. "I'm not going to let a stranger talks shit things about you."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fast And Furious of Justin Bieber
Fiksi PenggemarJustin Bieber. Siapakah orang dungu yang tak kenal dengan pria tampan nan macho ini? Bukankah Justin Bieber mempunyai miliaran fans yang tersebar dimana saja? Dengan wajahnya yang tampan, kharismanya yang luar biasa, serta suaranya yang bagai desau...