Pernahkah suatu waktu, ketika kau berhenti dari hal-hal yang menyita perhatianmu dan memutuskan untuk duduk sejenak? Lalu, kau memandang ke luar jendela yang berembun, tanpa sadar kau tersentak, mulai mencari-cari keberadaan yang tidak pernah kau temukan lagi.
Aku ingin kau mengingatku seperti itu. Seperti sebuah kunci mobil yang kauhilangkan di saat-saat ketergesa-gesaanmu pergi ke kantor, mencarinya ke berbagai sudut terkecil dari ruanganmu.
Suatu saat, ketika kau mengerti betapa berartinya aku, jangan mencariku seperti itu. Cukup ingat: aku hanyalah sebuah potret usang yang terselip di tumpukan kertas-kertasmu. Kau akan temukan aku, namun hanya sebagai kenangan saja.
11 Oktober, 2015.
----------------------------------------
Didedikasikan untuk seseorang yang telah melupakanku dan berbahagia dengan kehidupannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Sebuah Perjalanan
PoesíaAkan ada nafas - nafas yang terlupakan di lorong - lorong. Ada jejak - jejak di lantai yang terhapus putaran waktu. Derai tawa kita akan menjadi nada - nada yang hilang pada partitur perjalanan kita. Aku benci sebuah pertemuan, karena di ujungnya me...