Flashback

58.6K 1.6K 20
                                    

Hay reader, karena kalian penasan dengan masa lalu Riana bagaimana, sampai-sampai dia ketakutan dengn Andrew. Hemmm... Aku coba untuk menceritakan disini ya, hahahahahaha.

WARNING : Bacaan ini hanya untuk usia 20 tahun ke atas. Bila umur masih di bawah 20 tahun, disarankan untuk tidak membacanya. Kalau yang belum cukup umur membaca tulisan ini, author tidak bertanggung jawab. Karena dapat menyebabkan ketagihan. :p

#####################################################################

Riana menggelang-gelengkan kepalanya mengingat apa yang terjadi hari ini di kantornya. Saat ini ia sudah berada di rumahnya. Ia termenung di sofanya.......

'Bertemu dengan Andrew'

'Satu kantor dengan Andrew'

'Ia mencium bibirku'

'Ia memelukku'

'Ia memperingatkan agar aku tidak dekat dengan laki-laki lain. Dia benar-benar sudah GILA!'

Pikiran Riana dipenuhi oleh Andrew.. Andrew.. dan Andrew!!

*Flashback*

Falriana Tabyta, saat ini ia tengah duduk disebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Ia tinggal sendiri di sebuah rumah kost yang besar. Kamarnya yang nyaman membuat Riana betah disana, dan lagi letak kosannya tidah jauh dari kampusnya.

Riana dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi. Dia juga dikenal ramah sehingga memiliki teman hampir disetiap jurusan dikampusnya. Ia juga cukup rajin mengikuti organisasi di kampusnya.

Riana memiliki teman dekat di kampusnya, Clara. Clara merupakan perempuan modis yang sangat akrab dengan dunia malam. Clara juga dikenal dengan playgirl karena banyaknya dafrtar mantan pacar dan daftar target sasaran berikutnya. 

Clara memang memiliki tubuh yang bisa membuat pria-pria rela menurunkan resleting celananya walau hanya melihatnya saja. Tubuh Clara lebing tinggi beberapa cm dari Riana. Rambut hitam berkilau, kulit putih mulus. Bulu matanya yang lentik membukus matanya yang indah, hidung mancung, dan bibir yang penuh dan sexy.

Gaya hidup Riana dan Clara memang sangat berbeda. Riana yang tidak suka keluar malam berbanding terbalik dengan Clara. Tapi mereka berdua dikenal kompak di kampus, dimana ada Clara ada Riana begitu seterusnya.

**************************************

"Clara." panggil Riana sesampainya di kelas, lalu sambil menyenggol tangan Clara yang berada di sampingnya. Ya, karena Clara senang keluar malam, maka tidak jarang ia tertidur dikelas.

"Hemm..." jawab Clara sambil terus menundukkan kepalanya ke mejanya.

"Night out lagi, heh?" tanya Riana sinis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Mendengar kata 'night out' membuat Clara seketika menegakkan badannya, menoleh ke arah Riana yang seakan-akan rasa kantuknya hilang seketika. Karena Clara akan menceritakan dengan semangat apa yang terjadi semalam.

"Hahahaha,, lo tau aja dear." Clara tersenyum lebar.

"Hah!! Gue udah hafal kebiasaan lo." Riana menghembuskan nafasnya. "Well, siapa lagi sekarang?"

"Namanya Ferry. O god Riana, lo harus ketemu sama dia." mata Clara berbinar-binar mengenang tadi malam.

"Gak tertarik."

"Cckk, lo itu pasti gitu deh Ri. Sekali-sekali juga gak kenapa-napa tau." jawab Clara kesal dengan reaksi Riana.

"Hahahahahaha, lo udah berulang kali ngomong kaya gitu. Jadi, ada apa semalam?"

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang