Aku benci untuk mengatakan bahwa aku mencintaimu.
Karena bagiku, bagi hatiku, dan bagi tiap bagian terkecil dari tubuhku, sangat sulit untuk mengatakan yang sesungguhnya.
Aku benci mengatakan bahwa setiap saat aku memikirkanmu.
Karena aku tidak pernah menginginkannya, aku tidak pernah ingin kamu jauh. Karena tiap sel di dalam otakku tidak pernah bisa bekerja dengan semestinya ketika kamu tidak ada.
Bagaimana bisa aku tahu kalau kamu mencintaiku?
Bahkan kamu tidak pernah bicara tentang semua. Tentang segalanya yang ingin kutahu. Tentang sosokku di matamu.
Bagaimana bisa aku tahu bahwa tiap jam kamu memikirkanku?
Mengapa kamu tidak lari saja ke sini? Peluk aku sampai remuk rasa rindu. Sampai kapanpun, sampai di manapun.
29 Juni, 2014.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Sebuah Perjalanan
PoesiaAkan ada nafas - nafas yang terlupakan di lorong - lorong. Ada jejak - jejak di lantai yang terhapus putaran waktu. Derai tawa kita akan menjadi nada - nada yang hilang pada partitur perjalanan kita. Aku benci sebuah pertemuan, karena di ujungnya me...
