Part 5

49.1K 1.9K 14
                                    

Tok tok tok

Suara pintu kamar Andrew diketuk dari luar.

"Come in" ucap Andrew dari dalam kamarnya.

Ceklek

pintu kamarnya terbuka dan Manda memunculkan kepalanya ke dalam kamar.

"Udah tidur lo?" tanya Manda seraya masuk ke kamar Andrew, dan duduk di ranjang.

"Belum dear. Kenapa, masih kangen sama gue?" ujar Andrew sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Mimpi lo sana." ucap Manda dengan malas. "Gue cuma mau tanya besok lo mau bareng kak Deffan?"

"Hemm, gimana ya? Emang jam berapa si kakak tua berangkat?" tanya Andrew sambil hanya melirik Manda.

"Elo tuh ya, gak bisa sopan dikit apa sama kak Deffan? Begitu-begitu kakak lo Ndrew."

"Nah nah, kamu aja gak bisa sopan sama aku sebagai kakak kamu sayang." ujar Andrew merayu Manda.

"Gue sopan sama lo?? Males banget deh. Oia, kak Deffian berangkat jam 6."

"What?!!! Jam 6?!! Engga ada, engga ada. Gue gak mau bareng, gue berangkat siangan aja lah." ucap Andrew memalingkan wajahnya dari Amanda.

"Ya terserah kalau gitu. Eh iya Ndrew, itu tadi yang lo bilang orang yang lo cinta dan dia ada disini, maksudnya ada dimana?" tanya Manda sedikit merasa penasaran.

Andrew menatap Manda demi mendengar pertanyaan adiknya itu. "Ouw itu, iya orang yang gue cintai ada di sini, di Indonesia."

"Kok bisa? Ketemu dimana? Siapa namanya?" tanya Amanda dengan antusias.

"Wo wo wo calm down babe." Andrew terkekeh memandang Amanda. "Lo lupa apa gimana sih sayang, dulu kan gue pernah di Indonesia ikut grandfather. Nah, gue ketemu deh sama dia." ucapnya sambil menerawang dalam pikirannya.

"Itu kan udah lama banget ya Andrew, masih ada gitu getaran cintanya? Gue gak yakin, secara lo gonta ganti cewe mulu." ujar Amanda dengan sinis dan memincingkan matanya.

"Bahahahahahahaha, ya begitulah. Sampai sekarang gue masih mikirin dia kok."

"Hah. Mikirin doang? Lo cari dia gak? Lo yakin bisa ketemu dia? Siapa tau dia gak di Indonesia?" 

Andrew sedikit terdiam mendengar pertanyaan Manda. Selama ini dia memang memikirkan wanitanya, tetapi dia tidak mencarinya. Karena Andrew yakin wanita itu akan menolaknya.

"Emm, gimana ya? Gue sibuk sih jadi gak sempet nyari. Tapi kalau dia liat gue sekarang, pasti dia gak akan nolak gue" elak Andrew

"Ciiih, percaya diri sekali kau, hah!!! Bagaimana kalau dia sudah menikah?" Manda menaikan sebelah alisnya dan menyipitkan matanya ke arah Andrew untuk mendengar jawabannya.

Andrew terdiam, lalu menjawab dengan mantap.....

"Akan gue rebut, kembali ke gue."

Amanda kini menaikkan kedua alisnya dan mulutnya membentuk huruf 'O' tidak menduga dan percaya atas jawaban Andrew.

"Kau sudah gila ya Andrew?!!! Ingat ya, kalau dia sudah menikah kau jangan mengganggu hidupnya." ucap Manda sambil menunjuk ke arah Andrew.

"Berarti kalau dia belum menikah, boleh dong gue mengganggu hidupnya?" Andrew menyeringai ke arah Amanda.

"Terserah!!" Manda menjawab sambil memutar bola matanya. "Oia, siapa namanya?"

"Namanya....... Taby."

***********************************

Pagi ini Riana berangkat kerja dengan menggunakan setelan blazer dengan rok di atas lutut. Berwarna hitam, dengan kemeja berwarna peach yang berbentuk V, yang menunjukan kulit mulus yang ia punya. Setelan yang ia gunakan melekat pas membungkus tubuh Riana yang dapat indah.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang