Part 13

52.7K 1.4K 33
                                    

Setelah kejadian panas malam itu, Andrew tidak sungkan-sungkan lagi untuk berdekatan dengan Riana. Riana juga sudah mulai membuka hatinya kembali. Semua orang mendukung hubungan Riana, apa lagi Amanda. Ia merasa bahwa saudara kembarnya itu berubah menjadi lebih baik karena bersama Riana.

******************************

Hari ini Riana sedang berada di sebuah pusat berbelanjaan besar di Jakarta. Sedang asik Andrew dan Riana berjalan, Riana menghentikan langkahnya di sebuah tempat besar yang menjual boneka teddy bear.

"Ada apa sweetheart?" tanya Andrew.

"Itu, gue mau ke situ dulu." tunjuk Riana ke toko yang menjual teddy bear itu.

"Ya ampun Taby, kamu kayak anak kecil mintanya boneka teddy bear. Wanita seusiamu itu mintanya perhiasan sayang." goda Andrew.

Riana melepaskan rangkulan Andrew, "Biarin aja, gak suka?" Riana langsung meninggalkan Andrew yang tersenyum dengan tingkah Riana yang berjalan memasuki toko teddy bear itu.

Toko itu menjual berbahgai macam jenis dan ukuran teddy bear. Lengkap dengan pakaian dan pernak perniknya, selayaknya toko untuk orang.

"Hemm, aku mau yang itu." tunjuk Riana ke boneka teddy bear lucu berukuran sedang berwarna coklat terang.

"Kenapa yang itu?" tanya Andrew heran.

"Karena aku akan mendandaninya seperti perempuan Andrew, dan aku gak mau boneka perempuanku berwarna coklat gelap." jawar Riana riang, sambil memilih-milih gaun untuk boneka teddy bearnya.

"Hemmm, kalau gitu aku pilih yang coklat gelap." ucap Andrew mengambil boneka yang berukuran sama seperti milik Riana, dan memilih yang coklat gelap.

"Nah, sekarang kenapa kamu ikut-ikutan?" ledek Riana sambil menatap Andrew.

"Itu karena biar teddy bear kamu punya pasangan. Masa kamu punya pasangan, tapi teddy bearnya gak punya pasangan?" jawab Andrew sambil terkekeh.

"Ok, kalau gitu ayo kita cari bajunya." ucap Riana bersemangat sambil menarik tangan Andrew.

*******************************

"Ri, kamu lagi sakit?" tanya Sila yang melihat Riana yang sedikit pucat.

"Emmm..aku cuma sedikit pusing aja kok Sil, gak kenapa-napa." 

"Gimana gak kenapa-napa. Kamu pucet tau, lagian kenapa masuk sih kalau tau badan lagi gak enak." omel Sila.

"Uuuhh, bawel..hehe. Udah tenang aja, aku baik-baik aja okey, udah minum obat kok." jawab Riana yang mencoba menenangkan Sila.

"Cckk, ya sudah kalau gitu."

*******************************

Riana berjalan menuju kamar mandi kantornya, ia menatap cermin dan memang dia terlihat pucat. Riana sudah beberapa hari ini tidak bisa makan apapun, perutnya merasa mual. Dan sekarang perutnya mual lagi, Riana berlari menuju toilet dan memuntahkan angin.

Setelah merasa tidak muat lagi, ia duduk di toilet, ia mendengar dari balik pintu beberapa perempuan yang sedang berbicara....

"Hey kamu liat gak perempuan cantik tadi?"

"Liat, ternyata bos-bos kita punya selera yang sangat bagus ya?"

'bos-bos kita? siapa yang dimaksud mereka?' tanya Riana dalam hatinya.

"Ia, pak Deffian memiliki pasangan cantik, siapa itu namanya.... Sesil."

"Ia dan sekarang pak Andrew juga memiliki pasangan yang cantik, gue denger namanya Bella. Perempuan itu katanya sih baru datang dari Belanja."

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang