Part 17

53.5K 1.6K 36
                                    

Lio dan Adel menggerak-kerakan tubuh Riana, dengan kedua tangan mungil mereka, "Good molniiing moom..." teriak Lio dan Adel yang membangunkan ibunya, dengan senyuman lucu khas anak-anak.

"Morning sweetheart..." balas Riana, sambil menyenderkan badannya kekepala ranjangnya.

Lio dan Adel datang ke kamar Riana masih menggunakan piyama mereka. Lio menggunakan piyama berwarna hijau, dengan gambar kepala monyet lucu besar di dadanya. Sedangkan Adel menggunakan piyama berwarna pink, dengan gambar kucing yang lucu.

"Mommy, semalem aku ketemu om pangelan lagi..." ucap Adel, sambil meminum susunya yang sudah dibuatkan mbak Nana, dan sebelah tangannya yang lain memeluk boneka teddy bearnya.

"Oia?? Wah, seru dong??" tanya Riana sambil mengelus kepala kedua anaknya.

"Celu mom, kita ketemu tante plinces juga..." kali ini Lio yang nampak bersemangat. Sama seperti Adel dia sedang menyedot susunya, sambil memeluk boneka teddy bearnya.

"Tante princess?? Itu siapa sayang?" tanya Riana sambil terus mengusap kepala kedua anaknya.

"Kata om pangelan, tante plinces itu adeknya..." ucap Adel sambil mengangguk-nganggukan kepalanya.

"O..o..o...kita jug ketemu daddy mom.." kata Lio dengan semangat.

Riana kaget bukan kepalang mendengar kata-kata anaknya... 'daddy'

"Da..daddy??" tanya Riana terperangah.

"Iya mom, om itu milip deh cama Lio." kata Adel sambil menunjuk ke arah kakaknya itu.

"Omnya juga baik deh mom...." lanjut Lio.

"Itu cuma mirip aja kali sayang." ucap Riana sambil tersenyum miris melihat Lio dan Adel.

*****************************

Weekend ini Riana bersama si kembar janjian bertemu dengan Sila dan baby Lita disebuah coffee shop yang bersebelahan dengan playground disebuah mol ternama. Lio, Adel, dan baby Lita bersama babysitter sedang bermain main di playground, sedangkan Sila dan Riana sedang asik mengobrol di coffee shop.

"Ri...emmm, aku mau ngomong sesuatu." ucap Sila ragu.

"Oh, mau ngomong apa Sil?" tanya Riana sambil memakan cake pesanannya.

Sila dengan ragu akhirnya berbicara, "Emmm, waktu di pesta kemarin...emmm, aku ketemu keluarga Rakassa."

Diam. Riana hanya diam, menghentikan kunyahannya. Lalu ia melihat ke arah Sila..

"Lio dan Adel juga ketemu mereka?" tanya Riana gusar.

"Emm, i-iya Ri. Mereka sudah bertemu."

Riana lalu memalingkan wajahnya, "Mungkin memang sudah saatnya Lio dan Adel bertemu dengan keluarga Rakassa, dan......ayahnya."

"Kamu gak marah kan Ri sama aku?" tanya Sila sedikit takut kalau-kalau Riana marah.

Riana tersenyum ke arah Sila, "Tenang aja Sila aku gak marah. Emm, tapi kamu bilang gak kalau Lio dan Adel itu anak ku?"

"Oohh, kalau itu aku gak bilang. Aku bilanya Lio dan Adel keponakan aku. Anehnya aku ngerasa kalau mereka semua sempet gak percaya gitu sama ucapan aku."

"Mungkin mereka bisa merasakan keterikatan antara Lio dan Adel bersama keluarga Rakassa." ucap Riana sambil mengangkat bahunya.

"Emm, kamu belum mau memperkenalkan Lio dan Adel, Ri??" tanya Sila, lalu menyesap tehnya.

"Aahh, aku juga bingung Sila aku harus gimana. Rasa-rasanya aku gak mungkin tau-tau datang lalu mengatakan kalau Lio dan Adel itu anakku dengan Andrew."

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang